sumber gambar

Tahun ajaran baru dimulai bulan ini, Juli 2020. Ya, masih dalam suasana penuh keprihatinan, karena pandemi covid 19 masih belum usai melanda negeri kita dan seluruh dunia. Guru dan siswa mau tak mau harus menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi saat ini.

Di sekolah anak ane yang notabene termasuk pelosok kampung di kabupaten Malang juga demikian. Semua dituntut memiliki alat komunikasi, minimal ponsel, yang mendukung aplikasi untuk kegiatan BDR. Kebetulan guru sekolah anak ane memilih aplikasi whatsapp dan zoom.

sumber gambar

Okelah, untuk whatsapp sudah familiar untuk kami para wali murid. Nah, untuk yang zoom ini 'kan masih jarang dipakai. Lumayan kalang kabut juga mempersiapkan aplikasinya. Hahaha. Apalagi untuk siswa yang tinggal dengan nenek/kakeknya karena orang tua yang harus bekerja di luar kota/negeri. Kasihan juga sama beliau-beliau yang sudah sepuh ini dituntut up-date dengan teknologi. Untungnya rasa toleransi dan kebersamaan itu masih terjaga hingga saat ini, Gansis. Jadi kami saling bantu kalau ada kesulitan. Demikian pula yang tak punya ponsel pun bisa gabung belajar di rumah teman yang terdekat.

Mungkin bagi yang sekolahnya di daerah perkotaan sudah nggak asing lagi dan cepet menyesuaikan diri belajar dengan cara daring. Sedangkan kami yang di pedesaan masih memulai untuk saat ini. Pada awal-awal pandemi kemarin, siswa hanya melanjutkan/menyerahkan tugas LKS (lembar kerja siswa) ke wali kelas. Tidak ada materi yang disampaikan. Tidak ada bimbingan dari pengajar. Betul-betul belajar mandiri.

Sebelum pelaksanaan BDR tahun ajaran baru, kami para wali murid ini mengikuti rapat (tatap muka) sosialisasi BDR di sekolah. Tentunya tetap mengikuti standar kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak, dan memakai hand sanitizer. Intinya adalah kerjasama antara guru dan wali murid dalam rangka melaksanakan kegiatan BDR ini, Gansis.

dokpri

Hari pertama sekolah dimulai pagi ini. Ane ikut deg-degan, berharap sinyalnya lagi baik hati dan mendukung program BDR ini. Pagi-pagi setelah masak, ane siapin kelas dan aplikasi di ponsel. Belajar daring hanya membutuhkan waktu tiga jam saja, pukul 07.00 - 10.00.

Satu jam pertama, ane masih mendampingi. Khawatir seandainya ponselnya bermasalah. Maklum karena memori ponsel tak terlalu besar, jadi harus bolak-balik menghapus percakapan/gambar/video agar saat mengirim tugas berikutnya tidak lemot.

Selama memantau kelas, ane jadi senyum-senyum sendiri melihat kelakuan para siswa/teman-teman anak ane. Mulai dari kegiatan mengisi daftar kehadiran hingga pengerjaan tugas. Ternyata sama saja dengan kelas tatap muka, riuh bila tak ada guru di kelas. Di grup whatsapp pun demikian, mereka pada komen spam yang bikin ngikik sendiri. Hingga ditegur gurunya agar komen seperlunya.

dokpri

Alhamdulillah tiga jam mendampingi, acara BDR berjalan cukup lancar. Materi dan tugas dapat diselesaikan dengan baik hari ini. Semoga besok dan seterusnya selalu lancar tak ada kendala yang berarti.

Ane gak pernah bayangin harus mengalami kejadian situasi zaman seperti ini. Semoga saja ya, Gansis, pandemi ini segera berakhir, agar anak-anak bisa belajar di sekolah lagi seperti sedia kala.

Demikian thread ane kali ini. Terima kasih sudah membaca. Silakan kunjungi thread ane lainnya, yang tak kalah menarik.

Malang, 16720

:terimakasih:terimakasih

Penulis Ina Sendry
Opini pribadi