- Beranda
- The Lounge
Setuju Nggak, Tren Bersepeda Bikin Masalah Baru di Negara +62?
...
TS
abbecede
Setuju Nggak, Tren Bersepeda Bikin Masalah Baru di Negara +62?
Semenjak pandemi covid-19, olahraga bersepeda kembali menjadi tren di kalangan masyarakat. Entah apa alasannya, di media sosial seperti instagram dan mesin pencarian Google, semuanya membahas tentang sepeda. Bahkan akun-akun receh, sampe memposting tentang bersepeda. Sesuatu yang nggak biasanya, bukan? Nah, kalau Agan dan Sista tau kenapa gowes naik lagi belakangan ini, boleh komen ya.
Tapi entah kenapa, di negara kita, pasti kalau ada sesuatu yang trending, pasti berjalan seiringan dengan sesuatu yang negatif. Contohnya, tren main Tiktok, eh ada berita tentang seorang anak SMP di Bekasi, yang tewas kesetrum saat main Tiktok. Atau 3 orang gadis, yang buka baju saat main Tiktok. Begitu juga dengan tren main sepeda. Ada aja berita negatif yang muncul. Tapi bukan anak gadis telanjang main sepeda ya Gan. Hehehe.
Minggu lalu, sempat heboh komunitas sepeda Brompton di Semarang, yang maksa untuk masukin sepeda mahalnya ke dalam Cafe dengan alasan keamanan. Kalau ane sih, nggak masalah ya mau dimasukin atau nggak, tapi cara mereka ngebawa Brompton-nya ke dalam cafe terlihat arogan aja. Nggak mempedulikan pengunjung cafe lainnya. Atau emang tabiat manusia ketika berkumpul dengan kelompoknya, selalu begini ya? Kayak Nmax user pas lagi rame-ramenya.
Selain pemilik Brompton tadi, ada juga di Bantul, goweser yang berjejer di jalan. Karena salah satu goweser oleng, akhirnya menyerempet temennya dan jatuh. Tapi yang bikin rame, mereka tidak hanya membahayakan temannya, tapi juga pengendara motor yang melintas dan jatuh karena aksi mereka. Gimana? Ada aja kan kelakuan pesepeda ini? Jadinya kan, tren yang lagi naik ini, jadi bahan hujatan netizen. Kasian sama goweser yang udah malang melintang di dunia per-gowesan.
Tapi emang, bersepeda di negara Indonesia, masih belum ada aturan yang jelas. Jalanan khusus sepeda pun, masih suka dipakai oleh pengendara sepeda……..motor. Jadinya mereka suka jalan seenaknya, belok seenaknya, dan membahayakan pengendara motor lainnya. Bahkan sodara ane pernah protes di sosmed kalau pengendara sepeda suka nggak pakai lampu di malam hari. Jadinya nggak keliatan dan rawan tertabrak.
Itulah beberapa contoh pesepeda yang menyebalkan ya Gansis. Cuma namanya di Indonesia, karena nila setitik rusak susu sebelahnya. Eh sebelanga. Jadinya, semua pesepeda dianggap menyebalkan. Padahal banyak kok pesepeda yang profesional nggak cuma karena tren semata. Mereka berpakaian lengkap dan atribut sepeda yang aman.
Nah, jadi Agan dan Sista setuju nggak nih kalau tren bersepeda ini jadi timbul masalah baru di negara berflower, Indonesia? Silahkan deh kasih komentarnya dan masukannya biar pengendara sepeda bisa dihargai di jalanan dan jadi tren yang positif. Siapa tau, virus bersepeda ini bisa jadi kebiasaan baik seperti di Jepang atau Belanda. Kan lumayan tuh bisa mengurangi polusi di Indonesia, terutama di kota-kota besar.
tien212700 dan 69 lainnya memberi reputasi
68
21.1K
422
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.9KThread•90KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya