gilbertagungAvatar border
TS
gilbertagung
Melihat Desain Uang Kertas Rupiah dari Masa ke Masa


Sejak Rupiah mulai diperkenalkan sebagai Oeang Republik Indonesiapada 30 Oktober 1946, mata uang rupiah telah mengalami perkembangan panjang, baik dari segi desain, fitur keamanan, maupun nilainya. Thread ini akan membahas perkembangan desain uang kertas rupiah dari 1946 hingga sekarang.

Klik gambar untuk menuju sumber gambar

Sejak 1946, sudah terdapat 25 denominasi rupiah yang pernah atau masih beredar di Indonesia dalam bentuk kertas. Hingga saat ini, hanya pecahan Rp2,00 dan Rp200,00 yang belum pernah diterbitkan dalam bentuk kertas. Pecahan Rp600,00 tidak pernah beredar luas meskipun ada uang kertasnya.

Ditarik berarti uang tersebut dinyatakan tidak berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dan harus ditukar dengan yang masih berlaku sampai batas waktu tertentu.

Jika tidak ada keterangan tanggal penarikan, berarti uang masih berlaku.

Uang yang ditampilkan dalam thread ini adalah yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia maupun Bank Indonesia dan digunakan secara nasional dan untuk keperluan umum. Oleh karena itu, uang kertas yang tidak memenuhi ketentuan di atas seperti uang khusus Irian Barat dan uang logam peringatan (yang dibuat khusus untuk dijual ke kolektor) tidak dimasukkan.

Rp0,01 (Satu Sen)
Ini adalah pecahan terkecil rupiah yang pernah diedarkan. Nilainya seperseratus dari Rp1,00. Uang kertas pecahan ini kali pertama muncul pada 30 Oktober 1946, bersamaan dengan diluncurkannya ORI I (meski bertanggal 17 Oktober 1945).


Uang yang diterbitkan pada 30 Oktober 1946 ini bergambar keris. Desainnya masih sangat sederhana mengingat keterbatasan yang terjadi. Uang ini ditarik pada 1 Mei 1950 saat digantikan rupiah terbitan Republik Indonesia Serikat.


Berangka tahun 1964, uang ini diterbitkan pada 13 Desember 1965 dan bergambar petani.

Rp0,05 (Lima Sen)
Pecahan Rp0,05 diperkenalkan pada 30 Oktober 1946 pada seri ORI I. Terdapat 2 emisi.


Diterbitkan pada 30 Oktober 1946 dan ditarik pada 1 Mei 1950.


Bergambar seorang sukarelawati dan berangka tahun 1964, uang ini diterbitkan pada 13 Desember 1965 dan ditarik pada 15 November 1996.

Rp0,10 (Sepuluh Sen)
Pecahan Rp0,10 diperkenalkan pada 30 Oktober 1946. Terdapat 3 emisi.



Bertanggal 17 Oktober 1945, uang ini diterbitkan pada 30 Oktober 1946 dan ditarik pada 1 Mei 1950, uang ini memiliki 2 variasi ukuran.



Diterbitkan pada 17 Agustus 1949 dan ditarik pada 1 Mei 1950. Uang ini memiliki 2 variasi warna dan diembeli kata "baru".


Bergambar sukarelawati dan berangka tahun 1964, uang ini diterbitkan pada 13 Desember 1965 dan ditarik pada 15 November 1996.

Rp0,25 (Dua Puluh Lima Sen)
Pecahan Rp0,25 diperkenalkan pada 13 Desember 1965 dan hanya memliki 1 emisi.


Bergambar sukarelawan dan berangka tahun 1964, uang ini diterbitkan pada 13 Desember 1965 dan ditarik pada 15 November 1996.

Rp0,50 (Setengah Rupiah / Lima Puluh Sen)
Diperkenalkan pada 30 Oktober 1946, uang ini memiliki dua versi penyebutan nilai nominal : SETENGAH RUPIAH dan LIMA PULUH SEN. Memiliki 4 emisi.


Bertanggal 17 Oktober 1945, diterbitkan pada 30 Oktober 1946, dan ditarik pada 1 Januari 1954 berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 2 tahun 1954.


Diterbitkan 26 Juli 1947, uang ini ditarik pada 1 Januari 1954.



Bertanggal 17 Agustus 1949, uang ini berembel-embel "baru" dan ditarik pada 1 Januari 1954.


