lonelylontongAvatar border
TS
lonelylontong
Gula Si Manis Yang Membawa Petaka
Gula mungkin merupakan salah satu penemuan yang bisa dikatakan mengubah wajah dunia. Sekitar 2-3 abad yang lalu, gula merupakan makanan mewah yang jauh dari konsumsi sehari-hari.

Sempat diberi julukan "emas putih" menggambarkan keuntungan berdagang gula di masa itu.


Perkebunan gula di jaman kolonial Belanda, gbr diambil dr : IDN Times

Bagi kita yang hidup di masa di mana gula hadir dengan melimpah dalam kehidupan sehari-hari, mungkin agak sulit untuk membayangkan mengapa gula seakan-akan begitu berharga. Tetapi cobalah berhenti mengonsumsi gula secara total selama beberapa minggu dan anda akan merasakan betapa besar pengaruh gula pada tubuh anda.

Secara ilmiah telah dibuktikan, bahwa mengonsumsi gula, akan memicu produksi hormon dopamine yang menimbulkan rasa nikmat/bahagia.

Sistem "penghargaan" di dalam otak, bekerja dengan cara, memberikan rasa nikmat/bahagia/senang ketika kita melakukan sesuatu yang "baik" bagi keberlangsungan hidup kita, seperti makan, seks, tidur, bersosialisasi, dsb.

Gula yang mengandung energi dalam jumlah yang besar (jika dibandingkan volume) dan mudah dicerna, merupakan sumber energi yang sangat ideal. Sehingga tidak aneh jika otak bereaksi demikian.

Ratusan tahun yang lalu, hal ini tidak menjadi masalah, karena harga gula yang tinggi dan ketersediaan-nya tidaklah melimpah seperti saat ini.


Gbr diambil dr : jambione.com

Akan tetapi di masa sekarang, di mana gula tersedia dengan melimpah dan harganya relatif murah, maka "nikmat"nya gula ini pun mengakibatkan problem kesehatan yang meluas di masyarakat di berbagai belahan dunia.

Kombinasi antara "penghargaan" yang diberikan otak dengan perilaku mengonsumsi gula, dan ketersediaan gula di dunia saat ini, tanpa disadari mendorong pola hidup yang tidak sehat.

Industri makanan yang berupaya memenuhi apa yang menjadi keinginan konsumen mereka, menemukan bahwa menambahkan gula adalah salah satu cara yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kepuasan konsumen.


Gbr diambil dr : helosehat.com

Akibatnya gula menjadi salah satu bahan baku yang ada di setiap produk makanan dan ketika kita tidak memperhatikan label nutrisi yang tercantum pada produk-produk tersebut, seringkali tanpa sadar kita mengonsumsi gula secara berlebihan.

Konsumsi gula yang berlebihan, terbukti secara ilmiah berkaitan dengan berbagai kondisi kesehatan yang buruk seperti : obesitas, diabetes, cholesterol LDL yang tinggi, peradangan dan masalah pada imunitas.

Karena itu, demi kesehatan diri dan keluarga, mulailah lebih cermat dalam konsumsi gula sehari-hari.

Tidak ada salahnya pula jika kita menghapus gula sepenuhnya dari menu diet kita, toh ratusan tahun yang lalu, gula memang bukan sesuatu yang hadir dalam kehidupan keseharian kita.


Sumber referensi:
1. https://www.health.harvard.edu/heart...anger-of-sugar
2. https://www.healthline.com/nutrition...sugar#section1
3. https://www.atkins.com/how-it-works/...ms-your-health
4. http://www.sugarhistory.net/who-made...ugar-timeline/
5. https://www.bbc.co.uk/bitesize/guide...tfr/revision/3
6. https://www.dailysabah.com/feature/2...story-of-sugar
7. https://www.google.com/amp/s/www.idn...-kolonial-c1c2

turkusuma
Yunie87
kudanil.la
kudanil.la dan 42 lainnya memberi reputasi
41
7.9K
311
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Healthy Lifestyle
Healthy Lifestyle
icon
7.6KThread2.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.