Menelisik Industri Perikanan di Kepulauan Riau

Salam sejahtera buat kita semua, semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia hingga saat ini, kembali lagi bertemu di pembahasan TS kali ini. Semoga bisa memberi sedikit pencerahan dan pembahasan yang tidak membuat garing pada akhirnya.

Membahas tentang kepulauan Riau tidak akan lepas dari membahas wilayah Indonesia yang terdiri dari gugusan pulau-pulau yang tentu saja menjadikan negara kita menjadi negara maritim. Dengan luas laut Indonesia adalah 70% dari luas wilayahnya. Indonesia juga memiliki 17.504 pulau dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia.

Dengan kata lain, laut Indonesia menyediakan sumber protein penting yang secara tradisional telah menjadi sumber makanan utama penduduk negara kita sejak dahulu kala. Dari beberapa kajian diketahui bahwa hingga saat ini ikan secara konsisten berkontribusi lebih dari 10% dari total konsumsi protein makanan dan lebih dari 50% dari asupan protein makanan hewan di negara ini.

Menyinggung soal kepulauan Riau, tentu akan bersinggungan dengan kelautan dan perikanan. Walau kita tahu, setiap daerah di berbagai wilayah pasti mempunyai laut dan tentu saja sebahagian penduduknya ada yang berprofesi sebagai nelayan. Sehingga pemerintah Indonesia sedari dini harus bisa memperkuat industri perikanan yang sudah dibangun di Kabupaten Natuna, salah satu provinsi di Kepulauan Riau. Penguatan itu menjadi penting, karena potensi sumber daya ikan yang ada di kawasan perairan laut Natuna dan sekitarnya yang masuk dalam wilayah pengelolaan perikanan (WPP) 711 masih sangat besar dan juga sebagai tameng agar ikan di perairan Natuna tidak lagi dirampok oleh negara lain yang juga mengincar kekayaan laut Natuna yang memang menggiurkan itu.



Jika fasilitas bisa dilengkapi dengan struktur usaha yang jelas serta bantuan modal yang rendah bunga sekiranya para pelaut/nelayan bisa bangkit dan tetap bisa melaut menjaring ikan untuk kebutuhan pangsa pasar dan sekaligus juga bisa menghidupi perekonomian keluarga.

Tidak terbantahkan, banyaknya pulau-pulau kecil diluar pulau utama di negara kita menyebabkan sebagian besar penduduk pesisir hanya mengutamakan mata pencaharian di bidang perikanan saja, menyekolahkan anak hingga sampai bangku kuliah juga dari usaha melaut dan menjadi nelayan abadi. Sehingga perlu ada perhatian khusus dari pemerintah setempat untuk memberdayakan para nelayan ini dengan meningkatkan konsentrasi dan semangat mereka.



Penguatan industri perikanan ini meliputi :

●Penguatan industri perikanan dengan mengoptimalkan keberadaan Sentra Kelautan dan Perikanan (SKPT) yang telah dilengkapi berbagai fasilitas perikanan di Selat Lampa Natuna merupakan solusi terbaik menyelesaikan masalah yang terjadi di Laut Natuna Utara, Provinsi Kepulauan Riau.

● Penguatan itu juga dilakukan dengan dioptimalkannya armada kapal ikan asal Natuna yang berjumlah 811 unit kapal di atas 30 gros ton (GT) dan kapal-kapal ikan berukuran kecil


Sebagian besar wilayah Indonesia adalah terdiri dari lautan dan memiliki potensi kelautan cukup besar, dengan potensi yang dimiliki tersebut seharusnya dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat nelayan yang menggantungkan hidup pada potensi kelautan (maritim) tersebut.

Upaya penguatan industri perikanan ini diharapkan dapat ikut serta menaikkan taraf hidup perekonomian para nelayan, setidaknya membantu jalur peningkatan kualitas penangkapan ikan dengan menghindarkan dan menjauhkan bahan-bahan kimia yang bisa ikut serta merusak biota laut Natuna.

Sekian bahasan TS soal geliat industri perikanan di kepulauan Riau khususnya di wilayah Natuna dan sekitarnya, semoga rancangan pemerintah bisa segera terealisasi dan dalam tempo yang tidak diperlambat. Semoga pula rancangan kelautan dan perikanan ini bisa merambah daerah lainnya juga. Sampai jumpa di pembahasan TS selanjutnya.