Pernikahan adalah ikatan suci yang menyatukan dua hati, dua jiwa dan dua perbedaan menjadi satu tujuan yaitu bahagia.


Menurut GanSis apa, sih yang sebenarnya paling penting persiapan sebelum menikah? Tentu berbeda-beda, ya. Ada yang mengutamakan budget, mental, fisik?


Namun, bukan hanya itu-itu saja, ada yang paling penting sebelum memutuskan untuk melepas masa lajang. Adalah kesiapan dalam menerima kebiasaan-kebiasaan buruk pasangan, ujian-ujian rumah tangga, menghilangkan ego, membuang kebiasaan jelek, yang bisa terjadi 'setelah sekian tahun pernikahan'.


Di tahun pertama, rumah tangga akan diuji dengan berbagai masalah tentang kepercayaan pada pasangan, yang kalo salah satunya tidak bisa mempertahankan akan berkahir dengan pertikaian hebat bahkan perceraian. Misal; belum juga dikaruniai keturunan. Menurut sebagian orang, mungkin itu masalah sepele, tetapi untuk sebagian orang pula itu adalah masalah serius.

Ketika salah satu dari pasangan merasa 'tidak nyaman' akan ada perselisihan. Curiga, ketakutan, cemburu dan hal lainnya yang memicu ketidaknyamanan hati.



Mungkin juga, hal-hal yang tidak membuatmu nyaman tidak muncul di awal, tapi di tengah-tengah ketika Anda dan pasangan sedang bahagia-bahagianya. Tantangannya, apakah setiap pasangan bisa bertahan atau memilih berakhir. Pilihan ada di tiap masing-masing hati.


Watak/sifat seseorang bisa berubah kapanpun dan sulit sekali untuk merubahnya. Sifat itu menyatu dengan hati, lalu siapa yang tahu setiap isi hati? Pasangan hidup pun belum tentu akan mengetahuinya.


Tidak berhenti di situ saja, masalah lain akan kembali menerpa. Apalagi kalau harus menjalani Long Distance Relationship/hubungan jarak jauh. Itu pasti akan terjadi, karena kodrat suami adalah mencari nafkah dan kapanpun bisa saja pasanganmu mendapatkan pekerjaan di luar kota.

Lalu, bagaimana cara menyikapi masalah-masalah itu yang mungkin akan terjadi esok atau lusa pada Anda? Kuncinya ada di hati dan takdir.

Percaya, dalam setiap masalah akan ada jalan keluar jika kita berusaha mencari jalan keluar itu. Dan, kita sebisa mungkin menghindari jebakan labirin agar tidak terperosok ke jalur yang salah.


Tidak ada kehidupan rumah tangga yang mulus. Dalam kehidupan rumah tangga, percekcokan itu diibaratkan taburan bunga. Walaupun berantakan, tapi tetap terlihat indah jika kita memaknainya.


So, udah siap belom, nih, para jomlowan dan jomlowati untuk melepas kejomloannya?


Sumber : Gambar
Sumber : opini pribadi