Literasi Indonesia semakin hancur.

Pernahkah kalian mendengar atau membaca kalimat seperti itu, atau mungkin mirip? Benarkah literasi di Indonesia, negara tercinta kita ini, semakin hancur?

Jangan ngaku anak literasi kalau tidak tau arti literasi itu sendiri!

Selain kalimat di judul thread ini, kalimat ini juga selalu hadir. Jangan ngaku anak literasi kalau tidak tahu arti literasi itu sendiri! Bagai ditampar tanpa disentuh, begitulah kira-kira ane menggambarkannya. Ya, ane anak baru yang baru nyemplung, haha, maklum aja kalau pemahaman ane kurang. Tapi, Sis ,Gan, itu bukanlah alasan yang tepat untuk membela diri. Gimana maksudnya?

Kita sudah tahu kalau kita masih baru, bukankah kita bisa belajar. Jangan ngaku anak literasi, jika gak mau belajar! Kenapa begitu? Karena literasi itu sendiri diambil dari bahasa latin "literatus" yang artinya orang yang belajar.

Nah, kalau ada yang kasih kritik dan saran, kalian jawabnya, “Maklumlah, ane kan masih baru.” What the hell. Oh, ayolah! Alasan itu gak mutu, nyenengin hati orang dikit, gak bisa ya? Jawaban gitu aja gak mutu, apalagi kalian jawab gini, “Serah guelah, gue yang nulis, kenapa lu sewot!” Ealah, malah ngegas.

Orang-orang kayak gini, nih, yang bikin semakin hancur. Kayak hatiku, hiks, sad pokoknya😥. Kan, ane jadi curhat.

Jawaban yang pedas, membuat si Kritikus menjadi malas untuk mengkritik lagi. Kalau sudah tidak ada yang mau mengkritik, maka semua akan semakin buruk. Salah siapa itu hayo? Salah yang nulis thread ini, aha-aha. Ane emang selalu salah, hiks, tapi ane mau belajar kok. Jadi ajarin ane buat jadi lebih baik lagi, ya! 😀

Hai, Mbak Bro, Mas Bro, bisa gak sih pake kalimat yang lebih enak dikit? “Terima kasih atas krisannya, next saya perbaiki. Dan saya akan lebih berusaha lagi.” Atau, jika kalian merasa kritik mereka salah, bisalah kasih tanggapan yang sopan dikit. “Maaf, setahu saya memang begitu kok, saya sudah cari di berbagai sumber yang tepercaya (Kasih tahu sumbernya).” Atau alasan yang lainnya.

Ingat, sopan-santun! Gak semua orang bisa menerima apa yang kita tuliskan, tapi ane yakin, semua orang akan mengerti jika disampaikan dengan santun, meski mereka gak setuju dengan kita. Jadi, jika ada yang gak setuju dengan thread ini, bisa tinggalkan komentar, ya. Mari belajar sama-sama.😁

Sebelum mengaku jadi anak literasi, kalian tentunya harus tahu, apa itu literasi.

Apa sih, literasi itu?

Literasi berasal dari bahasa latin “literatus” yang berarti orang yang belajar. Menurut KBBI, literasi adalah kemampuan menulis dan membaca; kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup. Menurut wikipedia, literasi adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Jika dulu literasi hanya dipahami sebagai kemampuan membaca dan menulis, sekarang literasi mengalami perluasan. Hal ini dibuktikan dengan munculnya banyak jenis literasi, seperti literasi digital, literasi komputer, literasi media, literasi sains, literasi perpustakaan, literasi visual dan masih banyak lagi. Literasi itu, keterampilan dalam memahami, melibati, menggunakan/mengaplikasikan, menganalisis, dan mengevaluasi.

Jadi, literasi itu luas ya, hihihi. Sekarang udah tau pengertian literasi, kan? Mari bangun literasi Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Oh, ya. Soal minat baca orang Indonesia yang katanya rendah, sebenarnya itu banyak faktor yang mempengaruhi. Cobalah membuat tulisan yang lebih menarik, yang menambah pengetahuan, bukannya menjerumuskan. Dan, jaga sopan-santunmu, hihi ....

Mari bahas minat baca di thread selanjutnya, sampai jumpa .... Jangan lupa bersyukur, ya! (Gak ada hubungannya sih sama pembahasan ini, ane cuma mau mengingatkan aja kok, hihihi)

Yang ingin menyanggah, sangat dipersilahkan.😊

Sumber gambar : Unsplash geulgram
Sumber : KBBI dan wikipedia