Indah memang jika sudah bekerja puluhan tahun dan telah hinggap titik jenuh dengan suatu kondisi perusahaan kemudian mendapatkan PHK yang pastinya ia akan dapatkan pesangon yang nilainya pasti tidak kecil. Namun, bagaimana dengan mereka yang baru mulai bekerja sebelum pandemi dan di tengah-tengah pandemi mereka dikeluarkan alih-alih pengurangan karyawan karena sepinya pasar, sementara di daerah tempat tinggal TS untuk bisa bekerja harus rela mengeluarkan sejumlah uang yang besarannya 2 sampai dengan 5 jt rupiah supaya bisa kerja dan itu terjadi di beberapa perusahaan. Bagi mereka yang tersisihkanoleh COVID -19 dan tidak memiliki keahlian pasti sangatlah membingungkan, tapi bagi mereka yang kreatif mereka bisa beralih profesi seperti jualan dari mulai makanan cepat saji seperti ayam geprek pedas berlevel sampai dengan makanan ringan atau cemilan yang aneh, sempet ane denger ada namanya makanan ringan kripik kaca aneka rasa, bini ane sempet order juga malah. Artinya bagi mereka yang memiliki Jiwa pahlawan yaitu Pantang Menyerah, maka mereka akan melakukan apapun untuk terus dapat hidup dan menghidupi.

Dikarenakan masa pandemi maka tidak mungkin makanan siap saji yang mereka telah buat digelar layaknya masa sebelum pandemi, maka dari itu mereka melakukan open order melalui jejaring sosial seperti tw*tter, fac*book dan what*app. Persaingan yang begitu ketat memaksa mereka harus bermain dengan kreatif, mulai dari nama produk, kuantitas dan kualitasnya mereja jamin bahkan ada yang berani mengembalikan uangnya jika barang dagangannya mengecewakan, entahlah itu hanya strategi marketing atau memang nyata adanya. Layanan Cost on Delivery menjadi pilihan terbaik bagi pelaku usaha untuk tetap memperjuangkan produknya, dengan tambahan atau tanpa tambahan biaya asalkan pesanan sampai kepada pelanggan.

Bagi agan sista yang mungkin tereliminasi oleh COVID-19 bisa dicoba tuh usaha yang sama daripada bengong di rumah.