Kaskus

Story

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ertedoangAvatar border
TS
ertedoang
Cerita Mistis Kopassus Tersesat ke 'Alam Lain' di Hutan Papua
Cerita Mistis Kopassus Tersesat ke 'Alam Lain' di Hutan Papua

Kisah militer tak selalu identik dengan perang. Tak jarang, kisah-kisah mistik terjadi dalam tugas mereka di medan laga.



Seperti yang terjadi kepada Selvanus, seorang anggota Kopassus yang ditugaskan di pedalaman Papua. Selvanus bukan nama sebenarnya namun kisahnya adalah kisah nyata.

Kisah ini terangkum dalam buku 'Kopassus untuk Indonesia' yang ditulis oleh Iwan Sentosa dan EA Natanegara.

Satu kali Selvanus mendapat tugas melakukan penyergapan ke markas OPM yang dipimpin oleh Kelly Kwalik dan Thadeus Yogi. Markas ini berada jauh di dalam hutan. Jarak markas dengan posko tugas Selvanus di Timika adalah enam hari perjalanan darat melewati hutan belantara.

Untuk melaksanakan tugas ini, Selvanus membawa 9 pasukan terpilih dari Batalyon 752 Sorong. Mereka mengendap ke dalam hutan perawan di kawasan Timika. 

Mulanya misi berjalan mulus. Hingga hari kelima tak ada halangan berarti meski pasukan ini harus berjalan dalam gelapnya hutan di tengah puncak musim penghujan pada bulan Oktober.

Tapi musim hujan ini rupanya memberi masalah besar ketika pasukan ini harus menyeberangi sebuah sungai di hari kelima. Dari sinilah semua kisah aneh Selvanus bermula.

Arus sungai ketika itu sedang deras-derasnya. Selvanus dan pasukannya membentuk formasi menyeberang sungai dalam keadaan darurat. 

Lima pasukan pertama menyeberang dengan dengan lancar. Ketika tiba giliran pasukan keenam, sang pasukan terbawa arus air yang tajam.

Selvanus berupaya menyelamatkan sang anak buah dengan ikut terjun ke dalam air. Tapi pada akhirnya ia ikut terseret arus. 

Selvanus memang berhasil menepi. Tapi ia sudah terpisah jauh dengan kesatuannya. Ia sendiri di tengah hutan di ketinggian 4000 meter di atas permukaan laut.

Yang terbayang di kepala Selvanus saat itu adalah bahwa anak buah yang terseret arus itu masih bisa menyelamatkan diri dan terdampar entah di mana di tepi sungai yang sama. Maka alih-alih berusaha kembali ke lokasi awal pasukan ini menyeberang, ia berusaha seorang diri mencari kopral tersebut.

Satu hari pencarian berakhir sia-sia. Dua hari masih tak ketemu. Ketika Selvanus memutuskan untuk kembali ke posko untuk mencari bantuan, ia sudah terlalu jauh tersesat di dalam hutan seorang diri. 

Dari mencari, kini Selvanus menjadi orang yang dicari.

Selama 11 hari ia dinyatakan hilang. Ketika ditemukan pada hari kesebelas, badannya tinggal kulit berbalut tulang. Matanya terus berputar seperti penari kecak. Tangan dan kaki bengkak bekas tertusuk potongan kayu hutan.

Ajaibnya, selain kondisi fisiknya yang sangat lemas, dokter menyatakan Selvanus baik-baik saja. Ia tidak terkena cacing tambang lazimnya orang yang tersesat di kawasan hutan. Selvanus juga dinyatakan bebas dari malaria.

Lantas apa yang terjadi selama Selvanus hilang 11 hari di dalam hutan?

Pada hari-hari awal, Selvanus masih bisa bertahan dengan baik. Ia bahkan masih melakukan pencarian anak buahnya selama dua hari meski terpisah dari kesatuannya dan dalam kondisi tanpa bekal sama sekali.

Di titik ini, pelatihan survival saat masuk Kopassus memberikan pelajaran penting. Ia bisa mengidentifikasi akar pohon yang bisa dimakan, daun-daunan yang yang beracun dan tidak, atau apapun makanan lainnya yang bisa diambil di tengah hutan belantara. 

Tapi bagaimana pun, kondisi fisik manusia tak mungkin terus bertahan tanpa makanan yang memadai. Apalagi pakaian yang ada hanya yang terbalut di badannya. Sepatu dan perkakas lainnya tinggal bersama kesatuan atau hilang saat ia terseret arus. 

Lama-kelamaan kondisi fisik Selvanus mulai melemah. Pada hari keenam, ia sudah berada di ambang batas kesadaran. Ia mulai bicara sendiri dan berhalusinasi melihat kehidupan dari dimensi yang lain.

Ia mulai merasakan kehadiran 'makhluk' lain di sekitarnya. Seperti melihat perkampungan dengan aneka kehidupannya. Namun ia tahu bahwa itu bukan satu hal yang nyata.

Tak banyak yang mampu ia ingat selama tersesat seorang diri di dalam hutan kecuali ada tiga 'orang' yang senantiasa menemaninya kala itu. Tiga orang itu membantu memijat kakinya ketika ia mulai beristirahat waktu malam, memijat pundaknya, dan berbagi rokok dengannya.

Yang ajaib, Selvanus masih mampu terus berjalan. Pada hari kesebelas, ia akhirnya ditemukan dengan kondisi selamat, meski tubuhnya sudah benar-benar lemah. Kondisi fisiknya berangsur membaik setelah menjalani perawatan selama beberapa hari.

Selvanus selamat dan sempat dimandikan air kembang pukul 12 malam setelah kondisinya membaik. Namun teka-teki siapa yang menemaninya selama di dalam hutan tak pernah terjawab sampai sekarang.

Ref

Ilustrasi foto
bukhorigan
nona212
deawijaya13
deawijaya13 dan 25 lainnya memberi reputasi
24
6K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32KThread45KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.