• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Ditelanjangi Layaknya Penjara Asli, Eksperimen Ini Bikin Gangguan Mental

hey.cingAvatar border
TS
hey.cing
Ditelanjangi Layaknya Penjara Asli, Eksperimen Ini Bikin Gangguan Mental

Alkisah, ane iseng search soal eksperimen tidur Rusia di yutap, ternyata nemu ini eksperimen. Ane pernasaran loh kok begini eksperimennya. Bener sih, eksperimen, udah bener dengan kaidah penelitian ala metode eksperimen karena skripsi ane pun soal eksperimen. Tapi, kok kepikiran bikin eksperimen se ngga masuk akal ini.

Gansis udah tau kan eksperimen gila oleh Nazi? Menjadikan manusia sebagai objek penyiksaan berkedok penelitian. Nazi memang kejam dengan ‘penelitian’ mereka dengan merenggut banyak hak asasi manusia, menjadikan manusia menjadi kelinci percobaan bahkan membunuh nyawa yang tidak bersalah. Namun jauh setelah itu, ada satu lagi eksperimen gila yang tidak menyakiti fisik tapi juga mental. Mensimulasi keadaan manusia normal untuk hidup dibalik jeruji besi. Bagaimana kisahnya? Simak gan. Jangan lupa cendol, rate, komen atau apa ajalah emoticon-Rate 5 Staremoticon-Toastemoticon-Sundul Up.

Hipotesis Penelitian

Penelitian kejam ini dilakukan oleh ahli Psikolog yang bernama Philip Zimbardo di ruang bawah tanah Universitas Stanford pada tahun 1971, ia memberikan nama Eksperimen Penjara Stanford. Penelitian ini rencananya akan dilakukan selama 14 hari namun terpaksa harus berhenti pada hari ke 6. Melalui eksperimen ini, Zimbardo ingin mengetahui apakah kekerasan yang terjadi di penjara disebabkan oleh perilaku sipir yang kejam (menginjak injak harga diri tahanan) atau perilaku tahanan yang sering melanggar aturan (tidak displin atau rusuh). Ya! Zimbardo membuat penjara buatan yang berada di Fakultas Psikologi, Universitas Stanford untuk penelitiannya dan menempatkan ke 23 subjek dalam penjara tersebut selama 14 hari.

Tahanan Buatan

24 Mahasiswa sehat walafiat dan tidak dalam gangguan psikologis apapun, dilibatkan dalam penelitian ini. Nah, mereka dibagi dalam 2 kubu, yaitu kubu sipir dan tahanan. Sisa orang yang mengikuti penelitian ini adalah 10 orang tahanan dan 11 sipir karena 2 peserta cadangan dan 1 peserta keluar dengan dibayar $15 perhari. Pemilihan pun dipilih secara random siapa saja yang bertugas sebagai sipir dan tahanan.
Spoiler for tahanan:

Mereka ditempatkan di penjara buatan. Para mahasiswa yang bersedia menjadi relawan didatangi oleh polisi, dijemput paksa, ditangkap, digeledah, diborgol didepan umum tanpa adanya pemberitahuan apapun sebelumnya. Setelah mereka sampai di penjara buatan, mata mereka ditutup serta ditempatkan di ruang kecil, pintu dan jendela dikunci serta terdapat sel – sel yang kecil. Para ‘tahanan’ ditelanjangi, barang – barang mereka dipisahkan dari diri mereka, dimasukkan kedalam sel penjara dan diberi baju tidur.Mereka tidak diperkenankan untuk saling memanggil nama, sehingga nama mereka diganti dengan nomor. Penghilangan identitas mereka bertujuan untuk membuat ‘tahanan’ merasa anonim. Kaki mereka diberikan rantai yang terkunci diniatkan agar mereka tidak bisa kabur. Pokoknya, sebisa mungkin penjara buatan beserta prosedurnya mirip dengan penjara asli

Spoiler for tahanan:

Beruntunglah yang bertugas menjadi sipir karena mereka terpilih untuk menjadi yang ‘mengintimidasi’. Jadi, mereka dibekali seragam, kacamata hitam dan peluit yang melilit leher mereka. Zimbardo mengawasi eksperimen itu dari luar dan memerintahkan untuk sipir selayaknya menjadi sipir betulan (mengintimidasi, memberi hukuman jika dirasa perlu) namun tidak diizinkan melakukan kekerasan fisik. Layaknya seorang yang lebih superior akhirnya pelecehan demi pelecehan pun tidak bisa dihindarkan.
Spoiler for ilustrasi sipir:

Hukuman Para ‘Tahanan’

Baru saja beberapa jam, pelecehan dari sipir pun terjadi. Pelecehan disini maksudnya saling ejek satu sama lain. Para tahanan seperti lupa bahwa mereka sedang bermain peran dan hanyut terbawa suasana. Mereka benar – benar membicarakan penyebab mereka masuk penjara. Mereka sendiri beranggapan bahwa peraturan penjara serius. Para sipir sang superior, memberikan mereka perintah kecil dan hukuman seperti push-up bahkan terdapat sipir yang menginjak punggung mereka pada saat melakukan push-up. Benar – benar tidak manusiawi.

