Apa kabar semua teman teman dan juga para mantan,semoga kita di lindungi terus oleh sang tuhan,yang mengatur semua kehidupan.
 Nih saya sedikit bagi cerita perjalanan menuju gunung arjuno yang membuat kita semangat dan sedikit khawatir karena suasana yang sangat membuat kita terus penasaran dan ketakutan.Oh iyah sebelum rasa penasaran muncul,jangan lupa kalian 







 
   Kebetulan saya memakai baju merah dan terpaksa untuk melepaskan dengan terpaksa.yah dari pada saya terkena resiko yang tidak di inginkan hehe.

 Tepat jam 10 malem kami sudah mulai melangkah dan terus memandang langit,kakrena  malam itu adalah malam sangat baik untuk mendaki,karena ketika kami mulai pendakian langit pun cerah dan bulan purnama pun menonjolkan keelokanya,beruntungnya kami.
 Perjalanan malam pun mengantarkan kami kebahagian dan ketakutan,yah gimana nggak takut.Selama kami mendaki di gunung arjuno via purwosari ini,kami melihat berbagai macam patung dan sebuah bangunan peninggalan dan tempat pedepokan kerajaan.salah satunya pedepokansang hyang wenang.itu tempat bersemayamnya tuhan(tentunya dalam bangunan ini animismenya sangat terlihat),apalagi gunung arjuno adalah tempat sakral.  Sebelumnya minta maaf,karena saya uplod fotonya pas pulang pendakian.

 Dan ini patung yang kami bicarakan di malam hari itu di gunung arjuno.

 Lanjuuuuuuut.malam itu pun kami terus melangkah,walupun kabut menerjang kami dan bau harum melati,di tambah baunya dupa yang menyengat di hidung kami,sehingga pendakian ini kami bisa mengerti sebuah pertemenan dengan menyikapi ego dan etika kami.Dan pendakian pun mengajarkan kami mengenal bangsa ini dan juga menjaga kelestarian nenek moyang kami.

 Okay prend,tak terasa beberpa pos pendakian pun sudah kami lewati dan tiba lah kami berada di pos 5 untuk bemalam pertama kami di gunung arjuno. Seiring lantunan musik dan hantaman angin yang menembus tubuh kami,kami langsung mendirikan tenda dan menyantap hidangan makan malam.setelah selesai kenyang kami pun langsung istirahat,agar langkah kami kembali berenragi.

 Pagi telah tiba,dan kami sudah semangat untuk mendaki kemabali.tapi tubuh kami ingin membawa kami membawa sebuah tempat yang wajib kita lewati.
  Tubuh terasa segar dan semangat pun kembali berkobar.akhirnya kami langsung melangkah kembali untuk menuju puncak.Okay sinar matahari yang cerah dan terbangnya burung indah pun sudah menyapa kami.sehingga lika liku jalanan dan bebatuan pun kami tak terasa sudah hampir sampai puncak arjuno,yang bergambar simbol kerucut lancip dan gagah.Oleh karena itu kami semua,sangat semangat untuk bisa berdiri bersama di atas puncak ini.
  Namun tuhan belum mengijinkan kami bisa berdiri di situ,Sehingga angin semakin kencang,dan langit yang cerah tiba tiba berubah menjadi langit yang hitam dan mengeluarkan percikan petir yang membuat kami kembali turun dan ketakutan.Dan rintikan hujan yang sangat mengagetkan,dan kami buru buru untuk terus melangkah dan berlari dan menjaga hati hati.Karena hujan kali ini berbentuk hujan Es atau salju yang cukup menyakitkan kami.kayak mantan uyyyy hahaha.

 Sesampai kami tiba di tempat mendirikan tenda.kami pun sudah lemas dan kecewa.karena tenda serta yang ada di dalamnya pun basah dan tak berdaya.akhirnya saya minta izin ke salah satu penjaga di gunung arjuno untuk bisa beristirahat di bangungan gubug yang dekat candi itu,dan saya pribadi pun izin untuk memakai baju merah,karena baju merah adalah satu satunya baju yang lumayan kering untuk menjaga kehangatan tubuh saya ini.

 Sesudah kami menndapat izin dan restu oleh pihak juru kunci kami pun menginap di gubug yang sangat seram dan sepi dan kebetulan sekali di dalam gubug ini kami bisa membuat api unggun untuk menghangatkan kami.so kami pun beristirahat untuk malam ke 2 di gunung arjuno.Dan kami pun langsung meluruskan badan untuk beristirahat lagi.dan malam pukul jam 01.00 an pun saya bangun dan tak sadarkan diri,dan melihat sekeliling gubug itu terlihat beberapa orang yang sedang memakai baju serba putih dan mengucapkan kalimat islam yang cukup mengagetkan di telinga saya.Namun kecapean tubuh membuat saya untuk tidak cemas dan beristrahat kambali.
 Dan Pagi pun sudah membangunkan kami,dengan perut kosong,kami pun langsung bangun dan menjemur diri,yah biarpun tidak sampai tujuan.Tapi ini adalah yang namanya perjalanan hidup dalam mengenai sebuah kegagalan dan keberuntungan dalam kehidupan.
 Dan momen yang paling di kenang dalam masalah perjalan kali ini adalah.momen yang masih bisa bersenyum kepada keluarga dan orang lain tentunya.