Peristiwa Coronavirus saat ini bukanlah suatu wabah yang bisa diabaikan begitu saja. Dalam menangani pandemi virus Corona atau COVID-19 di tanah air dengan membatasi aktivitas keluar rumah salah satunya adalah melakukan kegiatan sekolah dirumahkan seperti yang di lakukan oleh UPI. Hal ini dilakukan agar segera dapat menahan laju penyebaran yang terinfeksi virus Corona atau COVID-19.
Di tengah pandemi yang semakin melanda dunia Alat Pelindung Diri (APD) menjadi fasilitas pelindung utama. Indonesia sempat mengalami kekurangan stok APD dan memicu dampak buruk pada kesehatan dokter dan tenaga medis salah satunya kekurangan masker. Oleh karena itu, dibentuklah tim relawan pembuatan masker non medis dengan memproduksi 10.000 masker dengan masing-masing mahasiwa membuat 7 lusin atau 84 buah masker yang nantinya akan di distribusikan sebagai upaya pencegahan COVID-19 bersama mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Busana dan Prodi PKK 2017 Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Proses penjahitan masker non medis ini tentunya dilaksanakan di rumah masing-masing di bawah bimbingan para dosen dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang dilaksanakan pada tanggal 20-29 Mei 2020. Menyaluran donasi ini diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Sumedang melalui UPI Kampus Sumedang, Pemda Purwakarta melalui Kampus Daerah Purwakarta, dan ke Pemkot Bandung.

Model masker non medis ini dibuat berdasarkan standar WHO. Rifa, merupakan salah satu mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Busana 2017 merasa senang bisa ikut serta dalam kegiatan relawan pencegahan COVID-19.
Selain itu, kegiatan lainnya adalah pembuatan media edukasi berupa video dan poster bagi masyarakat yang nantinya dipublikasikan ke dalam media sosial seperti instragram, whatsapp, line, youtobe dll sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Oleh karena itu, dengan adanya pelaksaan kegiatan relawan pencegahan penyebaran COVID-19 membuat mahasiswa lebih berpikir kritis dan kreatif terhadap pandemi COVID-19.