Assalamualaikum Wr. Wb. agan dan sista. kali ini saya akan menyajikan makna yang tersimpan atau terkandung dibalik pantangan makan ikan lele bagi penduduk Lamongan. Thread ini merupakan lanjutan dari thread saya sebelumnya yang membahas tentang kisah mitos pantangan makan ikan lele bagi penduduk Lamongan. 

Kebudayaan dan tradisi sudah melekat erat pada warga masyarakat Desa Medang Kabupaten Lamongan. Rasa hormat dan kepercayaan mereka terhadap perintah dan larangan yang diberikan oleh leluhur mereka tetap mereka jaga dan jalankan hingga saat ini. Seperti sumpah Mbah boyopati yang melarang anak cucunya untuk memakan¸ memelihara dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ikan lele.Hal tersebut merupakan mitos yang sebagian orang ada yang meyakini dan ada yang tidak.

Adapun makna yang ada dibalik mitos larangan memakan ikan lele tersebut adalah sebagai bentuk rasa hormat dan terima kasih Ki Boyopati kepada ikan lele yang telah menyelamatkannya dari kejaran warga desa. Dan siapapun yang melanggar akan terkena penyakit dan musibah. Kepercayaan tersebut telah berkembang sampai saat ini. Para warga sangat berhati-hati jika ada sesuatu hal yang berhubungan dengan ikan lele. 

Pantangan tersebut memang khusus untuk warga Desa Medang dan warga Asli Lamongan, namun tidak dapat dipungkiri, warga yang menikah dengan warga Desa Medang, harus patuh dengan peraturan dilarang memakan ikan lele dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ikan lele. Juru kunci makam Ki Boyopati mengatakan bahwa semua orang yang memiliki hubungan dengan orang Desa Medang, baik itu suami istri, saudara sepupu, sepupu, paman, bibi, dan sebagainya, harus mematuhi dan menghormati pantangan memakan ikan lele. Pernah suatu saat ada laki-laki dari luar Jawa (nama daerah disamarkan) menikah dengan perempuanasli Desa Medang, dan mereka tinggal merantau diluar Lamongan. Kemudian laki-laki tersebut hendak mengkonsumsi ikan lele dan kemudian ditegur oleh istrinya yang menjelaskan bahwa sang istri dan suaminya tidak diperbolehkan memakan ikan lele tersebut karena akan mendapat bencana dan kulitnya akan belang-belang seperti ikan lele. Namun, si suami tetap saja memakan ikan lele tersebut. Setelah beberapa hari, keluarga tersebut terkena musibah dan kulit si suami belang-belang seperti ikan lele. Sudah berobat kemana saja tetap saja tidak sembuh dan akhirnya dibawah sowan (berkunjung)  ke juru kunci makam Ki Boyopati di Desa Medang, Kabupaten Lamongan. Kemudian juru kunci makam Ki Boyopati menyarankan untuk berziarah dan bersedekah ke makam Mbah Boyopati untuk memohon maaf atas perbuatan yang melanggar pantangan memakan ikan lele. Setelah beberapa kali berziarah dan berkunjung ke rumah Juru Kunci makam Ki Boyopati, si suami tersebut akhirnya sembuh dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

Anak dari juru kunci makam Ki Boyopati juga mengatakan bahwa kita harus menghormati sesama penduduk desa dan warga Lamongan, jangan sampai mengejek dan mencela dengan membawa nama ikan lele atau jika tetap dilakukan akan mendapat balasan musibah dan bencana. Ada pula kisah seorang anak laki-laki yang meremehkan akan adanya mitos pantangan makan ikan lele, dan jelas pada akhirnya pria tersebut terkena musibah.

Maka dari itu, sekali lagi kita harus melestarikan dan menghormati peninggalan leluhur kita agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sekian Thread dari saya. Semoga bermanfaat. Tetap Semangat.