Quote:
Quote:
Pesawat milik maskapai penerbangan China Eastern menuju area apron setibanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu, 8 Februari 2020. Pesawat tersebut menjemput 61 orang warga negara China yang masih berada di Bali untuk dibawa ke Kota Wuhan, China, dengan nomor penerbangan MU799. ANTARA/Fikri Yusuf
Paris -- Pemerintah Prancis mulai membatasi penerbangan maskapai asal Cina ke negara itu menjadi hanya satu penerbangan komersil per pekan.
Pembatasan itu sebagai balasan terhadap pembatasan penerbangan yang diberlakukan otoritas Beijing terhadap maskapai penerbangan Prancis yang terbang ke Cina.
"Sejak 13 Juli, perusahaan China hanya akan diizinkan melakukan satu perjalanan mingguan," begitu pernyataan kedutaan besar Prancis di Beijing seperti dilansir dalam situs webnya. "Diskusi sedang berlangsung antara kedua pemerintah dengan tujuan mencapai solusi memuaskan."
Kedutaan Prancis mengatakan tiga maskapai penerbangan China yaitu Air China, China Eastern Airlines Corp, dan China Southern Airlines Co, masing-masing boleh melakukan penerbangan mingguan dari kota-kota Cina ke Paris.
Sementara ini belum ada komentar dari regulator penerbangan Cina yaitu CAAC
Sebelumnya, di bawah kesepakatan timbal balik pada 12 Juni, maskapai Air France diberi wewenang oleh Beijing untuk melakukan tiga penerbangan seminggu ke China.
Tetapi kedutaan Prancis mengatakan dalam praktiknya, otoritas Cina hanya mengizinkan satu penerbangan Air France per minggu.
Prancis menerapkan tekanan diplomatik kuat untuk mendapatkan lampu hijau dari Beijing untuk penerbangan ekstra.
Sementara itu, wisatawan disarankan bersiap menghadapi gangguan sarana transportasi hubungan udara antara kedua negara. Sebelumnya penerbangan penumpang antara Prancis dan Cina ditangguhkan awal tahun ini karena pandemi COVID-19.
T K P
Bila perlu masyakarat dunia MENUTUP seluruh penerbangan dari cina,
takut nya wabah penyakit Covid-20/21/22 bakal terjadi lagi,
tau sendiri kan cina itu SUMBER GALAXY hama penyakit dan penderitaan