JAKARTA, HALUAN.CO -Dharavi, merupakan daerah kumuh terbesar di India. Rumah saling berhimpitan, hampir tak ada jarak antara rumah dengan yang lainnya. Jalannya sangat sempit.

Diperkirakan satu juta warga Dharavi bekerja sebagai buruh pabrik, pembantu rumah tangga, dan sopir bagi penduduk kaya di Mumbai.

Mengapa ini penting: Pada April lalu, seorang warga Dharavi dinyatakan positif korona. Banyak yang khawatir korona akan mengubah Dharavi menjadi kuburan massal.



Konteks:Kawasan padat penduduk, jalan yang sempit, lingkungan yang kotor, tentu akan membuat Covid-19 menjadi sangat cepat menular.



Social distancing tidak berguna:Pejabat Dharavi, Kiran Dighavkar mengatakan social distancing tidak mungkin berguna di tempat itu. Bagaimana tidak, belasan orang biasanya tidur dalam satu kamar. Ratusan orang menggunakan toilet umum yang sama.

Apa katanya: "Pembatasan sosial tidak mungkin diberlakukan, isolasi mandiri juga bukan menjadi pilihan tepat, penelusuran kontak juga sulit dilakukan karena begitu banyak warga yang memakai toilet umum yang sama," kata Dighavkar.



Salah prediksi:Kekhawatiran terhadap dampak pandemi dengan kondisi Dharavi yang kumuh ternyata meleset. Tiga bulan kemudian, kawasan yang terletak di Mumbai tersebut memiliki angka infeksi baru yang terus menyusut.


Strategi yang tepat: Kesuksesan Dharavi dalam menekan penyebaran Covid-19 adalah berkat strategi agresif yang fokus pada 'mengejar virus, bukan menunggu bencana'. Dighavkar bersama pejabat lain merancang sebuah program inovatif yang disebut dengan 'Mission Dharavi'.



Aksi-aksi yang dilakukan:

• Setiap hari, tenaga medis mendirikan 'tenda demam' di beberapa tanah lapang di daerah kumuh itu. Sehingga penduduk bisa datang untuk memeriksakan diri dan menjalani tes Covid-19.

• Sekolah, gedung serba guna, dan kompleks olahraga diubah menjadi fasilitas karantina yang menyediakan makanan gratis, vitamin, dan sesi olahraga.

• Penggunaan drone dan penyiagaan polisi untuk memantau pergerakan warga dilakukan secara intensif.

• Relawan dikerahkan untuk membagikan ransum sehingga warga Dharavi tidak kelaparan.

• Artis-artis Bollywood dan pebisnis kaya membiayai pembelian peralatan medis. Para pekerja konstruksi membangun rumah sakit darurat dengan 200 tempat tidur di sebuah taman di dalam Dharavi.



Hasil yang memuaskan:Hingga akhir Juni, dari 125.000 warga Dharavi, lebih dari setengahnya telah menjalani pemeriksaan dan tes Covid-19. Hanya 12.000 warga yang ditemukan positif Covid-19. Jumlah yang meninggal karena Covid-19 hanya 82 orang. Jumlah ini jauh lebih kecil dari jumlah korban meninggal di Mumbai yang mencapai lebih dari 45.000 jiwa.



Artikel Unik dan Menarik Lainnya:
1. Guru Besar UGM Pertanyakan Uji Klinis Kalung Korona Kementan
2. Sosiolog NTU: AS Lebih Transparan Soal Jumlah Kasus Corona
3. Angka Kematian Covid-19: Versi Pemerintah Tidak Sesuai Standar WHO
4. Fraksi PDIP Tangsel Ingkar Janji Sumbangkan Gaji Setahun Untuk Korona