• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Seleksi PPDB Berdasar Usia. Saat Dirimu Terlalu Muda Untuk Belajar...

ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Seleksi PPDB Berdasar Usia. Saat Dirimu Terlalu Muda Untuk Belajar...


Nggak pernah habis rasanya berita pendidikan di negeri kita. Kali ini kita digemparkan lagi dengan surat keputusan kepala dinas pendidikan DKI jakarta nomor 501 tahun 2020 tentang petunjuk teknis PPDB tahun pelajaran 2020/2021.

Surat tersebut menerangkan proses penerimaan peserta didik baru atau PPDB yang mana salah sati prosesnya membuat orang tua tercengang.

Disana dituliskan bahwa seleksi dilakukanberdasarkan sistem zonasi dan afirmasi yang mana bila jumlah peserta di kedua jalur melebihi daya tampung maka akan dilakukan seleksi berdasarkan yang tertua hingga yang termuda.peraturan ini cukup membuat para orang tua kesal hingga melakukan demo. Padahal lagi new normal.
emoticon-Cape d... emoticon-Cape d...



Alasan utama para orang tua marah adalah karena seleksinya dilakukan berdasarkan umur dan bukannya nilai. ini jelas merugikan murid yang pintar namun tergolong muda.

Sederhananya begini, saat kita sekolah pasti ada kan perbedaan umur? Meski lahir di tahun yang sama tapi orang yang lahir di bulan januari dan bulan desember nyaris berbeda satu tahun. Nah, bila peraturan ini dijalankan maka yang akan diterima adalah yg lahir bulan januari dan yang lahir desember terancam tidak lolos seleksi hingga harus menunggu tahun depan atau masuk sekolah swasta.

Tentunya selalu ada alasan dibalik tindakan, meski tidak dibeberkan tapi kita bisa mengira ngira. Kenapa aturan ini diberlakukan? Alasan pertama yang hinggap di otak saya adalah kematangan emosional.



Pernah dengar anak belasan tahun sudah sarjana? Sekilas memang mengagumkan namun setelah itu apa? Meski pintar untuk bisa lulus cepat namun apakah kecerdasan emosionalnya cukup untuk menghadapi dunia kerja?

Banyak juga anak yang dipaksa untuk belajar hal hal yang sejujurnya masih diluar daya tangkap otaknya. Tekanan pembelajaran itu terkadang menimbulkan stress yang bisa mengganggu pertumbuhan si anak. Dengan dilakukannya seleksi berdasar usia diharapkan anak anak yang dirasa terlalu muda bisa mengambil break sejenak untuk mengembangkan kedewasaannya terlebih dahulu.

Okay, itu adalah alasan pro alias dukungan. Lalu bagaimana dengan alasan kontra alias sanggahan?

Saya ingin bertanya, memangnya apa jaminan umur dewasa = emosi yang matang?. Sering kita lihat anak kecil yang lebih dewasa dari bapak bapak dan banyak juga orang dewasa yang tingkahnya seperti anak kecil. Itu menunjukkan bahwa umur bukanlah patokan kedewasaan.



Jika memang si anak sanggup ya silahkan saja. Buat apa nganggur sekolah satu tahun kalau hasilnya sama saja? Justru itu menimbulkan rasa bosan dan sifat malas pada kaum muda.

***

Lalu apakah seleksi berdasarkan umur ini lebih banyak manfaat atau mudaratnya? Sulit untuk disimpulkan namun saya rasa lebih banyak mudaratnya.

Dimana mana kita diseleksi berdasarkan yang terbaik bukan yang oaling tua. Dunia kerja juga membutuhkan yang terbaik dan bukan yang ter tua. Bila sejak sekolah si anak sudah dibiasakan menggunakan seleksi berbasis umur maka akan jadi apa mereka di dunia berbasis kemampuan?

Jika ingin adil maka lakukanlah seleksi berdasarkan nilai dan bukannya umur, setidaknya dengan demikian para orang tua dan murid lebih bisa menerima.

Lalu, bagaimana menurut anda?

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya
Diubah oleh ih.sul 25-06-2020 08:09
jwildan13
darwinsilb
kekefadilah
kekefadilah dan 28 lainnya memberi reputasi
27
5.4K
144
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.