Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BPLN.godAvatar border
TS
BPLN.god
Kazakhstan Bantah Tuduhan China Terkait Munculnya Pneumonia Misterius
Kazakhstan Bantah Tuduhan China Terkait Munculnya Pneumonia Misterius Mematikan: Itu Tidak Benar


Kazakhstan Bantah Tuduhan China Terkait Munculnya Pneumonia Misterius

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian kesehatan Kazakhstan menepis peringatan kedutaan besar China mengenai dugaan munculnya wabah pneumonia yang lebih mematikan daripada Covid-19.
Hal itu disampaikan dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya pada hari Jumat (10/7/2020), dikutip dari SCMP.

Mereka menyebut informasi yang diberikan oleh kedutaan China "tidak benar".
Adapun, pihak Kazakhstan mengatakan adanya kesalahpahaman dalam penghitungan resmi.
Termasuk pneumonia yang disebabkan oleh semua jenis patogen, termasuk bakteri dan virus.
Semua kasus menunjukkan gejala klinis pencitraan abnormal terlepas dari hasil laboratorium mereka.


Pihaknya mengaku banyaknya kasus pneumonia yang tidak dites positif dalam tes swab, kemungkinan adalah kasus Covid-19.
Termasuk tidak mengatakan berapa banyak kasus jika ada kasus yang disebabkan oleh jenis patogen baru.
Diketahui pada briefing pada Kamis kemarin, Menteri Kesehatan Alexei Tsoi berbicara tentang pneumonia di negara itu secara keseluruhan.
"Di antaranya bakteri, jamur, virus, termasuk 'pneumonia virus, etiologi yang tidak ditentukan' menurut klasifikasi ICD-10," kata kementerian tersebut, merujuk pada Klasifikasi Penyakit Internasional.

Adapun, Kementerian tersebut menuturkan panggilan ke kedutaan Cina di Kazakhstan tidak dijawab.


China klaim ada pneumonia misterius di Kazakhstan

Kedutaan besar China di Kazakhstan telah memperingatkan munculnya "pneumonia yang tidak diketahui" atau misterius yang mematikan.
Hal itu muncul setelah bekas republik Soviet ini melaporkan lonjakan kasus pneumonia sejak Juni.
"Tingkat kematian dari penyakit ini jauh lebih tinggi daripada virus corona baru."
"Departemen kesehatan negara itu sedang melakukan penelitian komparatif terhadap virus pneumonia."
"Tetapi belum mengidentifikasi virusnya," ujar kedutaan China memperingatkan warganya yang berada disana.
Dikutip dari SCMP, kedutaan besar China menggambarkan penyakit itu sebagai "pneumonia yang tidak diketahui".


Sedangkan pejabat dan media Kazakhstan hanya mengatakan itu adalah pneumonia biasa.
Situs web kedutaan, mengutip laporan media lokal, mengatakan provinsi Atyrau, Aktobe dan kota Shymkent telah melaporkan lonjakan yang signifikan dalam kasus pneumonia sejak pertengahan Juni.


Shymkent dan ibu kota Atyrau terpisah sejauh 1.500 km (930 mil), sementara jarak antara ibu kota Atyrau dan Aktobe adalah 330 km (205 mil).
Kedutaan China mengatakan bahwa sejauh ini terdapat hampir 500 kasus pneumonia di tiga tempat.
Di antaranya lebih dari 30 orang dalam kondisi kritis.


Kazakhstan secara keseluruhan menyaksikan 1.772 kematian akibat pneumonia pada tahun ini.
Sebanyak 628 di antaranya terjadi pada Juni, termasuk beberapa di antaranya adalah warga negara China.
"Kedutaan Cina di Kazakhstan mengingatkan warga negara Cina di sini untuk mewaspadai situasi dan meningkatkan pencegahan untuk menurunkan risiko infeksi," kata pernyataan kedutaan.
"Sekitar 300 orang yang didiagnosis menderita pneumonia dirawat di rumah sakit setiap hari," kata Saule Kisikova, kepala departemen perawatan kesehatan di ibu kota Nur-Sultan.
Kedutaan China juga mengatakan ada 1.700 kasus pneumonia secara nasional pada Juni.
Dengan lebih dari dua kali lipat jumlah di bulan yang sama tahun lalu.


Kazakhstan mengumumkan keadaan darurat pada 16 Maret untuk mengatasi penyebaran Covid-19.


Penguncian itu dicabut pada 11 Mei, tetapi pembatasan dan tindakan karantina telah diberlakukan kembali di beberapa daerah setelah lonjakan kasus pneumonia.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengatakan dalam pidato, situasinya masih serius dan masih terlalu dini untuk melonggarkan pembatasan.
"Sebenarnya antisipasi menghadapi gelombang Covid-19 kedua ditambah dengan kenaikan besar dalam kasus pneumonia" tuturnya.

Diketahui, hingga Jumat (10/7/2020), jumlah kasus Covid-19 di Kazakhstan telah mencapai 54.747 kasus.
Adapun, akhir bulan lalu pejabat memperingatkan tentang peningkatan kasus pneumonia.
Sebuah situs web CNA yang berbasis di Singapura melaporkan, dokter menemukan 600 orang sehari dengan gejala pneumonia.
"Setiap hari, 350 hingga 400 pasien dirawat di rumah sakit di kota dengan Covid-19 atau pneumonia," katanya.


https://www.tribunnews.com/internasi...tu-tidak-benar



baguslah kazakhstan tak terprovokasi dan tunduk dengan komunis cina.

nampak jelas dalang provokator itu komunis cina .
kita semua tau komunis cina itu pandai dalam propaganda media

banyak BSH komunis cina yang iri dengan kemajuan kazakhstan
kenyataannya kazakhstan tepis semua tudingan najis dari komunis cina /.

persetan sama bajingan anak asia radikal pemuja komunis di bpln

ex.babuCCP
tepsuzot
BPLN.Ahyan
BPLN.Ahyan dan 4 lainnya memberi reputasi
5
520
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.4KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.