Bukan hal yang aneh bila kita mendaki gunung kerap terjadi kejanggalan, maklum saja dunia manusia dan jin sebenarnya masih satu tempat. Bahkan di masa lalu nenek moyang kita kerap bersentuhan dengan yang namanya sihir.

Terkadang ada pemikiran nakal para pemganut Flat Earth, kenapa hantu, jin, setan dan segala kroninya hanya ada dibumi? Kenapa mereka tidak beranak pinak di planet-planet lain yang sudah ditemukan oleh peneliti terutama dari NASA?

Sebuah pemikiran nakal tapi susah untuk dijawab secara ilmiah, karena Jin sendiri berada di dunia yang tak kasat mata. Bagaimana mau meneliti hal yang tak dapat dilihat? Sedangkan hal yang tak masuk diakal terkadang sering kita lihat untuk kita berfikir lebih mendalam, seperti bagaimana mahluk hidup diberikan nyawa? Kemana nyawa manusia yang mati?



Mau diteliti dengan alat canggih pun manusia tak pernah paham akan hal itu, ada sebuah dunia yang tak kasat mata, tak bisa terlihat oleh mata tapi bisa dirasakan keberadaannya. Apalagi ingin meneliti planet yang hanya bisa diukur dengan perkiraan, tidak ada teori yang pasti.

Setiap teori akan terbantahkan di masa yang akan datang dengan teori baru yang validitas datanya lebih lengkap. Teori manusia bisa salah namun teori Tuhan tidak, ia adalah ilmu pasti yang teorinya sudah banyak disebar dalam kitab suci.



Begitu juga sebuah misteri yang terjadi di gunung Guntur, hal yang tak masuk diakal kerap terjadi terlebih di sekitar pegunungan.

Gunung Guntur yang berada di daerah Garut ini memang saat ini menjadi buah bibir, ketika ditemukan salah satu pendaki hilang namun ternyata ditemukan di dekat mata air yang dinamakan cikole dalam keadaan lemas dan juga nyaris telanjang hanya memakai celana dalam saja.

Ini bukan cerita novel atau cerbung tapi kejadian nyata yang tak bisa diolah oleh akal serta logika. Bagaimana cerita korban yang awalnya hanya tidur di dalam tenda, dan bisa berjalan menjauhi tenda bahkan korban tidak ingat sama sekali. Bagaimana proses korban yang awalnya di tenda lalu bisa berada ditempat itu, bahkan dalam keadaan yang janggal. Apakah ini sebuah keanehan?



Sebuah hal yang tak masuk akal, begitu juga orang yang menemukan korban kang Entis sebagai juru parkir di gunung Guntur, ia bercerita bahwa kejadian serupa pernah terjadi sekitar 10 tahun yang lalu. Ditemukan dalam keadaan yang sama yaitu nyaris telanjang, bahkan korban ditemukan setelah menghilang selama 4 hari.

Nah bercerita gunung Guntur, TS punya pengalaman sedikit untuk dibagikan.

Sebenarnya gunung ini, cocok untuk pendaki pemula hampir sama dengan papandayan. Masuk tipe gunung berapi dengan ketinggian 2.249 meter dpl.



Jadi hawa yang dikeluarkan gunung ini tentu saja panas dan tak semenarik gunung Kerinci yang penuh dengan hutan hujan. Waktu yang tepat untuk mendaki menurut para senior sekitar 03.00-04.00 hal itu dilakukan untuk menghindari panas yang akan menghabiskan stamina para pendaki nantinya.

Dan jangan lupa untuk mendaftar simaksi, takut terjadi apa-apa ketika sedang mendaki. Ini diperlukan agar pendaki segera ditolong oleh tim sar karena ada data yang di pegang oleh ranger.

Sedangkan untuk pos di pendakian ke gunung Guntur sendiri hanya ada tiga pos yaitu Pos 1 Kampung Citiis, Pos 2 Air Terjun Citiis, dan Pos 3 Pamulangan. Jarak yang ditempuh juga tidak perlu waktu yang lama untuk sampai hingga ke puncak.



Karena cocok untuk pemula gunung ini sering di eksplore banyak pemuda-pemudi yang ditakutkan melanggar tata tertib naik gunung, hingga terjadi korban yang di permainkan oleh sosok astral di atas gunung.

Untuk itu kamu bila ingin mendaki persiapkan moral, fisik dan juga mental yang kuat. Selamat mendaki, saya c4punk see u next thread.