Mata pencaharian memang beragam salah satunya dengan menggunakan media sosial sebagai konten kreator ataupun copywriting dimana harus membuat konten semenarik mungkin agar pembaca mau membeli produk atau tertarik dengan isi konten.

Berbeda dengan seorang buzzer yang isinya dibayar oleh oknum tertentu untuk menyerang atau menjelek-jelekkan seseorang sebagai targetannya, walaupun ada juga buzzer sukarela.

Ada hal yang menarik dari postingan seorang ustaz kece dari Bandung bernama ustaz Hilmi Firdaus kemarin, dimana memposting ada akun mantan buzzer yang meminta maaf dan ingin taubat.

Sebelum membahas lebih jauh mari kita telisik dulu, apa arti dari buzzer itu sendiri adalah lonceng atau alarm dari Bahasa Inggris.

Pengamat media sosial Enda Nasuiton deperti dikutip dari Kompas.com mengatakan bahwa buzzer merupakan akun-akun di media sosial yang tidak mempunyai reputasi untuk dipertaruhkan.

Akun tersebut meminta ditutup jika sang ustaz memposting ke media sosial Instagram karena isinya berisi curhatan seorang buzzer.

Ane pribadi memang senang dengan gaya Ustaz Hilmi yang keren dan kece dalam memberikan tausiyah dengan cara yang mudah diterima segala kalangan baik milenial sampai emak-emak.

Anehnya sang ustaz jika sedang diserang oleh buzzer media sosial tidak pernah menanggapinya, malah suka diajak "hereuy" atau bercanda.

Pengakuan dari sang buzzer bahwa sang ustaz sangat susah diserang dari arah manapun.

Pada akhirnya sang buzzer kewalahan dengan sikap ustaz yang biasa dikenal sebagai UHF ini karena diserang poligami tidak mempan sang ustaz sangat mesra pada sang istri.

Bahkan sering memposting kebersaman dan keromantisan bahkan sering memuji sang istri, seperti contoh postingannya dibawah ini.

Sang ustaz memang dibilang sangat vokal di media sosial baik Instagram maupun Twitter terhapad isu-isu sosial, politik, ekonomi maupun isu lain yang sedang meruak tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.

Jika diserang dengan gak ada ilmu cuma modal tampang juga gak mempan karena sang ustaz yang berijazah Universitas Indonesia ini sangat berkompeten karena memang merupakan pernah jadi santri pesantren dan isi tausiyahnya mengena di hati.

Ane jadi miris ajah sih kok bisa ya kerjaannya menyerang atau menjelek-jelekkan, padahal pada kenyataannya ya memang apa adanya seperti itu.

Allah akan membukakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Hidup mah lempeng ajah tong, biar hidup tenang, nyaman dan yang pasti berkah buat diri sendiri serta keluarga.

Sekian thread ane kali ini, semoga bisa diambil hikmah dari peristiwa di atas.
Kaskuser bijak selalu ninggalin jejak. Jangan lupa kasih cendol dan rate 5 yah. Sampai bertemu di thread selanjutnya.

Penulis: mamaproduktif
Referensi:sumber, sumber