Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

armaawtAvatar border
TS
armaawt
PUISI YANG BISA MENGGAMBARKAN PERASAAN KALIAN, UDAH BACA?
Dari puisi, kadang kita bisa merasakan sesuatu yang membeluncah dalam jiwa dan hati. Kadang semuanya tampak percuma tapi dengan puisi, kita bisa mendeklarasikan rasa, membuatnya abadi tidak dengan rasa sakit kita tapi dengan ingatakan kita.

Puisi itu istimewa...

PUISI YANG BISA MENGGAMBARKAN PERASAAN KALIAN, UDAH BACA?

Berikut beberapa puisi mendalam yang saya rangkum untuk menghibur agan-agan sekalian...

Tanda tanya
Karya: Khalisah Ariyani

Laksana angin menusuk tulang
Laksana mentari merajam korneo terdalam
Apakah ini cinta?
Ataukah hanya rasa kagum biasa?
Haruskah aku tertawa atau menangis saja?
Tak sabar ku menunggu hingga terbang keawan
Benarkah?
Bagaimana jika aku terhempas kedasar jurang terdalam?
Terhenyak, aku harus apa?
Bisakah aku mati saja?
Aku takut menelan kecewa, tetapi mampukah aku melakukannya?


*****


Tuan....
Aku adalah tinta hitam yang ingin menjamah pribadimu
Aku adalah daun yang ingin menjadi bagian rantingmu
Sayangnya, perumpamaan itu menusukku
Laksana bumi yang dikhianati hujan
Tunggu...
Kau tahu mengapa bumi mengatakan dikhianati hujan?
Kurasa tidak.
Itu karena hujan selalu menjatuhkan dirinya pada bumi, namun lagi-lagi ia kembali pada langit.
Kau tahu mengapa aku menjadikanmu perumpamaan hujan?
Karena kau mengkhianatiku. Bukan.
Tetapi seperti bumi, aku tahu seberapa istemewanya kau hingga urung niat menolak untuk kau jadikan tempat persinggahan.
Yah aku sadar itu, hanya singgah.
Kulupakan tujuan awal untuk menjamah pribadimu
Terpenting kau ada disisiku walau hanya disaat kau perlu
Tak apa, aku baik-baik saja
Aku hanya perlu bersabar sedikit lagi
Hingga...
Kau sadar kau datang bukan karena kau perlu, tetapi karena kau ingin


Ingin
Khalisah Ariyani


*****

Menahan
Karya: Khalisah Ariyani


Dimalam yang pekat
Aku terbangun dengan hati sesak
Sungguh...
Aku tak tahan
Ini menyayat
Meringis, menangis, tanpa berucap
Aku ingin teriak
Meneriakkan asa berupa rasa
Tuhan...
Aku tahu ini belum waktunya
Aku tak pantas mengungkapkannya
Akan ada dosa nantinya
Tapi sampai kapan aku menahannya?
Ku mohon Tuhan...
Jika ini tentang waktu
Ikhlaskan aku merapalkan doa untuknya
Kuatkan hatiku ketika melihatnya
Bantu aku bersikap biasa-biasa saja
Seolah aku tak punya rasa padanya...


*****


Adakah aku
Karya:Khalisah Ariyani
Tercekik dalam asa
Aku jatuh dalam tahta suka
Tuangkan itu bagaimana
Aku hilang kendali kala mata menghunus pitam
Bagaimana kuungkapkan?
Aku jatuh dalam pesona
Aku lumpuh akan secuil tinta
Yang dulu tak pernah ada
Kini...
Aku tau itu cinta
Kaulah penyebab semua ini ada.
Kasih...
Yang tak ku tau siapakah aku dimatamu.
Kau tuan!
Lisanku sebut kau dengan nama
Tapi hatiku mengoyak tak suka
Aku ingin panggilmu kasih.
Kau tuan.
Katakan aku satu jawaban.
Jadikan malam tak lagi kesepian
Kala bintang tak datang temani cahaya malam
Ku mohon tuan...
Adakah aku dihatimu?
Sungguh aku ingin tahu
Aku bukan Tuhan yang tahu hatimu tanpa ada bising kata
Sungguh cukuplah dengan tahu
Aku tak minta lebih
Siapakah aku?



*****


Karya: Khalisah Ariyani
Bisik sendu rindu penuh lindu merajalela
Merajam, mencekam cakap tembok saksi bisu
Tertikam diri sendiri
Ini nyata adanya
Kiat oleh mata monopoli dusta
Berteriak rasanya percuma
Menahanpun tak yakin bisa
Jadi harus kuapakan gundah ini?
Berdiam lalu menangis sendiri?
Atau mengatakan apa yang terjadi?
Aku tak cukup berani
Kini...
Ku akui aku pendusta asa
Nyatanya ada rasa walau terlihat biasa
Ingin direalisasi
Ditahan galaksi
Semestapun meminta bersabar sedikit lagi
Bukan perkara malu memulainya
Tetapi bagaimana kodratnya...


*****


Kalau dilihat melalui mata rasanya sudah sukar memukau,
Kalau di timang lewat kepala rasanya sudah sulit masuk akal,
Kalau kalau jadi haluan kiri tanpa ujung.
Pantas kalau rasanya bingung pada setiap kata,
Mau menangis tak apa, kamu juga manuisa.
Aku tak peduli, ini hanya simpati.
Kalau kau tanya bukannya sama?
Kau benar aku terlampau gengsi
Apa mau di aku rasanya aku merasa sendiri melulu,
Iya tahu kamu juga suka, tetapi apa kau lupa aku ini wanita?
Ini bukan puisi romantis, sudah ku bilang aku terlampau gengsi
Mau kutegaskan berapa kali?
Aku marah sebenarnya, iya benar kalau kau kira aku malu akuinya.
Biar saja kutepis dulu, nanti kau rasa bagaimana diabaikan itu.
Namun, jangan lupa menoleh padaku.
Jangan tanya mengapa?
Sudah kubilang aku ini wanita.
Dasar kau pria, bagaimana aku bisa ada rasa.

Khalisah Ariyani


*****

Oke agan-agan jadi itu tadi beberapa puisi yang bisa agan nikmati pada hari ini.. terima kasih, see u🤗
nitajung
baik.roket
dian14aja
dian14aja dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.2K
54
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.9KThread28.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.