Quote:
Jakarta, CNBC Indonesia - Nasib milenial untuk memiliki rumah kini makin tidak mudah apalagi di kota besar Jakarta. Apalagi melihat fakta bahwa harga rusun atau hunian vertikal terus naik.
Director Research Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus mengungkapkan bahwa harga rumah di tengah kota seperti Jakarta sudah sangat sulit terjangkau. Tak terjangkau bukan hanya oleh generasi milenial, tapi juga generasi yang lebih tua yakni generasi X. Anak muda ini terpaksa tinggal di rumah orangtua atau mengontrak.
"Hunian yang banyak, memang mau nggak mau di pinggiran. Milenial pun harus menyadari fakta itu. Kecuali dia mau bekerja keras banget sampai dapat, beli rumah di tengah kota. Jangankan milenial, orang mapan aja beli rumah di kota susah. Harganya mana ada di kota di bawah Rp 2 miliar. Kalau ada paling di dalam gang," kata Anton kepada CNBC Indonesia, Jumat (10/7).
Untuk itu, pemerintah harus bisa mengambil peran signifikan demi memecahkan masalah. Jika tidak ditemukan solusi hingga jangka waktu lama, dikhawatirkan bakal menjadi masalah sosial.
"Bisa dilihat di banyak negara. Kehidupan di rumah nggak memadai jadi banyak masalah kriminal, sosial segala macam. Kebutuhan basic harus diatasi bersama-sama, terutama dari pemerintah," katanya.
"Ini harus digalakkan, membangun apartemen murah. Di tengah kota ada potensi. Misal perusahaan milik negara yang punya tanah di tengah kota, kalau dimanfaatkan maksimal mungkin bisa aja bantu. Contoh Green Pramuka itu tanah pemerintah, banyak sekali mungkin ribuan (unit dibangun). Itu harus diperbanyak," kata Anton.
Ketika diharapkan menjadi pemecah solusi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan aturan tentang Batasan Harga Jual Rumah Susun Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).Aturan tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 606 tahun 2020.
Satuan standar biaya yang ditetapkan sebagai:
a. pedoman dalam perhitungan harga jual rumah susun paling tinggi;
b. pedoman bagi pelaku pembangunan yang menyediakan unit hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah
Rata-rata dari harga jual hunian per meter persegi di 2020 sebesar Rp 11,2 juta. Rumah susun di Jakarta Pusat yang paling mahal yakni mencapai Rp 11.422.789.
Bandingkan dengan, harga 2014, misalnya harga per meter di Jakarta Barat masih Rp 8,9 juta/meter, Jakarta Selatan Rp 9,2 juta/meter, Jakarta Timur Rp 8,8 juta/meter, Jakarta Utara Rp 9,6 juta/meter, dan Jakarta Pusat Rp 9,3 juta/meter.
(hoi/hoi)
Sumber
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...jadi-tunawisma
Pengen komen tapi takut dibata kadrun. hehehe