Dimas merupakan anak Didik Suroyo, yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan harian, dan Asiatun, yang bekerja sebagai buruh pengeringan ikan. Mereka tinggal di RT 1 RW 1 Desa Pantiharjo, Kecamatan Kaliori, Rembang.
Pihak sekolah sudah memastikan Dimas memang tidak memiliki ponsel pintar seperti siswa lainnya, sehingga Dimas diizinkan datang ke sekolah untuk belajar tatap muka meski seorang diri.
"Barangkali, bagi keluarganya, beras jauh lebih dibutuhkan daripada ponsel pintar dan kuota internet," terang Isti.
Setelah ditelusuri pihak sekolah, ternyata cukup banyak siswa yang senasib dengan Dimas di SMPN 1 Rembang. Karena itu, pihak sekolah sengaja membuat kebijakan khusus bagi siswa yang tak memiliki gawai untuk belajar offline di sekolah.
"Tentu saja, dengan protokoler ketat, seperti cek suhu badan, pelindung wajah, masker, dan lainnya. Kami sudah inventarisasi, ada beberapa siswa yang memang tidak memiliki fasilitas daring. Nanti mereka akan kami bantu belajar offline," ujar Isti.
SUMBER