Bergambar sukarelawan dan berangka tahun 1964, uang ini diterbitkan pada 13 Desember 1965 dan ditarik pada 15 November 1996. Merupakan satu-satunya yang bertuliskan "LIMA PULUH SEN" alih-alih "SETENGAH RUPIAH".

Rp1,00 (Satu Rupiah)
Pecahan Rp1,00 diperkenalkan pada 30 Oktober 1946. Memiliki 10 emisi.


Bergambar Presiden Soekarno dan gunung berapi, uang ini diterbitkan pada 30 Oktober 1946 dan ditarik pada 1 Januari 1954.


Berembel-embel "baru", uang ini terbit 17 Agustus 1949 dan ditarik pada 1 Januari 1954.


Berangka tahun 1951, uang ini diterbitkan pada 1951. Tidak diketahui pasti kapan waktu penarikannya, namun yang jelas uang ini sudah tidak berlaku pada 13 Desember 1965.


Serupa emisi 1951 namun berangka tahun 1953, uang ini diterbitkan selepas nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 1 Juli 1953. Uang ini kemungkinan diterbitkan berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 1953 dan diterbitkan sebelum 30 Juli 1953 (karena ditandatangani Soemitro Djojohadikoesoemo selaku Menteri Keuangan). Tidak diketahui pasti kapan waktu penarikannya, namun yang jelas uang ini sudah tidak berlaku pada 13 Desember 1965.


Uang ini diterbitkan tahun 1954 dan bergambar wanita jawa. Uang ini kemungkinan diterbitkan berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 1954. Tidak diketahui pasti kapan waktu penarikannya, namun yang jelas uang ini sudah tidak berlaku pada 13 Desember 1965.


Uang ini serupa terbitan 1954, namun berangka tahun 1956 dan memiliki tanda tangan berbeda. Uang ini kemungkinan diterbitkan berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 22 tahun 1955 dan diterbitkan setelah 24 Maret 1956 (karena ditandatangani oleh Mr. Jusuf Wibisono selaku Menteri Keuangan). Tidak diketahui pasti kapan waktu penarikannya, namun yang jelas uang ini sudah tidak berlaku pada 13 Desember 1965.


Berangka tahun 1960 dan bergambar kegiatan bercocok tanam, uang ini kemungkinan diterbitkan sebelum 1 Juli 1960 (karena ditandatangani Ir. Djuanda sebagai Menteri Keuangan) dan ditarik pada 13 Juni 1966.


Serupa emisi 1960 namun berangka tahun 1961, uang ini diterbitkan pada 1961 dan ditarik pada 13 Juni 1966.




Uang ini berangka tahun 1964 dan bergambar Presiden Soekarno. Uang ini memiliki 3 variasi tulisan pencetak (Pertjetakan Kebajoran). Uang ini kemungkinan diterbitkan sebelum 27 Agustus 1964 (karena ditandatangani oleh Mr. Sumarno, SH selaku Menteri Keuangan) dan ditarik pada 13 Juni 1966.


Bergambar Jenderal Sudirman, uang ini diterbitkan pada 8 Januari 1968 dan ditarik pada 1 September 1975. Ini merupakan uang kertas Rp1,00 terakhir sekaligus satu-satunya yang diterbitkan Bank Indonesia (emisi lainnya diterbitkan pemerintah).

Rp2,50 (Dua Setengah Rupiah)
Diperkenalkan pada 26 Juli 1947 (ORI III), pecahan ini adalah satu-satunya yang nilainya di atas Rp1,00 namun memiliki sen. Terdapat 9 emisi.


Diterbitkan 26 Juli 1947 dan ditarik 1 Januari 1954.


Berangka tahun 1951, uang ini diterbitkan pada 1951. Tidak diketahui pasti kapan waktu penarikannya, namun yang jelas uang ini sudah tidak berlaku pada 13 Desember 1965.


Seperti halnya Rp1,00, uang ini serupa emisi 1951 namun berangka tahun 1953, uang ini diterbitkan selepas nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 1 Juli 1953. Uang ini kemungkinan diterbitkan berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 1953 dan diterbitkan sebelum 30 Juli 1953 (karena ditandatangani Soemitro Djojohadikoesoemo selaku Menteri Keuangan). Tidak diketahui pasti kapan waktu penarikannya, namun yang jelas uang ini sudah tidak berlaku pada 13 Desember 1965.


