cattleyaonlyAvatar border
TS
cattleyaonly
Kemarahan Harus Diendapkan, Jika Tidak, Siap-Siap Akibatnya!


Saya rasa, hampir semua orang di dunia ini pernah mengalami rasa marah, dengan berbagai sebab. Ambil contoh saja karena perseteruan atau kesalahpahaman dengan seorang teman di media sosial. Kita lalu mengucapkan kata-kata kasar, sarkastis, membully, atau hal lain yang lebih parah demi memuaskan perasaan marah.

Dalam sebuah grup, entah di WA, FB, atau aplikasi lain, bisa saja kemarahan itu ditunjukkan dengan left group atau bahkan menendang seorang member keluar dari grup.

Masalah selesai? TIDAK. Bahkan bara api masalah semakin membara, membakar semua yang ada. Setelah perasaan diri dan perasaan teman yang berseteru dengan kita hangus, bisakah hubungan baik kembali seperti dulu?



Ternyata tak semudah itu, Marimar! Jejas luka pastinya lebih dalam dan butuh waktu panjang untuk menyembuhkannya.

Oleh karena itu, ada baiknya kita me-manage kemarahan kita supaya tidak menghanguskan diri juga 'lawan' kita. Apalagi jika sudah begitu lama kita bersahabat dengannya. Lebih baik kita mengendapkan kemarahan kita sementara waktu. Introspeksi diri. Menjauh sementara.

Apakah kita benar dalam masalah itu?
Apakah hanya kesalahpahaman semata?
Apakah hanya perbedaan cara pandang saja?
Dan berbagai pertanyaan lain yang harusnya kita cari jawabnya dalam jeda waktu itu.



Selain hubungan dengan teman yang memburuk, apa saja sih yang terjadi saat pikiran kita marah? Apakah berpengaruh pada tubuh kita?

Pada saat kita marah, hormon-hormon stress akan terpacu dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Bukan hanya penyakit psikosomatis, tetapi juga penyakit fisik secara real.

Saat kita marah, degup jantung kita bertambah. Bagi yang mempunyai penyakit tekanan darah tinggi, pasti kemarahan akan menyumbang naiknya tekanan darah. Jangan sampai dinding pembuluh darah nggak kuat menahan tekanan yang tinggi ya Gansis, karena pembuluh darah itu bisa pecah. Kalau pecahnya di dalam tempurung kepala (otak), maka bisa menyebabkan terjadinya stroke.

Lha kalau masih muda? Kemungkinan stroke-nya sih kecil, tetapi saat seseorang marah, akan timbul banyak radikal bebas dalam tubuhnya. Radikal bebas itu bisa merusak organ-organ tubuh kita. Jika kita sering dalam kondisi seperti ini (termasuk sedih berlebihan, kecewa, cemas), sedikit demi sedikit organ kita akan dirusak. Hasilnya, faktor risiko terjadinya penyakit seperti hipertensi, diabetes, tumor atau kanker, dan lain-lain akan menjadi lebih besar.



Selain itu, bukankah lebih baik menyelesaikan semua masalah dengan kepala dingin? Terlebih jika kita bermasalah dengan teman, sahabat, atau keluarga. Sekali kita mengecewakan mereka dengan sikap kita yang "bar-bar" bukan tidak mungkin, pintu hati mereka tertutup selama-lamanya untuk kita.

Sumber : Opini Pribadi

Sumber gambar : pixbay

Sumber
fikrionly
anna1812
ceuhetty
ceuhetty dan 5 lainnya memberi reputasi
6
851
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.