KENTUT SAJA DILARANG APALAGI ADEGAN RANJANG

Hai, Agan dan Sista, ane kembali membawa kekeruhan, eh, bukan. Tetapi pencerahan bagi kita yang sudah berumah tangga.

Mungkin terkesan agak gimana, tetapi ini hanya sebagai antisipasi agar jangan ada orang ketiga dalam hubungan rumah tangga.

Oke, deh!
Kali ini ane ingin membahas tentang sesuatu yang tabu bagi istri maupun seorang suami.

Bukan sok suci, bukan pula iri dan dengki. Hanya saja sebagai wanita timur yang semenjak kecil diajari adab serta rasa malu yang tinggi, membuatku takut berbicara masalah sex di hadapan orang banyak, terkecuali pakarnya atau orang yang benar-benar bisa dipercaya, yaitu mahromnya.

Mungkin karena adat dan budaya yang kental, membuatku terbiasa menahan kata agar jangan terlepas. Kalau kata pepatahnya menganga dulu baru bicara. Maksudnya dipikirkan dulu baik buruknya baru katakan, ataupun tuliskan.

Boleh saja tulisan berisi sexs education. Tetapi untuk hal yang seperti itu ada ranahnya tersendiri.

Namun, di luar itu semua. Aku hanya ingin menuliskan sebuah kalimat yang pernah kubaca dalam buku kewajiban suami istri dalam islam. Bunyinya kalau tidak salah begini, "Jadilah pakaian bagi pasanganmu, jangan buka aibnya, meski pada keluargamu." Nah, ada tambahan yang pernah kubaca juga pada petuah adat yaitu, "Apa pun yang terjadi di dalam kamarmu, jangan katakan pada orang lain. Bahkan bagaimana bunyi kentut pasanganmu."

Banyak ya, aturannya?
Banyak banget, meski nanti ada alasan dan bulyan bahwa sebenarnya wanita memang ingin bahagia, bukan hanya sebagai pemuas sex pasangan, apakah itu salah?

Tidak salah!
Namun, apa pantas seorang wanita menceritakan harapannya di ranjang dibaca jutaan orang?

Kendatipun hanya tulisan fiksi. Jadi berhati-hatilah menuliskan sesuatu. Karena tidak hanya di akhirat, di dunia pun orang akan menilai seorang yang menulis dari tulisannya.

Salam santun dari emak yang belajar dari internet, buku-buku kesehatan dan buku cara menjaga keharmonisan rumah tangga.