• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Viral Status, "Pisahkan Pakaian Suami dan Anak-anak Saat Dicuci!" Lebay Gak Sih?

ceuhettyAvatar border
TS
ceuhetty
Viral Status, "Pisahkan Pakaian Suami dan Anak-anak Saat Dicuci!" Lebay Gak Sih?
Dear Kaskuser, terutama yang berstatus Emak-emak bangsa, calon Emak-emak, atau anak-anak kost-kost-an. Ada apa dengan mereka? Karena hanya mereka yang paham bagaimana lelahnya mencuci pakaian.



Salah satu rutinitas sehari-hari yang gak mengenal kata kelar adalah membersihkan pakaian. Apalagi bagi Emak yang punya anak batita. Duh, nyaris mustahil nol dari pakaian kotor.


sumber gambar

Dewasa ini, selain ada mesin cuci yang memudahkan, juga telah banyak tersebar jasa mencuci pakaian atau yang biasa disebut juga dengan laundry. Jadi, perkara cuci-mencuci ini sudah tidak menjadi momok yang menakutkan. Tersedia banyak kemudahan bagi yang punya uang, tentu saja.

Sekarang kita fokus sama keluarga yang mencuci baju-baju kotornya di rumah.

Gansist tau gak? Ada semacam aturan yang tidak tertulis dalam dunia cuci mencuci. Atau Jangan-jangan anda type orang yang cuek bebek?

Baiklah, lebih baik ane ulas langsung apakah itu aturan tidak tertulis ketika anda hendak mencuci pakaian.

1. PERIKSA KANTONG

Sebelum nyemplungin baju kotor ke dalam larutan detergent, kita wajib memeriksa sakunya satu persatu. Khawatir ada barang yang kelupaan diambil sama pemilik baju. Kalo duit, kan Alhamdulillah ya, Mak? Tapi kalo tissu? "Kelar" nasib semua cucian, apalagi yang warna hitam. Hiks

Sebetulnya, hal ini harus dilakukan oleh kedua belah pihak. Pihak yang mau mencuci dan pihak yang mau dicucikan. Kenapa begitu? Untuk meminimalisir kelupaan dan kerugian. Kok rugi? Bayangin, kalo misalnya yang kerendem itu ponsel yang isinya chat mesra sama selingkuhan.

emoticon-Takutemoticon-Takut emoticon-Takut
Kalo bukan ponselmu yang mati, minimal hubungan kalian yang bakal mati. Uwwu!



2. Memisahkan WARNA PUTIH



Setelah memeriksa saku, langkah selanjutnya adalah memisahkan pakaian berwarna putih dari pakaian berwarna lainnya. Hal ini dilakukan agar warna putih tidak terkontaminasi oleh warna lain.

Untuk menjaga ke-cemerlang-an, biasanya detergent yang digunakan berbeda atau bahkan ditambah zat pemutih.

3. MEMISAHKAN PAKAIAN LUNTUR

Ini sangat penting, Gansist. Jangan sampai setelah dicuci, pakaian berubah menjadi pelangi. Atau membentuk pulau-pulau tak beraturan.

Hindari pensiun dini bagi pakaian!

4. MEMISAHKAN PAKAIAN SESUAI PEMILIK



Emang harus ya? Harus.
Apa dalilnya? Kagak ada.

Kenapa bawa-bawa dalil coba? Kan sudah dibahas, ini adalah aturan tidak tertulis. Jadi mau dilakukan silakan, gak juga, ya gak apa-apa.

Kalo pendapat ane hal ini perlu dilakukan. Untuk mencegah bakteri yang bercampur baur. Anak-anak memang cenderung lebih aktif, sementara orang dewasa sistem imun tubuhnya jelas lebih kuat. Jika dalam pakaian mereka memiliki bakteri yang berbeda terus ketemu ketika proses mencuci. Ntar mereka malah saling curhat dong! Wkwkwk.

Fix! Ini hanya tentang kebiasaan aja sih. Ane lebih nyaman kalo mencuci pakaian sendiri-sendiri. Misalnya, punya ane duluan, nanti punya si kakak, baru punya si adek. Atau kalo mencuci dengan cara manual, rendam aja di wadah yang berbeda.

Atau, kalo mau lebih praktis, sebelum dilakukan proses pencucian bareng-bareng, biasanya ane bilas satu persatu dengan menggunakan air bersih. Baru deh, merasa tega buat menggiling mereka secara bersamaan.

Catatan penting buat Emak-emak bangsa yang mempunyai anak batita dan tidak menggunakan Pampe**, pakaian si Dedek WAJIB dipisahkan. Pun mencuci pakaiannya ada beberapa tahapan. Tentang hal ini, Insya Allah, next time ane bahas.

Demikianlah aturan tidak tertulis ketika hendak mencuci pakaian.

Sebenarnya thread ini terinspirasi dari postingan yang lagi viral. Emak-emak di Facebook bilang kalo mencuci pakaian suami itu harus dipisahkan. Rame didebat netizen sampai ustaz pun turun tangan. Sebenarnya lebay gak sih? Menurut ane gak! Justru yang lebay itu netizen. Ngapain pendapat orang kok didebat?



Ternyata bukan hanya neti +62, yang rempongnya keterlaluan.

Saran ane sih, jangan suka mendebat hal-hal yang tidak kita sukai. Kalo udah nyalahin aturan agama baru tuh kita lurusin.

šŸŒ¹šŸŒ¹šŸŒ¹
Belajarlah menghargai perbedaan, bukan belajar membenarkan setiap kesalahan.šŸŒ¹šŸŒ¹šŸŒ¹

Oke, Gansist sekian thread ane kali ini. Semoga ada manfaatnya, see you next time Insya Allah and papay ....




Opini pribadi
Referensi : Sinan
Sumber picture : Pinterest



Kunjungi Blog Group Kompak di Kaskus. Klik banner di bawah ini.












anna1812
joki.ngepot
tien212700
tien212700 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
2.3K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThreadā€¢82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
Ā© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.