neymevleviAvatar border
TS
neymevlevi
7 Sebab Rumah Tangga Hancur, Nomor 6 Menyakitkan

Menjalin rumah tangga yang adem ayem tentrem tak ada selisih dan percekcokan sampai ahir hayat adalah tujuan semua pernikahan. Namun dalam perjalanan mahligainya tak pernah surut dari apa yang namanya masalah, baik masalah dari luar atau masalah dari dalam keluarga itu sendiri (interen). Jika perbekalan dzohir dan batin kita kurang memadai di jamin puyeng saat terjadi masalah yang mengarah pada kehancuran sebuah rumah tangga yang telah terbina.

Inilah masalah interen terlumrah yang sering menjadi penyebab kehancuran rumah tangga :

1. Persoalan ekonomi

Meski di kata uang bukan segalanya namun dalam kenyataan jarang yang kuat jika hidup tanpa uang, atau hanya kekurangan uang. Masalah ekonomi ini pula yang sering jadi alasan penyebab terjadinya perceraian.

Namun terkadang orang sulit untuk membedakan antara kekurangan ekonomi atau kelebihan kebutuhan. Maksudnya adalah tidak mampu mengelola sirkulasi perekonomian rumah tangga. banyak uang yang terpakai untuk kebutuhan yang tak terlalu penting (sekunder). sedang kebutuhan primer terabaikan dan ahirnya kekurangan.

2. Tidak bisa menerima kekurangan pasangan

Meskipun sebuah kekurangan atau bisa di sebut keburukan itu harus di benahi agar menjadi lebih baik. namun semua perubahan itu membutuhkan proses, tidak bisa ujug-ujug yang namanya kekurangan berubah menjadi kelebihan.

Jadi yang pertama adalah belajarlah untuk menerima kekurangan suami atau istrimu. Sambil perlahan berusaha untuk merubahnya menjadi lebih baik. Dan perlu di ingat bahwa saat kita menginginkan seorang yang sempurna saat itulah kita penuh dengan keegoisan. Terlebih bagi suami, karena yang seharusnya menuntun istri menuju kesempurnaan adalah suami. mengingat tanggung jawab suami terhadap istri itu melingkupi lahir dan batin.

3. Sering bertengkar

Kehancuran rumah tangga juga di tandai dengan acap kali terjadi pertengkaran. Padahal penyebab pertengkaran adalah hal kecil atau sepelu namun bisa menyulut pertengkaran yang saling sewot berhari-hari. Jika sudah hal kecil mampu jadi pertengkaran yang besar dan lama, biasanya itu terjadi karena ada kemarahan atau uneg-uneg yang terpendam. sehingga saat menemukan masalah kecil langsung di jadikan batu loncatan atau pelampiasan.

Jika pertengkaran sudah dan sering terjadi, seharusnya salah satu harus lebih bijak. harus bisa mengalah dan mencari cara meredam kemarahan baik kemarahan diri sendiri ataupun kemarahan pasangan. Bicarakan baik-baik dan saling jujur tanpa emosi agar segala kemarahan dan uneg-uneg pun hilang.

4. Tak bertanggung jawab

Tanggung jawab disini adalah pada posisinya masing-masing. jika menjadi istri apa yang menjadi tanggung jawab istri, jika suami apa yang menjadi tanggung jawab suami. Keduanya harus saling menyadari peran dan tanggung jawabnya masing-masing. jika memang ada yang kurang tanggung jawab, selayaknya pasanganya harus mengingatkan secara bijak. Bukan menegurnya dengan nada tinggi apalagi marah-marah. karena inti hubungan keluarga adalah saling belajar untuk menuju kebaikan baik di dunia dan ahirat sesuai posisi, tugas, dan tanggung jawabnya masing-masing.

5. Tak tahu cara menghadapi masalah atau menghindar

Jika bicara masalah setelah pernikahan atau yang di sebut hubungan keluarga, Pasti tak akan mentas saking banyaknya permasalahan yang harus di hadapi. mulai dari ekonomi, keharmonisan, tak punya anak, punya anak, semuanya juga menjadi masalah. Baik masalah dari dalam atau masalah dari luar semua harus di hadapi tak peduli terselesaikan atau pun tidak, seharusnya berani menghadapi bukan bingung dan ahirnya menghindar dari masalah.

Justru menghindar dari masalah adalah kesalahan karena permasalahan yang di hindari akan menumpuk dan lebih menjadi beban pikiran dan mental. Masalah yang tertunda tersebut akan menjadi pemicu masalah yang lainya hingga menjadi masalah kehancuran rumah tangga, atau perpecahan rumah tangga.

6. Ada kekerasan fisik

Jika hanya sebatas pertengkaran biasa masih bisa di tolerir karena juga kadang pertengkaran memberikan hikmah untuk mengetahui, menyadari kesalahan masing-masing dan kemudian belajar membenahi kesalahan tersebut. Namun jika pertengkaran yang di bumbui dengan kekerasan fisik seharusnya hal tersebut paling di wanti-wanti agar tak terjadi. seberapa emosi dan marahnya jangan sampai melakukan tindakan kekerasan fisik. Cari segala cara agar itu tak terjadi, Karena kemarahan dengan emosi tinggi membuat mata gelap sesaat. Jadi jangan sampai anda menyesal karena telah bertindak kasar secara fisik pada pasangan anda.

7. Kurang percaya

Adanya kesalahan yang terlampaui kadang membuat sukar percaya pada seseorang. Sedang seseorang yang sadar bahwa dirinya tidak mendapatkan kepercayaan juga berasa hampa. Oleh sebab itu, saling mempercayai pasangan adalah kekuatan untuk memberikan semangat agar tercapai atau menjadi lebih baik.

Jika dalam rumah tangga sudah di warnai saling curiga pasti selanjutnya adalah saling tuduh, saling marah, bertengkar dan seterusnya. Bukankah hal ini juga penyebab retaknya rumah tangga. Untuk itu lebih percayalah kepada pasangan anda, berilah dia penyemangat dalam bentuk kepercayaan tersebut.

Itulah 7 penyebab keretakan pada pasangan suami istri dalam berumah tangga. dengan mengetahui penyebabnya semoga kita lebih bisa berhati-hati dan terus berusaha menjadi lebih baik.

Sumber : Opini Pribadi
Gambar : google image
Shyesun.pucha
kudanil.la
tien212700
tien212700 dan 36 lainnya memberi reputasi
37
9.1K
276
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & FamilyKASKUS Official
8.8KThread9.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.