Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

muhammad..trumpAvatar border
TS
muhammad..trump
Ditusuk Pisau, Imam Masjid di Pekanbaru Ungkap Pelaku Awalnya Ingin Hijrah
Pekanbaru - Iman Masjid Al-Falah di Pekanbaru, Yazid Umar Nasution, ditusuk IM dengan pisau setelah memimpin salat Isya. Yazid mengenal pria itu awalnya ingin bertobat.
Yazid Umar mengenal IM sekitar awal 2020 lalu. Pemuda yang melakukan penyerangan itu datang ke Masjid Al-Falah di Jl Sumatera, Kelurahan Simpang Empat, Kecamatan Pekanbaru Kota. Pria itu datang sendiri ke masjid tersebut.

"Sekitar awal tahun lalu dia berjumpa dengan saya. Dia bilang katanya di masjid ini bisa sebagai tempat konsultasi untuk hijrah, sehingga niat hijrah ini saya sambut dengan baik," kata Yazid dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (25/7/2020).

Yazid tak kuasa menolak keinginan IM bertobat. Dia mengajak IM berdialog tentang apa yang menjadi keresahannya selama ini.

Pertemuan pertama ini selanjutnya berlanjut di antara keduanya. IM datang kembali ke Masjid Al-Falah untuk meminta bimbingan Ustaz Yazid.

Setiap kali pertemuan, IM selalu menceritakan masa lalunya yang mengaku sudah banyak berbuat salah, sehingga dia ingin kehidupan masa depannya jadi lebih baik. IM menunjukkan niatnya bertobat dan ingin dekat dengan agama.

"Setiap kali dia menceritakan masa lalunya, saya beri nasihat. Dia seperti menunjukkan rasa penyesalan. Dia mengaku ingin hijrah. Dan setiap kali saya beri nasihat, dia menunduk dan menangis," kata Yazid.

Hanya, ketika Pemprov Riau menetapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kegiatan di masjid pun akhirnya dibatasi. Saat itu pertemuan pelaku IM dengan Yazid pun terhenti.

Yazid juga membatasi diri bertemu dengan jemaah atau warga. Sebab, penyebaran virus Corona meluas di Pekanbaru.

Walau demikian, pelaku kembali ke Masjid Al-Falah. Dia mencari Ustaz Yazid untuk melanjutkan konsultasinya guna mengubah sikapnya agar jadi lebih baik.

Dalam pertemuan itu, IM datang dengan sepeda motornya. Keduanya bertemu di halaman parkir masjid. Saat itu IM mengeluarkan ijazah sekolahnya kepada Yazid. Dia menunjukkan ijazah sekolahnya itu dengan niat sebagai bukti keseriusan bertobat.

"Itulah pertemuan terakhir sebelum peristiwa ini terjadi. Saat itu saya sampaikan, tak perlu menunjukkan ijazah. Yang penting bagaimana benar-benar ada niat dalam hati untuk hijrah. Mungkin saya bertemu dia sekitar 5-6 kali," kata Yazid.

Dalam pertemuan tersebut, Yazid tidak melihat perilaku IM yang aneh. Tidak terlihat sikap yang mengarah seperti mengalami gangguan jiwa. Semua berjalan normal seperti biasa.

"Nggak ada gejala itu (mengalami gangguan jiwa). Dia baik-baik saja. Setiap kali saya beri nasihat, dia mengerti dan mengaku akan hijrah, itu saja," kata Yazid.l

Penusukan itu terjadi pada Kamis (23/7) malam. Yazid disebut baru selesai memimpin salat Isya saat penusukan terjadi.

Polisi mengatakan IM sering berkonsultasi dengan Yazid. Penusukan diduga terjadi karena IM kecewa terhadap hasil konsultasi tersebut.

"Informasinya, pelaku ini bertobat dengan korban. Entah karena kecewa, makanya dia menganiaya," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Nandang Mu'minin kepada wartawan, Jumat (24/7/2020).

hijrah
nomorelies
greedaon
jin.goa.hiro
jin.goa.hiro dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.7K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.