Tips Menghadapi Orang Tua Toxic Atau Egois

Beranda

...

Kids & Parenting
Tips Menghadapi Orang Tua Toxic Atau Egois

gtrapuma

17-07-2020 10:12

Tips Menghadapi Orang Tua Toxic Atau Egois

Bismillah,

Memiliki orang tua yang baik dan penyayang adalah dambaan setiap anak. Diberi perhatian, kasih sayang, motivasi, dukungan, dan kata-kata semangat adalah hal yang mereka inginkan. Namun, kita tak dapat memilih atau memesan untuk dilahirkan di rahim siapa. Yang kita tahu hanyalah hidup, lalu dilahirkan di dunia.

Boleh jadi kita dilahirkan dari rahim orang tua yang toxic dan egois. Ini adalah hal yang sangat tidak diinginkan oleh anak. Mereka terkadang bingung bagaimana cara menghadapi model orang tua seperti ini. Melawan takut durhaka, didiamkan jadi stress sendiri.

Jadi, ada beberapa cara, nih, untuk menghadapi tipe orang tua seperti itu. Ingin tahu? Yuk cari tahu

Spoiler for Bersikap baik dan lemah lembut:

1. Bersikap baik dan lemah lembut

Pada dasarnya dalam menjalin hubungan dengan orang tua mestilah berlaku baik dan lemah lembut. Apabila ada perbedaan pendapat, alangkah baiknya ungkapkan pendapat secara santun dan sopan atau kalau tidak mampu lebih baik diam.

Namun, kadangkala karena tekanan yang begitu keras kepada kita, akhirnya tanpa sadar kita mengungkapkan kalimat kasar kepada mereka. Hal ini, memanglah salah, tetapi jika di luar kesadaran lalu kita bertaubat, semoga Allah mengampuni kita.

Yang mesti kita lakukan adalah berbuat baik sekuat dan semampu kita. Apabila tidak kuat lebih baik pergi menjauh sejenak sehingga tidak terjadi pertengkaran dan menentramkan hati.

Spoiler for Jaga jarak sejenak:

2. Jaga jarak sejenak jika terjadi pertengkaran dan tekanan yang berat

Yang kedua adalah jaga jarak. Namun, bukan berarti kita tidak ingin berbakti. Setiap anak tentu ingin berbakti kepada kedua orang tuanya (kecuali yang durhaka), hanya mereka terkadang tidak tahan dengan toxic-an orang tua mereka.

Cara ini lebih baik jika dibandingkan bertengkar dengan orang tua lalu mengeluarkan kata-kata kasar atau kita menjadi depresi karena tekanan. Walaupun, anak wajib berbakti kepada orang tua, bukan berarti mereka selalu benar, tetapi bisa juga salah.

Spoiler for Buktikan:

3. Buktikan bahwa pilihanmu benar

Sebagian besar orang tua menganggapnya anaknya adalah anak kecil yang tidak tahu apa-apa. Mereka masih tidak bisa percaya apa yang kamu katakan dan apa yang kamu percaya.

Mereka terkadang menganggap bahwa mereka telah banyak memakan asam garam. Namun, boleh jadi apa yang mereka makan belum tentu benar dan cocok jika diterapkan kepada diri anak (Seperti bakat dan minat). Sebab kita tak boleh membangkang dan melawan perintah orang tua, serta harus berbuat baik kepada mereka, maka kita harus membuktikan bahwa kita itu benar dan kita itu mampu.

Kalau orang tua masih tetap tidak percaya? Setidaknya kita sudah berusaha.

Spoiler for Minta Bantuan:

4. Minta bantuan kepada orang yang sepadan

Walaupun kita lulusan universitas ternama, dapat gelar doktor dan insinyur, tetapi terkadang tidak membuat orang tua menerima pendapat kita. Memang, psikologi manusia akan cenderung mengikuti apa yang menurut mereka hebat dan di atas mereka. Sementara itu orang tua masih pada poin 3, yaitu menganggap anak yang sudah dewasa adalah anak kecil.

Harap maklum, walau terkadang membuat kesal, karena di sini terdapat banyak pahala. Untuk itu alangkah baiknya kita meminta kepada orang yang dianggap oleh orang tua itu hebat. Misal, kakek, nenek, saudara, atau tokoh masyarakat. Dengan ini semoga Allah membukan pintu hati mereka.

Spoiler for Sabar & Syukur:

5. Bersabar & bersyukur

Memang tidak mudah untuk bisa bersabar dan bersyukur. Namun, cara yang satu ini boleh dicoba. Ketika orang tua marah, coba bayangkan betapa sulitnya mereka mengandung dan membesarkan, lalu kita sebisa mungkin bersyukur dan bersabar.

Ingat, tujuan kita berbakti kepada orang tua bukan karena apa-apa, tetapi karena ibadah. Anggap ini ladang amal, walau sulit, lakukanlah sebisa dan semampu kita. Jika tak bisa, coba balik ke poin nomor 2, mungkin akan jauh lebih baik daripada bertengkar dan makan hati.

Spoiler for Doa:

6. Berdoa kepada Yang Mahakuasa

Kita tahu bahwa Yang Mahakuasa dapat mengabulkan apa yang kita inginkan. Dia mengetahui apa yang kita derita dan ujian yang diberikan kepada kita. Cobalah bagi yang muslim berdoa di waktu-waktu mustajab, semoga Allah memberikan hidayah kepada kepada orang tua kita. Doa, doa, dan terus berdoa, inshaa Allah semua akan ada jalannya.

Selain itu, ada beberapa tips supaya hati jauh lebih tenang dan tentram, misal :

- curhat kepada Sang Pencipta,
- curhat kepada orang yang dapat dipercaya,
- datang ke psikolog,
- jaga jarak sejenak dari orang tua (bukan berarti mendiamkan, bisa dengan pergi keluar atau merantau), lalu lakukan aktivitas yang menyenangkan,
- melakukan berbagai macam katarsis, seperti menulis diary, memukul samsak tinju, atau berteriak (tapi jangan di tempat umum),
- membuat forum antar sesama yang saling menguatkan.

Spoiler for Penutup:

Penutup :

Alangkah baiknya kita selalu berbakti kepada kedua orang tua. Kalau ada perbedaan pendapat, maka sampaikanlah dengan baik dan bijak.

Berbakti kepada kedua orang tua adalah ibadah wajib. Sebagaimana halnya sholat, apabila dikerjakan mendapat pahala, kalau ditinggal mendapatkan dosa. Walau sejahat apa pun, tetap berbuat baiklah kepada mereka. Oleh karena itu, mari kita jadikan ini sebagai ladang pahala.

Diubah oleh gtrapuma 23-10-2021 23:20