Kamu punya hewan peliharaan dirumah? Nah, kira-kira hewan apa yang kamu pelihara? Gajah, Badak, Singa, Buaya, atau hewan ternak seperti Kuda dan Onta?

Buset, tuh peliharaan apa kebun binatang? Hehehe, tapi sah saja sih memelihara hewan yang memang tak biasa seperti Irfan Hakim dan Panji Si Petualang, mereka memelihara fauna-fauna yang unik.



Tapi bagaimana kalau ada sosok wanita yang masih belia kira-kira masih duduk dibangku sekolah tingkat pertama, memelihara hewan melata sekelas Piton atau sering disebut sanca raksasa, tentu saja bikin geleng-geleng kepala bukan.

Gadis belia ini bernama Chalwa Ismah Kamal, ular memang menjadi salah satu hewan yang ditakuti oleh kaum hawa, bahkan TS juga takut sih sama ular apalagi kalau ketemu king cobra dan sejenisnya bisa-bisa bikin TS lari sampai kencing dicelana kayaknya. Maklum gan, dulu waktu masih seneng berenang di sungai tau-tau nongol ular jenis ini langsung acara mandi disungai pun bubar.

Untung masih pada piyik, ada 5 orang semua ngibrit tunggang langgang pas ada ular disekitar sungai, bayangin aja itu burung tekukur pada gondal gandul. Dulu, sebelum ada ponsel pintar kayak sekarang. Jadi permainan paling asyik itu ya nyebur di sungai, zamannya permainan tetris yang bisa ngatain pemainnya "Bego Lu" itu masa-masa emas permainan anak-anak sih buat saya.



Nah balik lagi nih sama si Piton yang dipelihara oleh Chalwa, ternyata seluruh keluarganya memang menyukai hewan reptil tersebut. Memang Piton itu termasuk jenis ular yang besar, namun ular ini termasuk dalam kategori ular tak berbisa.

Mereka akan memakan mangsanya dengan cara dililit dan diremukkan semua tulang-tulangnya, lalu akan ditelan bulat-bulat. Walau jarang ada Piton yang menyerang dan memakan manusia, namun dibeberapa kasus ada yang tewas karena piton yang disebut sanca kembang mungkin karena habitatnya terusik dan mereka lapar.

Chalwa sendiri, tidak hanya mempunyai satu ular namun ada enam ekor ular yang ditaruh dalam kandang yang berbeda-beda, yang unik ketika ular tersebut ganti kulit, Chalwa juga kerap membantu hewan peliharaannya itu ketika berganti kulitnya.



Tentu saja Piton yang dimiliki Chalwa, insting predatornya sudah lemah karena ular ini dipelihara sejak anakan. Jadi sudah menjadi ular masuk kota, sudah terbiasa dengan makan yang disupain, dan juga terbiasa dengan adanya manusia, maka naluri alamiahnya manusia bukanlah musuh atau makanan hal ini yang membuat ia terlihat sangat jinak.

Di alam liar Piton ini sebenarnya memburu burung, tikus, babi hutan, monyet, atau rusa. Terkadang ada yang masuk ke pemukiman mereka memburu ayam, anjing dan kucing terkadang kambing. Tapi terkadang di saat dan waktu yang tidak tepat sasaran Sanca Kembang ini sering memakan manusia, ini semua karena habitatnya terganggu oleh ulah manusia itu sendiri.

Ketika makanan alami di dalam hutan mulai sedikit, terlebih lagi hutan sudah berganti menjadi kebun sawit, perumahan hingga jalan beraspal. Maka ular ini mulai berburu hingga ke ladang-ladang dan terjadilah hal yang tak di inginkan.



Untuk itu perlunya kita peduli akan alam, mereka para cukong hutan yang membabat kayu tanpa HPH di Indonesia masih kerap teejadi. Hukum yang lemah, ketika yang punya uang lebih berkuasa dapat dipastikan bumi akan hancur karena ulah tamaknya manusia. Masihkan kita merusak alam, masihkah kita peduli akan hutan, siapa yang bertanggung jawab kita atau negara? Salam, saya c4punk see u next thread.