TS
zatilmutie
Peralatan Dapur Tradisional Sunda, Anak Zaman Now Mana Mungkin Tahu!
Pawon(dapur dalam bahasa Sunda): Sumber
Tahukah, Agan dan sista yang berasal dari Sunda akan perkakas dapur yang tertera pada gambar di atas? Kalau tidak tahu, fix Gansis masuk di generasi milenial alias anak zaman now.
Gansis, selamat datang di trit terbaru ane
Kali ini ane akan bahas pakakas dapur alias perkakas atau perabotan dapur orang Sunda zaman jadul. Di beberapa daerah alat ini masih bertahan sesuai fungsinya. Contohnya di daerah ane Cianjur selatan. Tak aneh lagi melihat perkakas atau dapur semacam di atas. Untuk konsep pawon ala sunda ini bahkan sekarang diadopsi oleh resto-resto dengan ciri khas kuliner Sunda.
Jadi kalau Agan dan Sista penasaran bisa langsung cek di search engine atau GPS. Tempat yang masih memakai konsep dapur tradisional ala Sunda ini. Nah, untuk yang penasaran dengan ulasannya. Yuk, disimak.
Pakakas dapur(peralatan dapur) Sunda
1. Hawu
Hawu: Wikipedia
Pawon atau ruangan dapur pada kebudayaan sunda adalah tempat yang sakral. Para wanita Sunda harus menjaga adab alias tingkah laku selama berada di pawon. Salah satunya dalam menggunakan alat yang sekarang diganti dengan kompor. Ya, hawu adalah tempat pembakaran berupa tungku. Hawu biasanya dari tanah liat atau batu. Etika yang dipakai ketika berada di depan hawu adalah duduk bersimpuh. Dalam mitos Sunda. Wanita yang telah melahirkan tidak boleh duduk dengan posisi cingogo alias jongkok. Atau tidak boleh siduru alias menghangatkan badan bagi wanita yang sedang haid atau sehabis melahirkan. Biasanya hawu dinyalakan dengan bantuan api yang ditiupkan melalui pipa bambu kecil yang disebut songsong.
2. Sééng
Sééng: Wikipedia
Sééng (baca e seperti pada kata 'leleh'). Peralatan dapur ini berfungsi sebagai tempat menanak nasi yang dulu terbuat dari tembaga. Kemudian sekarang banyak varian bahan untuk sééng. Misalnya dari kaleng, seng, dan alumunium. Sééng ini adalah alat berharga yang biasa dibawa pada seserahan upacara perkimpoian. Alat ini harus digunakan dengan hati-hati. Pegang kedua sisi dari sééng. Pantang sekali seorang wanita memegang sééng dengan cara dijinjing.
3. Aseupan dan kekeb
Aseupan: Wikipedia
Kekeb: Wikipedia
Aseupan dan kekeb adalah sepasang alat untuk tempat beras dikukus menjadi nasi. Alat yang terbuat dari anyaman bambu ini menghasilkan aroma khas nasi akeul (nasi kukus khusus dengan aseupan). Nasi pada budaya sunda diperlakukan secara khusus. Proses memasak dimulai dengan mengukus beras, kemudian menambahkan air panas pada beras setengah matang. Lanjut dikukus hingga matang.
4. Pangarih
Pangarih: Wikipedia
Pangarih adalah alat untuk mengaduk nasi atau beras ketika proses ngarih (mencampur nasi setengah matang dengan air panas) pangarih juga bisa dipakai sebagai sendok pengaduk pada proses ngakeul, alias mendinginkan nasi dengan bantuan hihid.
5. Boboko
Boboko: Wikipedia
Bobko adalah alat untuk wadah nasi yang telah matang. Alat ini dibuat dari anyaman bambu. Boboko ada bermacam-macam. Ada yang dipakai khusus untuk mencuci beras. Ada juga boboko yang lebih besar namanya bodag, biasanya dipakai untuk wadah beras atau padi yang baru dipanem dengan ani-ani.
6. Hihid
Hihid: Wikipedia
Hihid adalah alat yang membantu proses pendinginan nasi. Alat ini juga berfungsi sebagai kipas saat membuat sate atau membakar ikan dan daging.
7. Dulang
Dulang: Wikipedia
Dulang adalah alat dari kayu yang berfungsi untuk mencampur nasi dalam proses ngarih dan ngakeul. Dulang juga biasa dipakai dalam pembuatan kolontong, atau makanan lainnya.
Dalam filosofi Sunda, dulang ini melambangkan wanita sebagai pasangan pria yang harus menerima adanya kekurangan suami atau awéwé dulang tinandé. Dulang termasuk alat yang wajib dalam seserahan upacara gogotongan dalam prosesi pernikahan suku Sunda zaman dahulu.
8. Nyiru
Nyiru: Wikipedia dan dok. Pribadi
Nyiru adalah tampah dalam bahasa Sunda. Nyiru digunakan sebagai alat penampi beras, tempat menjemur bahan makanan yang basah. Nyiru juga sering dipakai untuk membawa barang dagangan dengan cara disimpan di kepala atau istilahnya disuhun.
Dalam mitos Sunda alat ini tidak boleh diinjak.
9. Coét
Coét: Wikipedia
Coét adalah cobek dalam istilah Sunda. Coét ada yang dari batu dan juga ada dari kayu. Sedangkan pasangannya adalah mutu atau ulekan. Alat ini dipakai untuk membuat sambal atau bumbu. Atau menghaluskan bahan makanan dengan cara diulek.
10. Lulumpang dan halu
Lulumpang dan halu: Wikipedia
Pasangan lulumpang dan halu adalah lumpang dan alu dalam bahasa Sunda. Kedua alat ini berguna untuk menumbuk atau membuat sambal pencok contoh untuk pencok kacang, hiris, roay dsb. Aroma sambal yang dihasilkan dari lulumpang ini sangat khas.
Lulumpang juga digunakan untuk menumbuk sejenis kacang tanah atau menghaluskan singkong kukus pada adonan opak.
11. Lodong
Lodong cai: Wikipedia
Pada zaman dahulu, para lelaki Sunda memakai lodong ini sebagai alat menampung air dari sungai untuk dibawa ke dapur. Lodong air lebih pendek dibanding lodong untung menampung nira enau atau kelapa. Lodong ini pula yang dipakai untuk wadah makanan berupa sayuran ketika ada hajatan zaman dahulu.
12. Ayakan
Ayakan: Wikipedia
Ayakan adalah alat yang dipakai untuk mengambil ikan di sungai oleh para wanita. Ayakan dipakai juga untuk menjemur bahan makanan yang basah semacam dendeng atau dééng, kéré dll. Ayakan berfungsi pula sebagai pengayak atau penyaring pembuatan nasi oyék atau nasi dari tiwul.
Itulah, 12 alat atau perkakas dapur zaman old yang sebagian masih dipakai orang Sunda hingga sekarang. Selain alami alat tersebut memiliki berbagai filosofi dan makna penting.
Nah, yang dari daerah lain bisa sharing jika ada bentuk yang sama dengan di atas, ya, gansis.
Semoga bermanfaat, janga lupa komen dan kasih cendol ya💖
Opini pribadi
Gambar: Wikipedia
Belajar Bersama Bisa
tien212700 dan 78 lainnya memberi reputasi
79
20K
279
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Inspirasi
10.5KThread•7.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya