Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

seher.kenaAvatar border
TS
seher.kena
Dirjen yang Dipilih Nadiem Mantan Sampoerna dan Toto Foundation


Dua yayasan korporasi besar Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation sebagai calon penerima dana hibah Program Organisasi Penggerak (POP) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebesar Rp 20 miliar, menjadi kontrovesial.

Keputusan Kemendikbud memilih dua yayasan besar itu membuat Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mundur dari program unggulan Kemendikbud itu.

Ketua Komisi X Saiful Huda juga mempertanyakannya terkait kedua yayasan itu. Saiful Huda menuturkan adanya kejanggalannya dua yayasan dari korporasi perusahaan raksasa bisa menerima anggaran dari pemerintah untuk menyelenggarakan pelatihan guru.

"Kami tidak memungkiri jika program organisasi penggerak bisa diikuti oleh siapapun yang memenuhi persyaratan. Kendati demikian harus digarisbawahi bahwa program organisasi penggerak juga merupakan upaya untuk melakukan pemberdayaan masyarakat khususnya yang bergerak di bidang Pendidikan," kata Huda.

Namun, ada hal yang menarik dari kontrovesial program tersebut. Seorang pejabat yang belum lama dilantik menjadi Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud, Iwan Syahril, berdasarkan data dari Wikipedia pernah menjabat sebagai Guru Besar Gelar Pendidikan di Universitas Sampoerna dan menjadi anggota Dewan Penasihat Teknis, Tanoto Foundation.

Iwan dilantik menjadi Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan pada 8 Mei 2020. Sebelum memegang jabatan penting ini, Iwan adalah staf khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Pada bulan Oktober 2019, Iwan bergabung ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Pembelajaran membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim," seperti ditulis dalam Wikipedia dan akun LinkedIn Iwan Syahril.

Seorang sumber yang tidak mau disebut namanya mensinyalir konflik kepentingan dalam keputusan itu tinggi sekali. "Agak susah menghilangkan jejak Iwan Syahril dari Menteri Nadiem Makarim. Proses dia menjabat Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan juga cepat sekali, di masa orang konsen ke wabah yang menghantui kita pula. Ini janggal sekali," kata sumber tersebut yang dilansir dari alif.id.

Masuk akal jika akademisi senior Fachry Ali menyorot langsung Nadiem Makarim, sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Fachry menulis di Facebook dengan nada tinggi:

"Sementara Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation baru lahir beberapa `menit` lalu —untuk ukuran masa panjang pengabdian Muhammadiyah dan NU mencerdaskan anak2 bangsa. Ironi orang tak mengerti masa lalu. Saya perintahkan Menteri Pendidikan belajar sejarah!!!!"

Iwan mengawali pendidikan sarjana di jurusan Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1998. Setelah sempat mengambil program pascasarjana Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Pendidikan Indonesia, dosen di Universitas Sampoerna ini melanjutkan studi program master di Teachers College, Columbia University di New York City, pada 2006.

Dua gelar pendidikan ia raih; Master of Arts di bidang Pendidikan Menengah (Secondary Education, ESL/ Literacy) dan Master of Education di bidang Kurikulum dan Pengajaran (Curriculum and Teaching). Setelahnya, Iwan mendapat gelar Doctor of Philosophy (PhD) dari Michigan State University periode 2011-2016.

Berdasarkan data dari Wikipedia, Iwan merupakan eks konsultan United Nations Development Programme (UNDP), Jakarta, merancang kurikulum SDGs Leadership Academy dan menjadi anggota Dewan Penasihat Teknis, Tanoto Foundation.

Pengalaman Iwan 2019-2020:
Staf Khusus Mendikbud Bidang Pembelajaran 2019-2019:
Dekan Fakultas Pendidikan, Universitas Sampoerna, Jakarta 2019-2019:
Direktur, Kantor Penelitian Kelembagaan dan Penjaminan Mutu, Universitas Sampoerna 2019-2019:
Tim Ahli Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah (BAN-SM), Kemendikbud 2017-2019: Tim Kualitas Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud.

https://www.law-justice.co/artikel/9...to-foundation/

agam69
muhamad.hanif.2
chisaa
chisaa dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.3K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.