Spoiler for hukuman push up:

Spoiler for hukuman tahanan:

Pemberontakan Para ‘Tahanan’

Hari pertama yang melewati bagi neraka karena mereka seakan akan benar – benar dipenjara. Mereka memutuskan untuk melakukan semancam pemberontakan dengan melepaskan topi mereka, merobek nomor ID mereka serta meletakkan kasur didepan pintu penjara agar sipir tidak bisa masuk ke sel mereka. Para sipir tidak tinggal diam, akhirnya menyemprotkan gas karbon monoksida sehingga tahanan menjauh dari pintu sel. Mereka semua ditelanjangi dan para sipir mengambil tempat tidur mereka. Para pemberontak lainnya diletakkan di sel isolasi. Sejak saat itu mereka diintimidasi dan dilecehkan secara mental. Tahanan yang tidak terlibat pemberontakan memiliki hak istimewa dimana kasur mereka dikembalikan ke sel dan mereka dapat jatah makan, sementara yang diruang isolasi tidak. Hal ini berdampak pada kesenjangan sosial antar tahanan dan memaksa mereka menjadi ketergantungan kepada sipir (jadi sok baik – baikin sipir gitu lah).

Dampak Psikologis

Belum sampai 2 hari, tahanan 8612mengalami gangguan psikologis yakni emosional yang tidak terkendali. Dia marah sendiri, menjerit sendiri, menangis secara tidak terkendali. Salah satu sipir berkata bahwa tahanan tersebut lemah, namun sipir lain menjawab bahwa tahanan tersebut tidak bisa keluar dari sini. Gilee gilee. Suatu hari mereka menerapkan jam kunjung bagi keluarga mereka, namun para sipir khawatir orang tua tahanan akan menjemput anak mereka apabila orangtua tau sel mereka yang buruk. Akhirnya sipir memutuskan untuk memandikan tahanan dan mendandani sel mereka.

Setelah kejadian simulasi kunjungan, ada rumor bahwa para tahanan akan kabur dari sel. Mendengar hal tersebut sipir semakin bringas sampai – sampai mereka dihukum untuk membersihkan toilet dengan tangan kosong.

Zimbardo menyewa Pastur Katholik untuk mengevaluasi seberapa realistis replika dari penjara tersebut. Para tahanan bertemu dengan pastur tersebut dan memperkenalkan diri dengan nomor mereka bukan nama mereka. Pastur menambahkan bahwa jika mereka ingin bebas, maka harus menyewa pengacara. Nah sampai sini, tahanan 819 menangis histeris. Akhirnya, karena mental down dari salah satu tahanan akhirnya ia dipindahkan di ruang sebelah penjara (bebas gitulah kasarannya). Ketika 819 ingin keluar dan ‘bebas’ tiba – tiba salah satu sipir meneriakinya ‘tahanan 819 adalah tahanan yang buruk, sehingga sel menjadi kotor dan rusuh’. Mendengar seruan dari sipir, akhinya 819 balik lagi dong ke tempat ia menangis dan ngga mau keluar dari sel karena merasa bahwa ia adalah tahanan yang buruk. Jadi secara psikologis, ia menilai bahwa ia benar – benar napi yang harus menjalankan hukuman sebagai mana mestinya.

Akhir Eksperimen

Eksperimen yang ternyata diluar ekspektasi ini akhirnya harus berhenti di hari ke 6 karena tahanan sudah mulai kurang waras. Tragedi tahanan 819 itu terbawa hingga akhir eksperimen dimana ia benar – benar tidak mau keluar dari sel. Akhirnya Zimbardo mengatakan bahwa “Anda bukan tahanan 819, tapi anda adalah (nama sukarelawan) dan nama saya adalah Dr. Zimbardo. Ini bukan penjara sungguhan, hanya sebuah percobaan. Anda bukan tahanan melainkan mahasiswa biasa. Ayo pergi”. 

Spoiler for Zimbardo memberi tahu mereka:

Mendengar itu, akhirnya mahasiswa sukarelawan mengakhiri perannya meskipun menyisahkan trauma luar biasa. Melalui percobaan ini, Zimbardo menyimpulkan bahwa orang-orang biasa, yang sehat secara psikologis, dapat melakukan kejahatan apabila diperhadapkan di situasi yang memungkinkan mereka untuk melakukannya. Eksperimen ini menuai banyak sekali kritik dari ilmuwan sosial akibat rendahnya kredibilitas dan ambigunya penelitian ini. Maka dari itu, saat ini dibuatlah lembar persetujuan dalam Kode Etik Psikologi.

Yailaaaah udah bikin metal down, malah penelitiannya ngga validemoticon-Cape d...Yuk diskusi kali aja ada anak Psikologi disini. Ane sangat tertarik gansis emoticon-Matabelo

sumber :
1. Haney, C., Banks, W. C., & Zimbardo, P. G. (1973). A study of prisoners and guards in a simulated prison. Naval Research Review, 30, 4-17.
2. http://faridsaifulloh.blogspot.com/2...-stanford.html
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Percob...njara_Stanford

4. Google Pict Keyword : Prison Experiment
Diubah oleh hey.cing 25-06-2020 14:26
fridamalik
jangkrikgirl32
UriNami
UriNami dan 42 lainnya memberi reputasi
41
12.7K
242
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.