- Beranda
- Berita Luar Negeri
Amerika Serikat Dihantui Badai PHK Gelombang Dua
...
TS
god.romusha
Amerika Serikat Dihantui Badai PHK Gelombang Dua
Pandemi virus Corona membuat ekonomi di sejumlah negara tersungkur. Imbasnya, jutaan pekerja di berbagai penjuru dunia terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Bahkan, di Amerika Serikat, lebih dari 40 juta orang resmi berstatus pengangguran sejak Maret lalu. Sebab lonjakan penularan Covid-19 di negara adidaya ini telah berdampak langsung terhadap guncangan perekonomian.
Dikutip dari CNBC, pemerintah federal pun bersiap untuk mengesahkan sejumlah aturan demi menggairahkan perekonomian domestik. Namun, tampaknya tingkat kerugian perekonomian di AS terlampau parah. Alhasil, negeri paman Sam ini kembali dihantui gelombang PHK kedua seiring meningkatnya penularan Covid-19.
Bahkan, The Goldman Sachs Group memprediksi ekonomi AS akan mengalami kontraksi lebih dalam dari perkiraan sebelumnya. Yakni dari 4,2 persen menjadi 4,6 persen.
Prediksi ini didasari stimulus keuangan dari Kongres yang dianggap hanya bersifat perbaikan ekonomi jangka pendek. Sebab nilai suntikan modal pemerintah terlalu kecil dalam mengatasi dampak krisis ekonomi dan permasalahan ketenagakerjaan.
Sebagai informasi, sejumlah stimulus yang telah diberikan pemerintah setempat sejak Maret lalu akan habis masa berlakunya. Termasuk tunjangan bagi pengangguran senilai USD 600 setara Rp8,7 juta per minggu dengan hitungan kurs Rp14.500 yang akan kadaluwarsa pada akhir bulan ini.
1 dari 1 halaman
Suntikan Modal Industri Penerbangan
industri penerbangan
Pun, bailout industri penerbangan senilai USD 25 miliar atau Rp364 triliun dengan jaminan maskapai dilarang melakukan PHK terhadap pegawainya akan berakhir pada 1 Oktober 2020 mendatang. Imbasnya pasca 1 Oktober maskapai penerbangan akan ramai-ramai melakukan aksi PHK.
Maka dari itu, Pemerintah AS diminta menyiapkan kebijakan yang bersifat jangka dalam menghadapi dampak buruk pandemi Corona. Seperti investasi dalam bentuk pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas.
Di sisi lain, pengusaha setempat juga diminta menerapkan pendanaan kreatif berupa Career Impact Bonds atau Obligasi Karir. Cara ini diyakini dapat meningkatkan akses terhadap pelatihan yang berkualitas tinggi untuk peningkatan skill karyawan.
Bahkan, di Amerika Serikat, lebih dari 40 juta orang resmi berstatus pengangguran sejak Maret lalu. Sebab lonjakan penularan Covid-19 di negara adidaya ini telah berdampak langsung terhadap guncangan perekonomian.
Dikutip dari CNBC, pemerintah federal pun bersiap untuk mengesahkan sejumlah aturan demi menggairahkan perekonomian domestik. Namun, tampaknya tingkat kerugian perekonomian di AS terlampau parah. Alhasil, negeri paman Sam ini kembali dihantui gelombang PHK kedua seiring meningkatnya penularan Covid-19.
Bahkan, The Goldman Sachs Group memprediksi ekonomi AS akan mengalami kontraksi lebih dalam dari perkiraan sebelumnya. Yakni dari 4,2 persen menjadi 4,6 persen.
Prediksi ini didasari stimulus keuangan dari Kongres yang dianggap hanya bersifat perbaikan ekonomi jangka pendek. Sebab nilai suntikan modal pemerintah terlalu kecil dalam mengatasi dampak krisis ekonomi dan permasalahan ketenagakerjaan.
Sebagai informasi, sejumlah stimulus yang telah diberikan pemerintah setempat sejak Maret lalu akan habis masa berlakunya. Termasuk tunjangan bagi pengangguran senilai USD 600 setara Rp8,7 juta per minggu dengan hitungan kurs Rp14.500 yang akan kadaluwarsa pada akhir bulan ini.
1 dari 1 halaman
Suntikan Modal Industri Penerbangan
industri penerbangan
Pun, bailout industri penerbangan senilai USD 25 miliar atau Rp364 triliun dengan jaminan maskapai dilarang melakukan PHK terhadap pegawainya akan berakhir pada 1 Oktober 2020 mendatang. Imbasnya pasca 1 Oktober maskapai penerbangan akan ramai-ramai melakukan aksi PHK.
Maka dari itu, Pemerintah AS diminta menyiapkan kebijakan yang bersifat jangka dalam menghadapi dampak buruk pandemi Corona. Seperti investasi dalam bentuk pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas.
Di sisi lain, pengusaha setempat juga diminta menerapkan pendanaan kreatif berupa Career Impact Bonds atau Obligasi Karir. Cara ini diyakini dapat meningkatkan akses terhadap pelatihan yang berkualitas tinggi untuk peningkatan skill karyawan.
0
241
0
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
81.9KThread•19.6KAnggota
Komentar yang asik ya