Uang ini berangka tahun 1954 dan bergambar seorang penjual kelapa muda asal Maumere, Nusa Tenggara Timur bernama Moat Noeng yang ditemui Soekarno pada 1950.
Melihat bahwa uang ini ditandatangani Menteri Keuangan Ong Eng Die dan diterbitkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 1954, uang ini kemungkinan diterbitkan antara Mei dan Desember 1954.
Tidak diketahui pasti kapan waktu penarikannya, namun yang jelas uang ini sudah tidak berlaku pada 13 Desember 1965.


Seperti halnya Rp1,00, uang ini serupa terbitan 1954, namun berangka tahun 1956 dan memiliki tanda tangan berbeda. Uang ini kemungkinan diterbitkan berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 22 tahun 1955 dan diterbitkan setelah 24 Maret 1956 (karena ditandatangani oleh Mr. Jusuf Wibisono selaku Menteri Keuangan). Tidak diketahui pasti kapan waktu penarikannya, namun yang jelas uang ini sudah tidak berlaku pada 13 Desember 1965.


Uang ini berangka tahun 1960 dan bergambar wanita di perkebunan kapas. Uang ini kemungkinan diterbitkan sebelum 1 Juli 1960 (karena ditandatangani Ir. Djuanda sebagai Menteri Keuangan) dan ditarik pada 13 Juni 1966.


Serupa emisi 1960 namun berangka tahun 1961, uang ini kemungkinan diterbitkan 1961 dan ditarik pada 13 Juni 1966.



Berangka tahun 1964 dan bergambar Presiden Soekarno, uang ini memiliki 2 variasi tulisan pencetak (Pertjetakan Kebajoran). Uang ini kemungkinan diterbitkan sebelum 27 Agustus 1964 (karena ditandatangani oleh Mr. Sumarno, SH selaku Menteri Keuangan) dan ditarik pada 13 Juni 1966.


Bergambar Jenderal Sudirman, uang ini diterbitkan pada 8 Januari 1968 dan ditarik pada 1 September 1975. Ini merupakan uang kertas Rp2,50 terakhir dan satu-satunya yang dicetak Bank Indonesia.

Melihat waktu penerbitan, penarikan, dan pola perubahan desain, tampaknya pecahan Rp1,00 dan Rp2,50 pada 1951-1968 selalu diterbitkan bersamaan.

Rp5,00 (Lima Rupiah)
Pecahan ini diluncurkan pada 30 Oktober 1946 dan memiliki 9 emisi.


Bergambar Presiden Soekarno dan bertanggal 17 Oktober 1945, uang ini diterbitkan pada 30 Oktober 1946 dan ditarik pada 1 Mei 1950.



Uang ini bertanggal 1 Januari 1947, bergambar Presiden Soekarno, dan memiliki 2 variasi. Uang ini ditarik pada 1 Mei 1950.


Bertanggal 1 Januari 1950 dan bergambar Presiden Soekarno, uang ini merupakan 1 dari hanya 2 uang kertas terbitan Republik Indonesia Serikat. Uang ini ditarik pada 1 April 1960 berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang nomor 5 tahun 1960.


Bergambar Raden Ajeng Kartini dan berangka tahun 1952, uang ini diterbitkan pada 2 Juli 1953 dan ditarik pada 16 Januari 1961.


Bergambar kera tanpa angka tahun, uang ini diterbitkan pada 1 September 1959 dan ditarik pada 10 Juni 1962.


Bergambar seorang pembatik wanita tanpa angka tahun, uang ini diterbitkan pada 8 September 1959 dan ditarik pada 13 Juni 1966.


Bergambar bunga sedap malam dan bertanggal 1 Januari 1959, uang ini diterbitkan pada 19 Januari 1960 dan ditarik pada 13 Juni 1966.



Bergambar Presiden Soekarno dengan 2 variasi tanda air (Soekarno dan kerbau), uang ini diterbitkan pada 13 Desember 1965 dan ditarik pada 1 September 1971.


Bergambar Jenderal Sudirman, uang ini diterbitkan pada 15 April 1968 dan ditarik pada 1 September 1975. Ini adalah uang kertas Rp5,00 terakhir.

Rp10,00 (Sepuluh Rupiah)
Pecahan Rp10,00 diluncurkan pada 30 Oktober 1946. Terdapat 11 emisi.


Bertanggal 17 Oktober 1945 dan bergambar Presiden Soekarno, uang ini diterbitkan pada 30 Oktober 1946 dan ditarik pada 1 Mei 1950.


Bertanggal 1 Januari 1947, uang ini ditarik pada 1 Mei 1950.
cumi2got
zan2599
adnan2396
adnan2396 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.2K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.