- Beranda
- Berita Luar Negeri
China Cari Keributan dengan Bhutan, Sekutu Dekat India
...
![Akong.Cinconk](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/06/17/avatar10877246_2.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
Akong.Cinconk
China Cari Keributan dengan Bhutan, Sekutu Dekat India
![China Cari Keributan dengan Bhutan, Sekutu Dekat India](https://s.kaskus.id/images/2020/07/01/10877246_20200701112754.jpg)
NEW DELHI - China tampaknya terus menyebarkan agenda ekspansionisnya di sepanjang perbatasannya.
Setelah India dan Nepal, negara Komunis itu kini memusatkan perhatian dengan mencari keributan dengan Bhutan, sekutu dekat India.
Selama pertemuan virtual Global Environment Facility (GEF) awal Juni 2020, China mengajukan keberatan atas sebuah hibah.
Hibah dikeluarkan untuk Suaka Margasatwa Sakteng (SWS) di Distrik Trashigang, Bhutan timur.
Distrik itu berbatasan langsung dengan India dan Cina, dan Beijing mengklaim lokasi itu masih dalam sengketa.
Dengan dunia masih bergulat dengan pandemi virus Corona yang awalnya di Wuhan, China, Provinsi Hubei.
Tetapi, China secara agresif terus berusaha mengubah status quo di sepanjang perbatasannya.
Dengan India di Ladakh dan Arunachal Pradesh, dan di Laut China Timur serta Laut China Selatan.
Menurut Strat News Global, Dewan GEF bersama-sama memutuskan pendanaan untuk proyek-proyek lingkungan hidup di seluruh dunia.
Mereka terkejut dengan keberatan China untuk membantu Bhutan.
Mayoritas anggota dewan mendukung pandangan Bhutan dan rancangan ringkasan disetujui oleh GEF meskipun ada keberatan dari China.
Begitulah penghinaan yang dilakukan China.
Dewan GEF menolak untuk menjaga, alasan China keberatan dalam catatan mereka.
Kelompok itu menyatakan hanya akan meninggalkan di catatan kaki yang ditentang oleh China.
Anggota dewan China, pada kenyataannya, mengklaim perlu waktu untuk berkonsultasi untuk mencapai kesimpulan.
Pemerintah Bhutan menentang keras langkah China untuk mempertanyakan kedaulatan negara dan hak teritorialnya di Suaka Margasatwa Sakteng.
Bhutan juga telah mengeluarkan surat resmi kepada Dewan GEF.
Mendesak dewan itu untuk membersihkan semua referensi klaim tidak berdasar China, lapor kantor berita IANS, Senin (30/6/2020).
Kedua negara telah memiliki sengketa perbatasan sejak 1984.
Pembicaraan antara Thimphu dan Beijing sebagian besar terbatas pada tiga wilayah. Dua di Bhutan Utara yakni wilayah Jakarlung dan Pasamlung dan satu di Bhutan Barat, Sakteng.
Setelah India dan Nepal, negara Komunis itu kini memusatkan perhatian dengan mencari keributan dengan Bhutan, sekutu dekat India.
Selama pertemuan virtual Global Environment Facility (GEF) awal Juni 2020, China mengajukan keberatan atas sebuah hibah.
Hibah dikeluarkan untuk Suaka Margasatwa Sakteng (SWS) di Distrik Trashigang, Bhutan timur.
Distrik itu berbatasan langsung dengan India dan Cina, dan Beijing mengklaim lokasi itu masih dalam sengketa.
Dengan dunia masih bergulat dengan pandemi virus Corona yang awalnya di Wuhan, China, Provinsi Hubei.
Tetapi, China secara agresif terus berusaha mengubah status quo di sepanjang perbatasannya.
Dengan India di Ladakh dan Arunachal Pradesh, dan di Laut China Timur serta Laut China Selatan.
Menurut Strat News Global, Dewan GEF bersama-sama memutuskan pendanaan untuk proyek-proyek lingkungan hidup di seluruh dunia.
Mereka terkejut dengan keberatan China untuk membantu Bhutan.
Mayoritas anggota dewan mendukung pandangan Bhutan dan rancangan ringkasan disetujui oleh GEF meskipun ada keberatan dari China.
Begitulah penghinaan yang dilakukan China.
Dewan GEF menolak untuk menjaga, alasan China keberatan dalam catatan mereka.
Kelompok itu menyatakan hanya akan meninggalkan di catatan kaki yang ditentang oleh China.
Anggota dewan China, pada kenyataannya, mengklaim perlu waktu untuk berkonsultasi untuk mencapai kesimpulan.
Pemerintah Bhutan menentang keras langkah China untuk mempertanyakan kedaulatan negara dan hak teritorialnya di Suaka Margasatwa Sakteng.
Bhutan juga telah mengeluarkan surat resmi kepada Dewan GEF.
Mendesak dewan itu untuk membersihkan semua referensi klaim tidak berdasar China, lapor kantor berita IANS, Senin (30/6/2020).
Kedua negara telah memiliki sengketa perbatasan sejak 1984.
Pembicaraan antara Thimphu dan Beijing sebagian besar terbatas pada tiga wilayah. Dua di Bhutan Utara yakni wilayah Jakarlung dan Pasamlung dan satu di Bhutan Barat, Sakteng.
S u m u r : Link
![drunkard88.cn](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/06/24/avatar10881000_1.gif)
![BPLN.Ahyan](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/06/01/avatar10868082_1.gif)
![tepsuzot](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/11/01/default.png)
tepsuzot dan 5 lainnya memberi reputasi
6
689
15
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Berita Luar Negeri](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-250.png)
Berita Luar Negeri![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
79.4KThread•11.4KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya