istijabahAvatar border
TS
istijabah
Swinger, LGBT dan Pelakor, Manakah yang Lebih Meresahkan?

sumber gambar

Apa kabar para kaskuser? Semoga selalu baik. Lama gak nulis itu rasanya kaku ternyata pas mau mulai lagi. Belakangan memang lagi PW yang benar-benar bikin mager. Tiap hari kerjaannya rebahan terus dan keliling dunia maya.

Beberapa waktu lalu di timeline Facebook ramai banget pembahasan tentang swinger. Mulanya aku tak paham, ada apa ini? Pikirku, tapi saat ada salah satu teman yang meng-share postingan pertama topik ini, barulah aku paham.

Di postingan tersebut tertulis tentang dia, sebut si A yang di add oleh seseorang wanita yang tidak dikenal, sebut saja B. Kemudian jadi dekat dan berlanjut dengan jadi teman curhat. Sampai akhirnya curhatan itu berisi tentang suami si B yang mengajak si B melakukan Swinging.

Spoiler for ini penggalan ceritanya:



Para kaskuser tentu sudah tahu apa itu Swingingkan?


Yup, Swinging adalah sebuah istilah di mana kita bertukar pasangan dalam bercinta, sedang Swinger adalah sebutan untuk para pelaku swinging (tukar menukar pasangan).


Kita tentu tidak habis pikir, bagaimana bisa seorang kekasih merelakan pasangannya bercinta dengan orang lain di depan matanya. Tidakkah ada rasa cemburu? Sedangkan katanya cemburu itu tanda cinta. Lalu, apakah para swinger ini sudah tidak merasakan cinta lagi pada pasangannya?


Dan anehnya, kok bisa pasangannya itu mau ditukar-tukar kayak barang. Yah, tapi kalau dipikir lagi, sih misalnya mereka gak sama ya, hal semacam itu gak bakalan terjadi. Betul tidak?


Alasan yang membuat mereka gemar melakukan swinging di antaranya adalah:


1. Tidak puas dengan nafkah batin dari pasangan halalnya.


Sebuah hubungan yang telah terjalin lama tentu sedikit banyak akan menimbulkan rasa bosan. Apalagi kegiatan setiap harinya itu-itu saja, tidak ada suasana baru yang bikin fresh.

Pun dengan kegiatan di atas ranjang, suasana yang begitu saja, juga gaya yang monoton membuatnya tidak merasa puas. Hasrat pun sudah tidak semenggebu seperti pas pertama kali dulu, apalagi jika keadaan pasangan sedang lelah, gairah pun seakan merosot.

Hal semacam itulah yang kadang membuat swinger melakukan ide yang menurutku sih tidak biasa itu (swinging).


2. Menambah gairah


sumber


Pendapat ini aku peroleh dari seseorang mantan swinger, dulu waktu aku masih di perantauan. Dia bilang saat melihat pasangannya melakukan 'itu' dengan orang lain dia merasa gairahnya semakin meningkat. Hingga akhirnya dia pun merasakan hal yang 'menggebu' itu kembali.


3. Kebahagiaan


sumber


Orang bilang kebahagiaan itu tidak dicari, tapi diciptakan. Dan rasa bahagia itu akan kita rasakan saat kita merasa puas. Nah, para swinger ini mendapatkan rasa puas itu saat dirinya melegalkan pasangannya untuk dicoba oleh orang lain dan itu membuatnya bahagia.

4. Variasi seks

Ini menurutku alasan yang benar-benar gak masuk akal. Karena tanpa saling menukarkan pasangan pun kalau hanya tentang masalah variasi di atas 'ranjang' itu banyak macamnya, lho. Yang terpenting adalah di antara pasangan tidak merasakan sakit dan tidak menyalahi aturan agama dan kesehatan.

Jadi, tidak harus dengan melakukan penukaran pasangan bukan!


Lalu, apakah ada penyakit yang mengintai para pelaku swinging ini?


sumber

Tentu dan pasti, karena penyakit menular seks itu selalu mengintai orang-orang yang gemar berganti pasangan. 


Mengutip dari yomamen.com tertulis di sana bahwa penelitian di Belanda mengatakan penyakit menular yang mengintai para swinger ini sebanding dengan kaum gay dan biseksual. Lantaran kedua kelompok tersebut dianggap beresiko tinggi mengidap penyakit herpes.

Di antara penyakit-penyakit yang mengintai para swinger ini adalah:


-HIV

-AIDS

-Klamidia

-Gonore

-Kutil kelamin

-Kanker serviks

-Herpes

Dan mungkin masih banyak lagi.


Sedangkan penyakit yang paling sering ditemukan pada swinger adalah penyakit Klamidia dan Gonore. Persentase dua penyakit itu cukup besar, yakni 10% terhadap laki-laki dan Klamidia 18% untuk perempuan swinger.

Dan yang paling mengejutkan adalah penyakit-penyakit itu lebih banyak mengintai swinger yang berusia di bawah 45 tahun. Bisa dibilang yang muda lebih beresiko, tapi tidak menutup kemungkinan juga bagi yang umurnya di atas itu.

Quote:



Aktivitas seks bebas ataupun tukar-menukar meskipun dilakukan secara aman dengan memakai kondom, itu tidak dapat dipungkiri untuk tidak terserang penyakit menular. Namun, karena para swinger ini melakukannya secara aman maka penyakitnya pun tidak terdeteksi, bahkan kebanyakan dari mereka pun tidak menyadari kalau sudah tertular.


Tidak dapat dipungkiri jika sudah berurusan dengan nafsu, meskipun sudah tahu ada penyakit-penyakit yang mengintai, tapi tetap diterobos saja.

Intinya, Swinging ini timbul karena masalah urusan ranjang, jadi hal semacam ini tidak akan terselesaikan jika masalah ranjang itu tidak dibicarakan secara matang.

Berbicaralah secara terbuka pada pasangan, karena masih banyak cara untuk mendapatkan kepuasan 'ranjang' tanpa harus selingkuh atau bahkan menjadi swinger.

Ketahuilah, kebahagiaan sejati itu dapat diraih dengan mengendalikan amarah, mengendalikan syahwat dan mengokohkan serta mengamalkan ilmu agama.


-Kita yang bisa mengendalikan amarah tentu akan sabar dan tenang dalam menghadapi masalah apapun.


-Kita yang bisa mengendalikan syahwat tentu dapat menjaga kehormatan dan menjaga ucapan, perbuatan dan niat yang ada dalam hati kita. Sehingga terjauhkan dari hal-hal yang hina.


-Kita yang dapat mengokohkan ilmu agama dan mengamalkannya dengan benar tentu tidak dapat tergoyahkan oleh masalah apapun.



Komunitas pelaku gaya aktivitas seksual seperti ini (swinger) semakin tumbuh subur, dengan adanya internet dan media sosial yang semakin canggih ini sebagai penyambung komunikasi.


Jika melihat dari tulisan yang tersebar di Facebook itu, para swinger ini mulai mencari teman untuk dibawa ke dunia mereka. Dunia yang hanya nikmat dalam pandangan mata saja, menurutku.

Tetapi, mereka tidak tertarik untuk mengajak para pekerja seks, sehingga mereka mencari teman atau orang-orang seperti yang dialami dan ditulis oleh penulis di atas itu.


Lalu, kalau sudah seperti ini, lebih meresahkan manakah antara Swinger, LGBT dan pelakor/pebinor?


Diskusikan, yuk! Tanpa debat, ya ....



Penulis: Istijabah
Referensi: di sini
Diubah oleh istijabah 26-06-2020 16:21
makola
ceuhetty
gege27
gege27 dan 23 lainnya memberi reputasi
22
6K
272
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.