- Beranda
- Berita dan Politik
Mau Rupiah Menguat Terus? Pakai Masker!
...
TS
juraganind0
Mau Rupiah Menguat Terus? Pakai Masker!
Quote:
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah pun menguat di perdagangan pasar spot, meski tipis saja.
Pada Kamis (9/7/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.446. Rupiah menguat 0,1% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Rupiah pun menghijau di 'arena' pasar spot. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.345 di mana rupiah menguat tipis hampir flat di 0,03%.
Saat pembukaan pasar spot, rupiah masih stagnan di Rp 14.350/US$. Seiring perjalanan, rupiah berhasil masuk jalur hijau walau apresiasinya terbatas.
Setidaknya rupiah mampu berkumpul bersama mata uang utama Asia lainnya yang mayoritas menguat di hadapan dolar AS. Sama seperti rupiah, penguatan mata uang Benua Kuning juga tipis-tipis saja.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia di perdagangan pasar spot pada pukul 10:03 WIB:
Aura Kebangkitan Ekonomi Kian Terasa
Pelaku pasar semringah karena muncul lagi harapan bahwa ekonomi dunia bisa pulih dengan cepat setelah dihantam keras oleh pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Sejumlah data terbaru di Asia memberi konfirmasi akan harapan tersebut.
Di China, laju inflasi pada Juni 2020 tercatat 2,7% year-on-year (YoY). Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,4% dan konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 2,5%.
Percepatan laju inflasi menunjukkan permintaan di Negeri Tirai Bambu terus meningkat. Dengan statusnya sebagai perekonomian terbesar di Asia dan nomor dua dunia, peningkatan permintaan China akan mendongrak ekspor negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Sementara di Jepang, pemesanan mesin (di luar kapal dan pembangkit listrik) meningkat 1,7% pada Juni 2020 dibandingkan bulan sebelumnya. Jauh membaik ketimbang pencapaian Mei 2020 yang anjlok 12%, juga konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan penurunan 5,4%.
Aura pemulihan ekonomi seperti ini membuat semakin banyak pihak yang meyakini bahwa fase terberat sudah berlalu. Kini saatnya ekonomi bangkit, meski bertahap.
James Bullard, Presiden Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) cabang St Louis, menilai penggunaan masker yang semakin masif akan mampu meredam penyebaran virus corona. Dengan begitu, tambahan pasien baru bisa terkendali sehingga aktivitas ekonomi bisa lebih dibuka lagi.
Baca: Ooo, Jadi Ini yang Bikin Kasus Corona RI Tembus Rekor Lagi...
"Saya rasa kita sudah berada di jalur yang benar. Pada akhir tahun, tingkat pengangguran akan turun ke level satu digit, mungkin di bawah 8% atau sekitar 7% pada akhir tahun ini," tegas Bullard dalam acara Closing Bell yang disiarkan CNBC International.
Gara-gara pembatasan sosial (social distancing), tingkat pengangguran di Negeri Paman Sam mencapai titik tertinggi sejak Perang Dunia II pada April 2020 yaitu 14,7%. Namun selepas itu terjadi penurunan, dan pada Juni 2020 berada di 11,1%.
Optimisme tersebut membuat pelaku pasar kembali bergairah. Hasilnya, arus modal mengalir ke aset-aset berisiko di negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Hasilnya, rupiah mampu bertahan di zona hijau.
Sumber
https://www.cnbcindonesia.com/market...s-pakai-masker
Pakai masker
Diubah oleh juraganind0 09-07-2020 09:44
0
601
Kutip
8
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672KThread•41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya