Apa kabar keluarga Indonesia?
Semoga sehat dan bahagia tentunya.
Jumpa kembali di Thread tentang Bagaimana Bunda menjelaskan, jika Kakak lebih putih dari adiknya.

Ini adalah kisah keluarga kecil Bunda Oya, Anak pertama memiliki kulit yang bening istilah kerennya kinclong lah, walaupun dia main panas-panasan kulitnya tetep aja, yang menjadi masalah di sini si Adek kulitnya lebih gelap dari kakaknya, Bunda Oya nggak ingin mengatakan dia hitam, kalau hitam sih namanya aspal.

Masalah muncul ketika tetangga baru ada yang nanya begini;

"Bun, ini anak siapa?" tanya tetangga tepat di depan si Adek.

"Ya, anakku emangnya kenapa?" jawabku tanpa tahu apa yang ada di kepalanya.

"Kirain bukan anak Bunda, saya tahunya anak Bunda yang putih, kok ini hitam sendiri."

Deg! Ini orang nggak tahu adat banget, ngomong gitu di depan anaknya.
Akhirnya Bunda jawab.

"Nggak apa-apa yang penting sekolahnya pinter, hitam-hitam nya kereta api, banyak yang menanti."

Adek

kakak

Kejadian itu otomatis membuat si Adek merasa kalah cakep dari sang Kakak. Dia nanya-nanya terus kenapa Kakak kulitnya bisa putih, sedangkan dia enggak. Pernah suatu kali dia ngeluh sama Bunda.

"Allah nggak adil, kakak dikasih wajah ganteng, kulitnya putih tapi aku enggak."

Tanpa sadar bullyan dari tetangga-tetangga yang nanya, kok lebih cakep kakaknya, membuat dia rendah diri.
Pernah juga waktu beli makanan di warung tiba-tiba ibu penjualnya bilang gini.

"Iya ... ya, Kakak adek ya ada yang satu hitam yang satu putih."

Gubrak!

Ada lagi teman yang bilang gini:

"Kok seperti bukan anakmu, wajahnya beda."

Hello, yang bilang itu dia belum pernah melihat kakeknya.
Serasa ingin plester saja mulutnya.
Sebenarnya si Adek ini mewarisi kulit dari keluarga Ayahnya, kalau keluarga Bundanya memang rata-rata bening-bening. Nah ketika cucu-cucu pada berkumpul otomatis dia berasa gelap sendiri. Padahal kalau sama teman-temannya ya masih rata-rata warna kulitnya sama, sawo matang.
Tapi kata pembokatnya si nenek waktu ada yang ngomongin dia dulu, dia selalu ngebelain si Adek, dia yang momong Adek waktu itu,

"Ini anak 'kan ganteng kek Ayahnya."
Nah 'kan ada yang belain si Adek.

Bagaimana Bunda menjelaskan pada si Adek yang sudah mulai nggak nyaman dengan omongan orang-orang di sekitarnya?

Pertama, tentu saja menjelaskan, bahwa kulit yang pas untuk Adek adalah yang seperti saat ini. Nggak ada anak jelek di dunia ini, semua anak cakep dan pintar.

Ke dua, Allah itu sudah menciptakan makhluknya dengan sempurna, jadi adek harus bersyukur. Nggak boleh protes sama Allah.

Ke tiga, orang ganteng, cakep, keren nggak harus berkulit putih.

Alhamdulillah lama-lama dia ngerti, walaupun sesekali masih iri dengan kakaknya. Namanya juga anak-anak.

Okey deh sekian Thread kali ini.
Gimana Agan Sista adakah yang ngalamin hal seperti ini, Adek ngerasa kalah ganteng dengan kakaknya?
Yuk diskusi di sini.