Diketahui sebelumnya bahwa pada Senin (22/6/2020) dini hari tadi, terjadi penembakan seorang anggota TNI berpangkat sersan dua (serda)bernama Saputra oleh orang tidak dikenal (OTK) di Hotel Mercure Batavia, Tambora, Jakarta Barat.

Pelaku menyebut dirinya marinir dan memaksa masuk untuk mencari seorang perempuan yang diduga sebagai tamu di hotel tersebut.

Diketahui, anggota TNI itu diduga adalah Bintara Pembina Desa (Babinsa), Pekojan, Tambora, Kodim 0503/JB yang kebetulan sedang berdinas di hotel tersebut.

Peristiwa bermula ketika terjadi perusakan di hotel tersebut pada pukul 02.15 WIB. Dalam kejadian itu pria ini mencari seseorang dan menyebut dirinya sebagai perwira marinir. Pria itu juga mengungkit-ungkit soal “swab test dan karantina lokal”.

Sementara itu saksi bernama Wartoyo, pria tersebut diantarkan ke pintu karyawan hotel. Di sana pria mengaku marinir itu bertemu dengan saksi Yusuf Agustiana. Kepada Yusuf, pria tersebut kembali menghardik dan menyebut dirinya perwira marinir.

Saksi selanjutnya menghadap pimpinan keamanan hotel untuk memberitahukan keberadaan pria tak dikenal yang membuat gaduh tersebut.

Oleh Ruri, Yusuf diarahkan untuk memanggil anggota TNI yang sedang menjalankan tugas (BKO) di hotel tersebut.

Anggota TNI dimaksud yakni Serda Saputra. Kepada Saputra, pria yang mengaku anggota marinir itu menyebut hendak menemui tamu yang menginap di hotel tersebut atas nama Liksen Simbolon, seorang perempuan.

Pihak hotel segera membuka daftar tamu yang sedang menjalani karantina mandiri. Di situ tidak ditemukan nama dimaksud.

Bukannya pergi, pria mengaku marinir malah murka dan memaksa masuk, bahkan merusak fasilitas hotel.

Anggota TNI yang ada di lokasi tersebut kemudian memerintahkan untuk mundur dan menyelamatkan diri karena orang tersebut (pria yang mengaku TNI) membawa senjata api dan datang bersama teman-temannya.

Setelah saksi-saksi menyelamatkan diri, orang tersebut dan teman-temannya melakukan pengerusakan di lobby hotel sambil memecahkan pot/vas bunga dan memuntahkan tembakan ke udara sebanyak tiga kali.

Pada saat itu pria yang mengaku marinir itu juga menembak Serda Saputra mengenai dada dan punggung bawah tengah. Dan pada saat itu pula Serda Saputra yang ambruk bersimbah darah dilarikan ke Rumah Sakit Husada untuk mendapatkan pertolongan.

Setelah melakukan penembakan para pelaku sendiri melarikan diri bersama teman-temannya dengan menggunakan sepeda motor ke arah Jembatan Gantung Tamansari.(ilm)

https://realitarakyat.com/2020/06/23...arinir-tni-al/

https://www.berantas.co.id/telah-ter...ambora-jakbar/
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


*Berlari tertatih tatihh dgn tubuh berdarah darah menuju control room*

* dengan susah payah menghidupkan sirine bahaya sambil tereak di microphone 'PETAK MUNITY', 'PETAK MUNIIIIIIITYYYY'

*diberondong tembakan dari belakang oleh mukapetak, tiwas bersimbah darah di atas control panel dengan mata melotot kaya di filem2 hollywood*

*diiringin oleh raungan sirine bahaya dan gema ketawa jahat khas mupet*



PetachWaffen 1st Company