ummusalihaAvatar border
TS
ummusaliha
Rumah Tangga Jadi Rumah Keong Kok Bisa?
Rumah tangga bukan rumah keong

Ilustrasi Klik Dimarih

Rumah tangga adalah impian hampir setiap insan yang memiliki rasa bernama cinta di dalam hatinya. Kehidupan awal mengayuh biduk rumah tangga memang terasa indah, tak ayal menumbuhkan rasa bahagia terlebih bagi mereka yang tengah di mabuk kemilau asmara.

Definisi bahagia pun beragam versi, ada yang merasa bahagia dengan kemewahan berupa rumah, barang brandid, jalan-jalan ke tempat favorit, dinner. Ada pula yang memaknai bahagia itu dengan cara sederhana, ibarat kata menaiki motor saja sudah seperti naik kuda besi.


Seiring berjalannya waktu, tidak sedikit yang mulai merasa bosan dengan kehidupan berumah tangga. Banyak faktor yang menyebabkan rasa bosan itu hadir. Entah karena kurangnya komunikasi ketika pasangan sibuk dengan aktifitasnya, ekonomi, dan masalah biologis. Ketiga hal ini paling mendominasi sehingga mengakibatkan keretakan suatu hubungan.

Ketika rasa bosan dan lelah melanda hati, bagaimanakah solusinya? Mencari pelampiasan, pergi atau pertahankan? Berikut beberapa hal yang patut kalian renungkan untuk selalu bersyukur memiliki pasangan.


Solusi lelah dengan ekonomi

Ilustrasi Surabaya.Jawapos

Jika sedang lelah dengan keadaan ekonomi yang sedang merosot. Apalagi jika wanita sebagai tulang rusuk, harus berganti tugas menjadi tulang punggung, rasanya akan sakit. Namun, kembali pada komitmen berumah tangga. Bukankah pasangan selalu berucap, akan seiya sekata sepanjang hidup?

Saat kalian lelah dengan ekonomi yang sedang menurun, coba kalkulasikan saja. Berapa lama waktu suami menganggur dan saat bekerja. Jika lebih lama waktu bekerja, solusinya hanyalah bersabar membantu suami sampai dia mendapat pekerjaannya kembali. Suport dari seorang istri dalam bentuk kesabaran dan keikhlasan, bisa membuat suami lebih bersemangat mencari nafkah.


Lelah faktor biologis

Ilustrasi HalloDoc

Masalah biologis bagi sebagian orang biasanya tidak dianggap terlalu penting oleh pasangan. Bukan hanya faktor komunikasi soal sex yang masih menjadi hal tabu. Akan tetapi tidak dipungkiri, kebutuhan ekonomi lebih mendominasi otak untuk berpikir, bagaimana caranya harus terus bekerja demi menghidupi sebuah keluarga.

Banyak orang memilih untuk mencari pelampiasan, baik nyata atau hanya mengejar semu nya dunia maya. Itu semua secara tidak sadar hanya bentuk dari pelarian diri, solusi terbaik untuk tetap bersyukur ingatlah satu hal. Siapapun diluar sana yang membuatmu nyaman, belum tentu mampu seperti yang ada di rumah. Yang memberikan seluruh jiwa raga dan hidupnya untukmu. Jangan malu mengutarakan keinginan pada pasangan, tentang apa yang ingin kita lakukan saat meracik bumbu diatas kasur.

Tidak sejalan

Ilustrasi Majalahberita

Pemikiran dua kepala memang seperti air dan minyak yang susah untuk bersatu. Tidak semua orang beruntung memiliki pasangan yang bisa sejalan dalam segala hal. Egoisme besar dalam diri biasanya lebih menguasai, jika pasangan belum saling mengerti.


Ketika lelah karena tidak sejalan dengan pasangan. Cobalah untuk belajar menerima pemikiran pasangan, terus mencoba walau harus tertatih memahami apa yang dinginkan. Meski itu berlawanan dengan hati, selama masih dalam tahap kewajaran. Apa salahnya?




Rumah tangga itu sama seperti membangun rumah. Pertama mendirikan bangunan, pastilah pondasi yang diperkokoh demi memperkuat bangunan rumah nantinya. Sama seperti hubungan, sebelum mencapai tahap diatas pastinya perlu pengokohan dulu dari dasar. Supaya tidak mudah roboh ketika guncangan dalam rumah tangga terjadi.

Setelah pondasi lalu pemasangan bata mulai naik untuk membentuk sebuah bangunan. Pun dengan rumah tangga, mau dibawa kemana dan dibentuk seperti apa hanya pasangan yang bisa diajak berdiskusi. Saling memberikan semangat, menerima pendapat setiap berdiskusi supaya hubungan terus membaik.

Selesai pondasi dan pemasangan bata, barulah memasang atap untuk melindungi penghuni rumah dari panas dan hujan. Begitu pun dengan rumah tangga yang bisa dilindungi dengan saling menjaga perasaan masing-masing.

Rumah tangga itu merupakan kombinasi dua kepala, satu tujuan menikah memiliki keluarga yang bahagia bersama pasangan dan anak. Walau berbeda pemikiran, kesukaan, penuh intrik dan drama. Kehidupan itu harus tetap berjalan dalam ikatan suci pernikahan dan tinggal dalam satu atap.


Jika masih besar ego dan merasa paling menguasai dalam kehidupan rumah tangga. Jangan sampai rumah tangga menjadi seperti rumah keong. Yang artinya hanya di isi oleh satu kepala, satu pemikiran, dan tidak dapat memberi ruang untuk orang lain. Karena rumah keong hanya cukup untuk tempat satu tubuh saja.

Sekian thread TS kali ini, semoga bermanfaat khusunya untuk TS pribadi dan umumnya untuk pembaca. Jika ada salah penulisan, mohon koreksi dengan santuy. Saling berbagi dan mengingatkan itu indah. Salam santuy kaskusers di seluruh dunia
Haturnuhun

:terimakasih:terimakasih:terimakasih
adelianzw
tamadate6
tien212700
tien212700 dan 51 lainnya memberi reputasi
52
7.7K
220
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & FamilyKASKUS Official
8.8KThread9.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.