c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
If You Can't Beat Them, Join Them Apakah Masih Relevan?







Ada pepatah dari para pujangga di negeri antah berantah yang mengucapkan, "Kalau Tak Bisa Mengalahkan, Maka Lebih Baik Berteman" biasanya kalau di Jawa Barat bahasanya jadi lebih familiar di telinga "if you can't beat them, join them" seperti itulah kira-kira. Memang ini adalah sebuah pepatah yang sangat bijak, namun masih relevankah saat ini?

Sebelum membahas lebih jauh, yuk kita mendengarkan lagu dari legenda musik dunia Queen.



Menyambung pertanyaan tadi memang agak sulit untuk dijawab, itu semua tergantung posisi kita ingin mengalahkan sesuatu itu untuk apa, karena apa, dan apa keuntungannya? Harus ada riset yang panjang agar tidak salah dalam melakukan pertemanan, terlebih masalah politik, masalah sebuah negara yang lebih kompleks.

Seperti contoh ketika kelompok 212 yang menyokong Prabowo tidak bisa menggoyahkan superioritas dari pemerintahan petahana, maka mereka mencoba untuk berdamai dengan join dan mendapatkan posisi strategis. Seperti Prabowo sendiri dan Ma'ruf Amin yang berada di lingkaran MUI dan berada di lingkaran kelompok 212.





Tapi itu bersifat universal, sebuah negara punya tujuan tertentu yaitu kedamaian, karena tidak ada lawan abadi dan tidak ada kawan abadi dalam dunia politik. Untuk dunia politik ini bagi ane pribadi masih cukup relevan, karena entah hari ini atau dimasa yang akan datang pepatah itu akan terus dipakai dalam kancah perpolitikan sebuah negara.

Tapi bagaimana kalau ruang lingkupnya personal, ini akan cukup rumit bayangkan saja tujuan dari mengalahkan lawanmu itu untuk apa? Iri, dengki, atau ingin dilihat orang, ingin serupa dengan lawanmu, dan sangat banyak alasan untuk tidak suka terhadap seseorang yang di zaman sekarang sering dinamakan haters.



Jadi "them" nya itu bisa sesuatu yang positif atau negatif, bila kita posisinya ingin mengalahkan hal yang negatif seperti mengalahkan para haters maka langkah cerdasnya bisalah berdamai dengan mereka. Atau saat ini kita ingin memerangi virus corona, namun virus itu terlalu kuat maka yang terjadi adalah "New Normal" berusaha berdamai dengan virus yang menyebar.

Kita ambil contoh lagi yang secara personal namun kita ingin mengalahkan sisi yang positif seperti iri pada tetangga sebelah yang punya mobil baru, tapi keuangan kita untuk membeli mobil pun tak sanggup daripada meradang, demam hingga ingin pingsan lihat tetangga bersenang-senang dengan mobil barunya.



Lebih baik berteman saja siapa tahu diajak jalan-jalan, walau tak memiliki namun bisa merasakan naik mobil baru iya kan? Dari penjabaran ane diatas pepatah itu masih cukup relevan, tetapi bila ego yang dikedepankan akan susah hal ini terjadi.

Andai saja pepatah itu digunakan banyak orang bukan tak mungkin di masa yang akan datang perang adalah cerita usang, rasis tinggal legenda, bahkan manusia yang hidup di dunia ini sudah lupa caranya berseteru. Saya, c4punk see u next thread.






emoticon-I Love Indonesia

"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star





GIF

Kunjungi blog grup kompak di kaskus, klik banner dibawah ini.








Diubah oleh c4punk1950... 25-06-2020 03:51
deabatam
dandlion32
ariebetadine
ariebetadine dan 33 lainnya memberi reputasi
30
5.1K
92
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.