Hai Agan dan Sista ... selamat siang ....
Gimana kabarnya hari ini? Semoga semuanya sehat, ya. Aamiin ....
Oke, di thread kali ini aku akan bercerita tentang burung peliharaan di rumah. Selamat membaca ....





Ada beberapa jenis burung yang dipelihara Bapak. Salah satunya seperti di foto. Entah, ada berapa ekor burung di rumahku. Sampai-sampai, saat membuka mata di pagi hari, suasananya seperti sedang berada di tengah hutan karena suara cericit burung-burung yang bersahutan. Lumayan, ocehannya bisa digunakan sebagai lagu penenang saat stres.

Love Bird


Ini foto anak-anak love bird. Lucu, ya.


Kalau yang ini biasanya berdua. Mereka sepasang. Tapi, tadi betinanya nggak mau keluar. Sudah aku ketuk-ketuk rumah kayunya, tetap saja dia nggak mau keluar. Sedih banget. Padahal warnanya cantik.

Dari beberapa jenis burung yang ada, aku lebih suka jenis ini karena warnanya cantik dan enak dipandang. Mereka selalu berdua di dalam sangkar. Burung aja gandengan. Authornya? Alhamdulillah masih seperti ini sampai sekarang. Hahaha ... please ... jangan diketawain. Aku baperan.

Makanannya


Kangkungnya emang sengaja direndam air, biar seger terus.


Pakcoy. Ini kalau dibuat campuran mie rebus pasti enak. Tuh kan, jadi baper. Eh, laper maksudnya.


Sawi putih. Di tempatku namanya gitu. Nggak tahu kalau di tempat lain apa namanya.


Oyong atau biasanya di sini disebut gambas. Ini juga enak kalau dimasak.

Makanannya pun beragam. Mulai dari sayuran seperti: kangkung, pakcoy, oyong atau kami biasa menyebutnya gambas, jagung muda (kadang), serta ada telur puyuh rebus dan makanan khusus untuk burung. Tak lupa pula beberapa vitamin sebagai pelengkapnya.

Makanan yang diberikan pun harus masih segar. Jika sayuran sudah terlihat layu, burung-burung inipun tidak akan mau memakannya. Begitupun dengan telur puyuh. Para burung selalu meminta yang baru.



Sangkar burung harus sering dibersihkan agar penghuninya nyaman. Tempat untuk mengerami telur juga disiapkan di pojokan sangkar supaya burung merasakan kehangatan yang cukup saat beristirahat.

Setiap pagi, sekitar pukul tujuh, burung-burung dijemur agar terkena sinar matahari. Kurang lebih satu sampai dua jam waktu yang diperlukan untuk berjemur. Ini rutin dilakukan agar burung tetap sehat.

Setelah dijemur, burung jangan langsung ditempatkan di tempat gelap, agar penglihatannya tidak terganggu.



Kadang suka merasa kasihan pada anak-anak burung yang masih kecil, tapi sudah harus mati karena terinjak induknya atau terjepit oleh saudara kandungnya ketika berebut makanan. Bahkan, tak jarang mereka harus mati sebelum menetas dari telur-telur yang sangat mungil dan rapuh.

Bapak selalu memastikan agar burung-burung peliharaannya tidak kelaparan.

Kita tentu tahu jika saat ini semua orang sedang merasa resah akibat virus yang masih berjalan-jalan di Indonesia. Dampak dari virus ini adalah makanan untuk burung mulai langka sehingga, mau tidak mau harus membeli stok untuk beberapa waktu ke depan supaya mereka tidak kelaparan. Sebab, burung-burung ini juga sama seperti manusia yang membutuhkan makan.

Semoga wabah virus ini segera berlalu. Tetap jaga kesehatan, ya.

Sekian dan terima kasih.