• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • [MENGOBROL DENGAN DIRI SENDIRI AHHH...] Aku Ini Kaya atu Miskin Sih?

herrypengarangAvatar border
TS
herrypengarang
[MENGOBROL DENGAN DIRI SENDIRI AHHH...] Aku Ini Kaya atu Miskin Sih?


Aku suka menuliskan hal-hal seperti ini
untuk melihat seberapa kaya inspirasi yang aku punya,
untuk kubagikan kepada orang lain.

Salah satu hal yang bisa dilakukan ketimbang bengong adalah merenung. Kadang sih, bengong dan merenung beda-beda tipis jika sebatas melakukan aksi diam, tapi kosong pikiran hehehe... Ah, sudahlah, kita ngobrolin ini aja, mungkin bisa lucu, menarik, atau malah menyebalkan.

Yups, kita bergosip tentang diri kita sendiri: aku ini kaya loh...atau, nggak ah, aku termasuk miskin. Hehehe...pilih yang mana? Atau, kenyataannya, aku berada di pihak si kaya atau si miskin?

Jika kita menyebut satu kata ini “kaya”, tentu merupakan keadaan yang lebih, tidak berkekurangan, dan berada dalam situasi serta kondisi yang menyenangkan. Itu karena kita kaya, tidak repot-repot dalam menikmati hidup.

Sementara, sebutlah satu kata ini, “miskin”. Duuuhh, kalau bisa dihindari deh. Itu adalah respons cepat diri kita jika mendengar kata miskin. Itu karena miskin pasti tidak enak, menyesakkan hati, membuat kita mudah terjatuh dalam jurang kekurangan, dan tergantung pada orang lain untuk membantu kita; agar kita bisa meneruskan hidup.



Kaya dan miskin, seperti kita sudah mengenalnya, lebih banyak dikaitkan dengan harta benda atau materi. Terutama jumlah uang. Jika uangnya banyak dibilang kaya, uangnya sedikit apalagi kurang mulu, dibilang miskin. Ada yang punya uang segunung dibilang kaya raya, dan orang yang nggak punya uang sama sekali, dibilang sangat miskin. Ada kategori miskin dan sangat miskin.

Tapi, jika kita ditanya, berapa sih patokan pastinya jumlah duit yang harus kita miliki agar dibilang kaya? Siapakah yang bisa menjawab? Tidak ada pastinya kan berapa jumlah uang yang harus kita miliki agar kita layak atau lolos seleksi agar dibilang kaya?

Kaya atau miskin kadang hanya sebatas pikiran... sebatas mental atau karakter yang tak bisa dilihat dengan mata, tapi bisa dirasakan dengan hati. Berapa pun uang yang kita miliki jika tidak diimbangi dengan mental dan karakter yang kuat, kita cenderung untuk merasa kurang. Hmm...jika kita ingat kata ‘kurang’ berarti kita mengacu pada istilah ‘miskin’. Seberapa pun besar uang kita, kita menjadi miskin karena kita merasa kurang mulu, nggak pernah cukup.

Nah, coba kita ingat kembali, terutama di masa-masa krisis ini. Kita beberapa kali mendengar, melihat, atau membaca beberapa berita orang-orang yang menolak bantuan sosial (bansos) di masa pandemi corona ini. Mereka beralasan masih banyak yang lebih membutuhkan bantuan. Ada juga yang bilang, kira-kira begini kalau diucapkan, “Beras saya masih cukup untuk stok dua bulan. Tolong berikan beras bansos ini untuk yang lebih membutuhkan.”

Beberapa orang yang menolak bansos tersebut, kalau dilihat dari siaran televisi, bukan berasal dari golongan kaya raya dari segi keuangan. Rumah mereka terlihat standar-standar saja atau penampilan berpakaiannya tidaklah mentereng atau bergaya era masa kini. Tapi, mereka menolak bantuan dari orang lain karena merasa tidak membutuhkan bantuan tersebut. Kaya atau miskinkah orang-orang seperti ini?



Contoh lain, orang-orang yang mendadak mengaku miskin agar anak-anaknya bisa masuk sekolah melalui jalur miskin. Atau, mengisi biodata ekonomi yang tidak sesuai dengan penghasilan, dikecil-kecilkan, bahkan dinolkan saja, agar masuk dalam kategori bayar sekolah atau kuliah yang rendah. Gokil kan? Hidup berkecukupan, bahkan berlebih, tapi tetap ingin dibilang miskin secara materi. Apakah kita berani mengingkari rezeki berlebih yang kita terima, lalu mengaku miskin, agar kita dimudahkan untuk mencapai suatu tujuan?

Masih banyak yang bisa kita obrolkan soal kaya miskin ini. Pasti menarik karena kita punya sisi-sisi yang berbeda ketika menyebut si ini kaya dan si itu miskin. Atau, si anu itu kaya sekaligus miskin. Nah, beragam pendapat pribadi itu akan selalu menguasai ruang diskusi, ruang adu pendapat, yang berujung kepada pertanyaan kepada diri sendiri, miskin atau kayakah aku?



Foto-foto: pixabay.com
Diubah oleh herrypengarang 10-05-2020 04:49
fatqurr
nona212
hugomaran
hugomaran dan 16 lainnya memberi reputasi
17
824
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.