Baru-baru ini, pendakwah bernama Ustaz Erwandi Tarwizi menjadi sorotan publik, setelah pada salah satu ceramahnya, ia mengharamkan pihak-pihak yang memesan makanan via ojek online.



Dikutip dari akun Twitter @Gond_rong, Rabu 22 Juli 2020, Ustaz Erwandi mengatakan, saat memesan makanan via ojol, maka transaksi atau proses pembayarannya sementara menggunakan uang sang driver. Sedangkan, kata dia, driver yang sudah mendapat untung dari merchant melalui potongan harga, mengambil untung lagi dari pelanggannya.

"Misalnya diskon fee 15 persen, yang nantinya ditagihkan per tahun. Jadi sebetulnya ketika driver gojek tadi membelikan pesanan Anda, pakai uang gojek atau pakai uang Anda? (Dijawab pakai uang ojek). Berarti dia meminjamkan uang kepada Anda, iya atau tidak? Dipinjamkannya 85 persen, karena dia dapat fee dari merchant. Paham?” ujarnya.

“Kalau harga makanan Anda 100 ribu berarti dipinjamkannya 85 ribu. Nanti ditagihnya kepada Anda berapa? Di struk tertulis 100. Pinjam uang 85 dibayar 100 apa namanya?" tambah ustaz tersebut, seperti sedang membimbing para jamaahnya.



Tak ayal, ucapannya itu langsung menuai beragam respon di kalangan pengguna media sosial. Sebagian dari mereka berpendapat, apa yang diungkapkan Ustaz Erwandi terlalu ngawur dan menjatuhkan profesi driver ojol.

“Restauran untunh karena ada yang beli, driver untung karena dapet orderan, pembeli untung karena dapat membeli makanan karena tanpa keluar, sama-sama untung dan tak merugikan, kok bisa haram?” tulis salah satu warganet.

“Enggak paham deh, itu kan memang untuk ongkos si driver. Kenapa jadi haram?” timpal yang lainnya.

Link