"Non, sekarang kau adalah milikku seutuhnya!"
Sebuah kata yang tidak pernah kulupakan sepanjang hidup, yang mana telah membuat kalimat itu menjadi teramat sakti dan paling kurindukan untuk saat ini.
Bagaimana tidak? Di sepersekian detiknya, dia telah membuat aku terhipnotis, menjadi sesuatu yang sangat salah, dalam mengartikan kata cinta untuk seumur-umurku.
Quote:
Kusebut dia coklat, karena mengandung unsur bumi yang menimbulkan rasa hangat, nyaman, rasa aman, bisa diandalkan dan sosok kekuatan hidup dengan pondasi yang sangat kuat.
Walaupun terbilang sudah sangat moderen, canggih dan berkualitas mahal, namun khasiatnya serupa camilan coklat, yang mampu memberikan ketenangan, bagi seseorang yang menikmati rasanya, hingga kunyahan terakhir.
Akan tetapi menurut petuah nenek, coklat akan terkesan buruk jika dipadukan dengan biru apalagi ungu. Hal ini dikarenakan coklat yang seolah-olah terkesan kotor dengan ketidakjujuran. Sehingga jika dikaitkan dengan sebuah hubungan, maka segalanya akan hancur sebelum berkembang dan mengharumkan lingkungan asmara.
Quote:
"Aku tidak akan meninggalkan dirimu, walaupun kau tidak ingin menyapa, atau bahkan saat keadaan saling membenci, sekalipun. Sapaku akan selalu menghangatkan, bahkan akan menarik kehadiranmu, untuk kembali pulang kepadaku dalam keadaan mencintai."
Sebuah kumpulan receh yang sangat efektif, ketika sesuatu tidak berjalan normal, selayaknya seorang yang saling mencintai. Berbagi dan belajar memahami bagaimanakah hati kami mampu mensederhanakan dunia.
Skema rangkaian yang indah, namun hanyalah sebuah kata-kata konotasi, yang konon hanya membangkai dalam sejarah percintaan pada akhirnya.
Hal yang paling kurindukan ketika semuanya sudah bergerak pasi.
Ada apa dengan kita?
Pagi ini aku sangat merindukan dirimu untuk kembali, membuat sensasi yang biasanya kau lakukan. Namun entah mengapa tiba-tiba kau menjauh tanpa sebabnya. Ingin rasanya hati berteriak tentang rasa yang selalu manis riuh dalam dada.
Quote:
Hun, aku ialah angkara yang kesulitan untuk mencari hal-hal lain
Sebab mataku hanya ingin prihal yang ada dalam dirinya
Raganya
Dan kesemuaan dari sajak sajak dingin
Yang ditampilkannya malam ini
Tetapi hun, apakah aku hanya bermimpi?
Uhmmm, aku tidak ingin kembali tersadar.
Rintik tetesan hujan membawa lagu Geisya kembali muncul dengan lagi Hits yang sering kumainkan, judulnya ialah [I][B]"Lumpuhkan Ingatanku"
"Ri, jangan mempermainkan hatiku! Sebab akulah pencemburu yang sebenarnya dan terbiasa khilaf untuk tidak mencintaimu jikalau hanya membuat skandal pertengkaran saja!"
Diantara kejujurannya yang tersembunyi, dia mulai menganugerahkan satu rasa, kedalam cangkir kopi cinta, yang sangat jujur pembahasannya. Bahkan membuat duniaku menjadi merasa begitu percaya diri, akan kecintaannya kepada rasa yang keseluruhannya ialah kebenaran, yang tidak pernah bisa dipungkiri, bahkan diungkapkan dengan kesan pembeda dengan perilaku penggombal yang sesungguhnya, yang biasanya meracuni banyak jiwa.
Kata-kata yang terlepas seperti sebuah serum kesejukan, yang mana pada points inilah, aku pemenang dihatinya. Dan hari itu, duniaku melambung diudara. Selayaknya seorang yang sedang mabuk kasmaran.
Namun pada suatu ketika di lain edisi. Aku menemukannya dalam lingkungan yang tidak kuinginkan. Walaupun berbilang normal, karena dia adalah seorang pria. Namun kemudian dia seolah-olah menjadi duta, penyalur aspirasi inspiratif dan menebarkan keseluruhan aksinya, ke dalam lembah hunting deskripsi bahkan sampai-sampai tanpa sensor.
Hal ini membuat pemahamanku berkurang atas dirinya. Sehingga aku memutuskan untuk menjauh dan meninggalkannya. Dari situpun tidak nampak dia mendekat, atau bahkan mencoba untuk berdialog bahasa pengertian.
Hanya saja, jika boleh disalahkan. Akulah pencemburu itu yang sebenarnya. Sehingga tidak menginginkan matanya untuk melihat sosok yang lebih indah dari diriku.
Inilah keegoisan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Perpisahan pastinya akan membuat segalanya tidak akan berjalan normal. Namun jikalau terus-menerus bertahan, apakah semuanya akan baik-baik saja? Pertanyaan yang tidak bisa kujawab dalam keadaan baik-baik saja. Sampai berkali-kali mengulanginya dalam setiap duduk antara dua sujud.
Entahlah! Hanya saja saat ini aku lebih memilih takdir yang akan membawa langkah kaki ini kemana? Aku sangat tidak mengetahuinya dalam kehidupan yang selanjutnya nanti.
Hanya saja untuk saat ini, maka biarkan menjalani seluruh hidup kita dalam pengembaraannya masing-masing. Jikalau memang sejodoh, maka walau dunia mencoba untuk melerainya, maka tidak akan bisa. Sebaliknya demikian.
Dan jika memang percintaan kita akan abadi, ataupun pecah menjadi patahan retak tanpa arah, pada akhirnya. Maka kuserahkan segalanya atas takdir Allah yang akan mengatakan bahwa kamilah contoh hubungan yang penuh rangkaian kisah itu.
Quote:
Kenyataannya adalah Maya yang mengajarkan adalah banyak ritual bumi sekedar untuk menyederhanakan hidup untuk mendapatkan apa yang seharusnya dinikmati.
dan kepada langit-langit biru yang masih begitu serakah, maka turunkan hujan di saat panas. Begitupula panas di waktu hujan.