Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

LordFaries3.0Avatar border
TS
LordFaries3.0
Jelang Deadline Presiden Jokowi, Tren Kesembuhan Jatim Naik, Pertumbuhan Tetap Tinggi
Jelang Deadline Presiden Jokowi, Tren Kesembuhan Jatim Naik, Pertumbuhan Tetap Tinggi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Deadline Presiden Jokowi untuk Jawa Timur menurunkan kasus covid-19 secara signifikan dalam dua pekan, jatuh pada hari Kamis (9/7/2020).

Dalam hal ini pertambahan kasus covid-19 di Jawa Timur belum menunjukkan tren penurunan.
Namun kabar baiknya, angka kesembuhan kasus covid-19 meningkat pesat.

Hal tersebut terlihat dari data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, per hari ini tingkat kesembuhan atau recovery rate kasus covid-19 Jatim tembus 36,47 persen.
Dari update terakhir 7 Juli 2020 malam, dari total kasus covid-19 Jatim sebanyak 14.578, yang berhasil sembuh ada sebanyak 5.316 orang.

Jika dibandingkan dengan tanggal 25 Juni 2020, saat kedatangan Presiden Jokowi, angka kesembuhan atau recovery rate kasus covid-19 Jawa Timur saat itu 32,56 persen.
Dua pekan lalu, jumlah kasus covid-19 Jatim 10.432 dan yang sembuh 3.429 orang.

“Yang berhasil kita kendalikan adalah angka kesembuhan kasus. Ini sangat berarti,” kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, Rabu (8/7/2020).

Dari catatan data yang ada recovery rate covid-19 Jatim, angka kesembuhan hari ini yaitu 36,47 persen ini adalah angka recovery rate tertinggi di Jawa Timur dalam dua bulan terakhir.

Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka pengendalian kasus covid-19. Termasuk dalam mengingkatkan upaya penanganan 3T, tracing, testing dan treatment.

Yang terbaru, kemarin bersama Pangkogabwilhan II bersama Gugus Tugas meluncurkan sistem rujukan satu pintu atau one gate referral system untuk melakukan penataan dan distribusi pasien ringan, sedang hingga berat.

Sistem ini sudah mengintegrasikan data ketersediaan fasilitas layanan untuk pasien covid-19 di 31 rumah sakit di Surabaya Raya.

Rencananya akan terus dikembangkan di 99 rumah sakit rujukan di Jatim.
Sistem ini diharapkan bisa memberikan pemetaan yang tepat dalam distribusi hingga relaksasi pasien. Sebab sesuai arahan Presiden Joko Widodo saat berkunjung di Jatim, adalah melakukan relaksasi dan distribusi pasien covid-19.

Agar pasien tidak menumpuk di satu lokasi rumah sakit, dan percepatan dan optimalisasi layanan bisa diberikan.

"Melalui one gate referral system ini, semua akan terpetakan. Harapannya adalah ada distribusi pasien yang lebih memungkinkan untuk mendapatkan percepatan layanan. Prinsipnya adalah cepat dievakuasi, cepat dilayani, Insya Allah cepat sembuh,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait sistem rujukan satu pintu ini.

Ia berharap dengan peningkatan sistem kuratif, maka pengendalian covid-19 Jatim akan terus membaik. Angka kesembuhan bisa ditingkatkan, dan angka kasus kematian bisa ditekan.
Di sisi lain, untuk angka pertumbuhan kasus baru warga Jatim yang terinfeksi covid-19 masih belum bisa turun.

Update data terakhir di tanggal 7 Juli 2020, ada tambahan kasus baru sebanyak 308 orang di Jatim.

Yang membuat jumlah warga Jatim yang terinfeksi covid-19 bertambah menjadi 14.578 kasus.
Yang artinya dalam kurung waktu dua pekan ada sebanyak tambahan 4.146 warga Jatim yang terinfeksi covid-19.

Dan attack rate covid-19 Jatim dalam kurun waktu dua pekan ini juga bertambah.
Saat ini angka attack rate Jatim masih 28,6 orang per 100.000 penduduk. Sedangkan untuk Kota Surabaya di angka 198, dan Surabaya Raya di angka 119,8.

Angka ini masih menunjukkan tren peningkatan dibandingkan attack rate saat tanggal 25 Juni 2020 di mana untuk Jatim attack ratenya ada di angka 26,3 orang per 100.000 penduduk. Sedangkan untuk Kota Surabaya ada di angka 191 per 100.000 penduduk.

Pengendlian penambahan kasus positif covid-19 merupakan hulu dari pengendalian pandemi.
Upaya yang dilakukan gabungan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jatim dikatakan Gubernur Khofifah sudah maksimal.

Koordinasi begitu intens dibangun dengan Kodam V Brawijaya dan Polda Jatim.
Di mana Pangdam V Brawijaya telah mengerahkan danramil hingga lini paling bawah termasuk Kapolda yang merahkan jajarannya hingga tingkat babinkamtibmas dalam pengendalian covid-19.

Edukasi pada masyarakat untuk menegakkan protokol kesehatan tak henti dilakukan.
Forkopimda Jatim dikatakan Khofifah terus aktif membagikan masker, mengingatkan menjaga jarak terutama di titik-titik keramaian seperti pasar tradisional dan mall.

“Peta dimana masing-masing TNI Polri di lini paling bawah bisa melakukan proteksi terhadap kasus kasus yang muncul di desa atau kecamatan sangat intens kita koordinasinya. Bahkan sekarang juga sudah dilakukan kembali format penyekatan di sejumlah titik di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Kami juga terus turun ke pasar dan juga mall,” kata Khofifah.

Di sisi lain, dari segi fatality rate Jatim sudah mulai melandai. Dengan update terakhir berdasarkan update tanggal 7 Juli 2020 malam, angka kematian Jatim ada di angka 7,63 persen. Dengan jumlah kasus meninggal 1.112 orang.

Jika dilihat dari angka fatality rate per tanggal 25 Juni 2020, saat kunjungan Presiden Joko Widodo, fatality rate Jatim adalah 7,59 persen. Waktu itu jumlah kasus covid-19 yang meninggal ada di angka 799 orang.

https://suryamalang.tribunnews.com/2020/07/08/jelang-deadline-presiden-jokowi-tren-kesembuhan-kasus-covid-19-jatim-naik-pertumbuhan-tetap-tinggi?page=all.

habis ini banyak yg kena semprot di segala lini..... emoticon-Traveller
chisaa
nomorelies
nomorelies dan chisaa memberi reputasi
2
629
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.