Nekat Mencuri Demi Anak Bisa Ikut Belajar, Sekolah Online, Solusi atau Masalah?

Beranda

...

The Lounge
Nekat Mencuri Demi Anak Bisa Ikut Belajar, Sekolah Online, Solusi atau Masalah?

agungdar2494

24-07-2020 05:52

Nekat Mencuri Demi Anak Bisa Ikut Belajar, Sekolah Online, Solusi atau Masalah?

Hallo Agan Sista, sampai hari ini (24 Juli 2020) Pandemi Corona Virus Disease (COVID19)masih belum juga berakhir. Virus ini menjadi momok besar bagi semua manusia yang ada di bumi. Terror kematian, kebangkrutan, kemiskinan, hingga kelaparan dirasakan oleh begitu banyak manusia (mungkin ada sih yang diuntungkan, tapi ane gak berani sebut emoticon-Hammer2

, mungkin). emoticon-Hammer2

Dua hari yang lalu (22 Juli 2020) tersiar kabar ada seorang Ayah yang mengaku terpaksa mencuri laptop agar sang anak bisa ikut belajar secara daring (sesuai kebijakan pemerintah dan sekolah saat ini).

Quote:

“Saya ambil, tapi tidak buat dijual. Laptopnya buat kebutuhan anak saya yang paling besar. Baru masuk SMP dan belajarnya online,” ujarnya.

“Pengakuan yang bersangkutan, baru pertama kali ini (mencuri). Dengan alasan faktor ekonomi,” kata Rony Tirtana dalam ekspose.

Selain Hermansyah, pihaknya juga menyita laptop dan barang bukti lainnya. (mel/ais)

sumber : https://radarlampung.co.id/2020/07/22/sedih-bapak-curi-laptop-demi-anak-belajar-daring/

Berdasarkan pengakuan, kronologis dan cara membobol rumah tersebut yang hanya menggunakan batu dan obeng, TS berasumsi bahwa bapak ini besar kemungkinan memang mencuri karena betul-betul terdesak, bukan karena memang sudah biasa dan menjadikan alasan "Demi Anak Sekolah" sebagai untuk menarik simpati. Meski demikian apapun alasannya,mencuri adalah perbuatan yang tak pernah bisa kita benarkan.

Gambar hanya ilustrasi

Kasus diatas bukanlah kasus pertama dimana seseorang *terpaksa* mencuri demi kebutuhan hidup, tanggal 13 Juli 2020 lalu, misalnya. Terdapat kasus dimana seorang petani nekat mencuri laptop demi memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi ini. Tragisnya, belum juga sempat mendapatkan uang dari hasil curian tersebut, beliau sudah kadung tertangkap emoticon-Hammer2

. Atas tindakan tersebut, sang petani dijerat pasal 362 KUHP dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara. (Tiba-tiba inget kasus penyiraman air keras Pak Novel yangmana pelakunya hanya divonis 2 tahun penjara gak, gan? Miris ya).

Kembali bicara mengenai kebijakan Sekolah Online, Sebenarnya Solusi atau Masalah?Well, kalau menurut ane pribadi bisa jadi solusi untuk si A, bisa jadi masalah untuk si B, bisa jadi kedua-duanya untuk si C (masalah dan solusi). Katakanlah si A memiliki anak yang sudah cukup dewasa, SMA, misalnya. Sang anak telah mampu mengikuti proses pembelajaran tanpa harus diawasi orangtua, ditambah dengan si A yang mampu memfasilitasi sang anak untuk ikut Sekolah Daring yang mewajibkan adanya media elektronik dan jaringan internet supaya bisa tersambung (secara daring) bersama guru.

Lalu bagaimana bagi si B, jika si B memiliki anak yang sekolah di tempat yang sama dengan anak si A, usia merekapun sama. Namun si B tak mampu memfasilitasi sang anak sebagus si A, B harus membeli laptop dengan cara mencicil, membeli kuota yangmana menambah biaya bulanan si B, berat. Sedangkan jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka sang anak tak bisa mengikuti pendidikan di sekolah (kecuali sekolahnya membantu dengan fasilitas "Boleh ambil tugas dan menyerahkan tugas dengan datang ke sekolah, bagi anak-anak yang tak mampu". Bila demikian, masalah si B tentu teratasi. Jika tidak? Terpaksa si B pinjam sana sini, atau bahkan lebih parah lagi, mencuri (seperti kasus-kasus diatas).

Dulu ane sering di nasehati oleh senior ane di tempat kerja "Kita, gak bisa bikin semua orang bahagia. Oleh sebab itu, kalo kita punya kewenangan, menurut gue adalah hal yang wajar bila setidaknya kita memilih, sesiapa yang mau kita bikin bahagia."

Nasihat ini selalu terngiang di telinga ane belakangan, meski dalam kasus ini ane sama sekali tak memiliki kewenangan apapun emoticon-Ngakak

. Lantas yang punya kewenangan, kira-kira mau bikin siapa yang bahagia? (Hanya pertanyaan retorika kok, gak perlu dijawab).

Sekian dulu thread ane kali ini, kalo menurut Agan Sista, Sekolah Online ini Solusi atau Justru Masalah? (Bila berkenan) tolong ceritain ya di kolom komentar, ane tunggu. :terimakasih

Quote:

Gambar : Google
Referensi : Opini Pribadi, dan 1 2

Diubah oleh agungdar2494 24-07-2020 05:56