Dalam dunia yang semakin penuh dengan orang dan juga banyaknya tokoh publik, maka semakin banyak pula yang memanfaatkan posisi sebagai tokoh publik dengan melakukan tindakan nyeleneh agar mendapatkan atensi lebih banyak dari media dan juga masyarakat. Di tambah lagi dengan masyarakat yang suka dengan keributan, semakin tokoh publik mencari cara-cara aneh demi mendapatkan atensi tersebut.

Apa kah salah? bisa iya, bisa tidak. iya, karena cara yang dilakukan terlampau berlebihan dan buruk. Bahkan ada yang sampai membuat drama bohongan. Bisa juga tidak karena toh memang yang disukai dan dibenci oleh masyarakat juga kelakuan-kelakuan nyeleneh tokoh publik. masyarakat suka dengan berita buruk, jadi karena ada ladangnya, yah tokoh publik tinggal menyebar benih-benih drama di sana.

Bertahun-tahun masyarakat kita tidak berubah sama sekali dan tetap memberikan atensi kepada tokoh publik bermasalah. Tapi apa bisa rantai kontroversi dan drama di media ini berhenti?  Menurut pendapat TS bisa-bisa saja, namun butuh proses yang cukup panjang karena ini bergantung dengan manusianya dan ketertarikan masyarakat. juga.

Masyarakat kita punya hal yang paling menarik yaitu tingkat kepo yang sangat tinggi, gak usah artis, tetangga aja bisa saling bisik-bisik
  
"eh lihat tuh si jono, masa baru 5 bulan nikah istrinyasudah melahirkan,"
"iya sih jeng, pasti sudah hamil di luar nikah tuh"
"he em dah"
Jono pun lewat, dan emak emak tersebut berpura-pura fokus beli sayur
"ih aku mah malu jadi orang tua kalo punya anak gitu."

Skenario di atas merupakan contoh sederhana bagaimana keponya masyarakat dengan berita buruk yang terjadi. gak buruk, gak seru cuy, dunia isinya jangan baik-baik saja lah, buruk dikit bagus, buruk banyaaak, lumayan lah bahan ghibah nambah di antara emak-emak.

Jadi gimana dong penyelesaiannya? yah gak bisa diselesaiin dalam sekali jalan gan, cuma, kalau mau diselesaikan butuh perubahan budaya yang membutuhkan usaha ekstra besar sekali, karena emak-emak kalau sudah gosiip, beuh non stop dah tuh!

Butuh kesadaran diri dari masyarakat untuk mengurangi rasa kepo mereka dengan tokoh publik dan berhenti menilai orang dari masalahnya toh orang emang punya masalah sendiri-sendiri. Kita masyarakat mah gak bisa berbuat banyak dengan tokoh publik, lah tidak hidup dilingkungannya, tahu info kontroversinya aja kadang gak ada guna amat.

Lah masyarakat doang nih? tokoh publiknya bagaimana? Tenang gan, publik figur pun seharusnya memiliki pendidikan yang tinggi, bukan sekedar anak kemarin sore yang viral di media sosial, atau artis dangdut yang bicara ngawur soal Pancasila, eh malah dijadiin duta Pancasila.

cuma yah itu, karena orientasinya media masih mengarah uud (ujung-ujungnya duit) media pun suka menyoroti hal yang masyarakat sukai yaitu kontroversi dan keributan. padahal mah kalo medianya kompak sedikit aja, bisa lah masyarakat dipaksa untuk melepas bahan perghibahan kontroversi. toh orang punya pikiran bisalah gitu membuat program yang menarik selain gosip.

TS masih ingat tuh dulu ada acara sergap di RCTI, ingat dengan almarhum bang napi yang kasih wanti-wanti soal kriminalitas. ada juga acara Tangkap, berisi kekonyolan-kekonyolan yang terjadi di tengah tindak kriminalitas, pokok e kocak lah acara tangkap itu bikin ngakak berdasarkan kisah nyata.

lagi acara anak-anak dan lagu anak-anak dulu dengan pesan moralnya dan juga. TS masih ingat dulu joshua punya album lagu anak-anak, dan Tasya dengan lagu libur telah tiba.

dan dulu juga ada acara kuis-kuis kayak who wants to be a millionaire, keren beut dah menambah wawasan sekaligus bikin jantung deg-degan karena bikin ane penasaran "duh bener gak yah jawabannya? duh dapat gak yah duitnya?" bahkan TS pun mencoba menjawab pertanyaannya. memutar otak sekali acara ini.

sekarang? entah ke mana arah media kita? pendidikan yang memajukan negara atau kontroversi yang menghasilkan banyak suntikan dana iklan? Who knows lah.

Penutup
Sekian aja dari ane, terima kasih sudah nyimak. mohon sanggahan jika ada yang tidak berkenan, karena TS hanya lah manusia yang tak bisa lepas dari kesalahan.

Dirawan