#Beauty standard


Beauty standard atau yang lebih dikenal dengan standar kecantikan adalah penilaian seseorang terhadap kecantikan. Nah, yang namanya penilaian tentu ada beragam, bukan?

Hai, Agan dan Sista. Ketemu lagi di thread ane. Oke, kali ini ane akan menulis tentang beauty and the beast, eh bukan! Wkwk. Tapi mengenai beauty standard.

Sebelum ane bahas lebih jauh, ane pengen tanya dulu nih sama Gansist, apa sih itu beauty standard, dan bagaimana beauty standard menurut kalian?

Silakan jawab di kolom komentar. Bebas! Kita saling tukar pikiran di sini.

Well, yang ane tau, beauty standard itu adalah standard kecantikan menurut pandangan suatu kaum atau negara atau bahkan pribadi seseorang.



Di Indonesia sendiri, standard kecantikan itu kayaknya harus putih, glowing dan bening. Rambut hitam, lurus, mengkilap kayak shampoo iklan di televisi. Mungkin kiblat kecantikan di negara kita bertuju pada negara Korea kali ya. Lihatlah betapa mulus-mulus mereka.



Berbeda dengan di negeri Amerika yang berlomba-lomba dalam mencoklatkan kulit.
Sebenarnya Beauty standard juga dipengaruhi oleh apa yang umumnya dijual di daerah tersebut. Maksudnya alat kosmetik atau skincare ya. Contohnya di Indonesia banyak sekali produk 'whitening' segala sesuatu yang dapat mencerahkan. Nah, di Amerika atau negara bule itu malah menjual produk untuk mencoklatkan kulit, dari yang alami hingga instan. Bahkan banyak tuh yang berjemur di pantai, biar kulitnya jadi agak coklat.



Nah, Gansist tentu pernah mendengar kata 'cantik itu relatif', kan?

Itu dia, beauty standard seseorang itu berbeda. Menurut ane si anu cantik dengan kulit gelap, mata lebar dan bibir tebal, menambah kesan eksotis.



Nah, sementara menurut seseorang yang lain, si anu itu gak cantik. Kulitnya gelap. Lebih cantik si Ani yang kulitnya putih bersih, mulus, glowing, hidung mancung, bibir tipis dan sebagainya.

Dari contoh di atas menunjukkan bahwa pandangan seseorang terhadap kecantikan itu berbeda-beda. Ada orang yang menyukai kulit gelap, sehingga ia mengatakan bahwa orang yang berkulit gelap itu cantik. Ada juga yang ternyata tidak menyukainya, dan mengatakan bahwa kulit putih lah yang lebih cantik.

Yang menjadi persoalan adalah ketika seseorang memaksa opini atau pandangan dia sendiri untuk dianut oleh orang lain, terperangkap dalam logika pribadinya. Padahal ia tahu bahwa itu adalah kebebasan. Kebebasan untuk melihat, menilai dan menyimpulkan.

Nah, persoalannya yang seperti ini yang kerap menimbulkan masalah Body Shaming atau pembulyan fisik. Kenapa? Karena seseorang menganggap standard kecantikan itu hanya dengan pandangan pribadinya saja, artinya mengenyahkan pendapat orang lain yang berbeda dengannya.

Persoalan ini juga yang mengakibatkan seseorang yang tidak memenuhi ‘standar kecantikan' minder karena merasa dirinya tidak sesuai dengan standar kecantikan yang berlaku pada umumnya. Merasa dirinya rendah dan tak berharga, sehingga akibat fatal dari body shaming adalah bunuh diri.
Mungkin bagi mental pembully, yang dilakukannya adalah hanya candaan dengan pembelaan 'becanda doang, baper amat!'

Namun, di hati para penerima bullyan, mereka menyimpan luka dan trauma. Coba lihat korban bullying, mereka sering kali terlihat lebih tertutup dibandingkan orang lain. Jadi jangan membuat mereka semakin merasa tak berharga hanya dengan sepatah dua kata yang keluar dari mulutmu.

Everybody is beautiful, just the way you are.

Jika ada yang berpendapat lain, silakan share di kolom komentar. Jangan lupa tersenyum dan bahagia.

See you babay

Sumber : Opini pribadi
Gambar : Pinterest