• Beranda
  • ...
  • Yogyakarta
  • [COC Regional: Lokasi Wisata] Klangon, Bangkit Lagi Pasca Erupsi Merapi

mayyarossaAvatar border
TS
mayyarossa
[COC Regional: Lokasi Wisata] Klangon, Bangkit Lagi Pasca Erupsi Merapi




Siapa yang tak kenal Gunung Merapi? Sebuah gunung berapi yang terletak di dua propinsi, yaitu DIY dan Jawa Tengah. Gunung yang menyimpan bahaya di balik kecantikannya. Tahukah Agan Sista, bahwa di sekitar gunung Merapi menyimpan berjuta pesona wisata? Ada banyak sekali tempat wisata untuk melepas penat di kaki gunung ini.


Halo, GanSist. Jumpa lagi dengan ane, Mayya Rossa. Trit pertama ane dalam promosi daerah nih (baca, COC Regional). Ane tinggal dan besar di Jogja, yang dikenal dengan kota pelajar, kota budaya, kota sepeda, kota wisata, dan lain lain.


Kali ini, ane akan bahas salah satu tempat wisata di lereng selatan Merapi, Sleman, Jogjakarta.


KLANGON



Sebuah tempat wisata di Glagah Sari, Glagah Harjo, Kali Tengah Lor, Cangkringan, Sleman, DIY. Tempat ini berbatasan dengan Jawa Tengah. Jalan untuk menuju tempat ini menjadi pembatas antara provinsi DIY dan Jawa Tengah. Di sebelah barat jalan provinsi DIY, di sebelah timur jalan provinsi Jawa Tengah.


Tempat ini awalnya adalah sebuah gardu pandang untuk menikmati puncak Merapi.


Ane kenal tempat ini pertama kali sekitar tahun 2010, pasca erupsi Merapi. Waktu itu, ane iseng aja ikutin jalan. Tahu-tahu sampai makam Mbah Maridjan, juru kunci Merapi yang meninggal saat erupsi Merapi 2010 lalu.


Ane naik lagi, dan ketemu dengan sebuah portal. Di situ ane tanya sama penjaganya. Katanya, kalau ke atas terus, akan sampai ke Gardu Pandang Glagah Sari. Karena waktu sudah sore dan gerimis, ane gak lanjutin perjalanan, Gansist.


Beberapa tahun kemudian, persisnya di 2017, komunitas ane mengadakan acara Gathering Nasional di Klangon. Saat itu ane yang kebagian jatah untuk survey lokasi. Dan ane nggak tahu kalau Klangon adalah Gardu Pandang Glagah Sari. Sampai di sana, ane kaget, karena itu tempat yang sama. Hanya saja, sekarang tempat itu jauh berbeda, lebih indah dan tertata rapi.

Klangon



Seperti awalnya, tempat ini menyediakan gardu pandang untuk menikmati keindahan Merapi. Di sini, tampak jelas rekahan Merapi dari sisi selatan, karena terletak persis di bawahnya. Tempat ini terletak di bukit di antara Sungai Gendol dan Sungai Woro, dua buah sungai yang berhulu di Merapi.


Saat yang paling tepat untuk menikmati pemandangan Merapi di sini menurut ane adalah pagi hari. Paduan warna gunung, birunya langit, dan warna matahari terbit amatlah sempurna. Ditambah lagi dengan hawa dingin yang segar, semakin menyejukkan jiwa.



Pagi hari di Klangon



Untuk mendukung itu, di tempat ini disediakan camp area. Cukup luas, karena waktu itu kami punya acara yang diikuti oleh 500 orang, tempat itu muat, GanSist!



Camp area di Klangon

Bila malam tiba, tempat ini pun sangat syahdu. Bintang bertaburan di angkasa, dan di bawah, tampak pemandangan lampu kota bagaikan pantulan gemintang. Suhu bisa mencapai 10 derajat Celcius.



Malam tahun baru





Selain itu, tempat ini juga dipakai untuk arena sepeda downhill. Bila weekend tiba, akan ramai pengunjung yang sekedar berkunjung, yang camping, maupun berolahraga downhill. Wisata ini sendiri sudah dirintis sejak erupsi Merapi 2010, tapi baru menggeliat sejak 2014 dan mulai sering diadakan kompetisi tingkat lokal maupun nasional.



Gapura downhill



Tak hanya menikmati pemandangan Merapi. Di sekitar gardu pandang ini, terdapat padang edelweiss. Ya, tak harus ke puncak untuk bisa melihat bunga abadi ini, GanSist. Bunga edelweiss terdapat di sekitar sini, juga di sepanjang jalur sungai Gendol. Namun, bunga edelweiss di sini berbeda karakteristiknya dengan yang di puncak. Edelweiss di sini mempunyai batang dan daun yang relatif lebih kecil daripada di puncak. Trekking dengan bonus pemandangan padang edelweiss, siapa yang bisa menolak?


Selain itu, terdapat Gua Jepang juga di sini. Gua ini merupakan peninggalan pada masa penjajahan Jepang. Total ada 5 gua Jepang di lereng selatan Merapi, dan salah satunya terdapat di Klangon. Kelima gua Jepang ini sempat tertutup pasir saat erupsi Merapi.




Klangon pagi hari, poto by Linda, dokpri


Wisata ini dikelola oleh Pokdarwis. Yang ane kenal antara lain Pak Dukuh, Pak Timbul, juga Mas Supono. Pak Dukuh dan Pak Timbul ini yang kami mintai ijin saat mengadakan kegiatan.



Bersama pengelola/ Pak Timbul saat menyerahkan bak sampah/baksos

Jika dalam kegiatan Agan Sista butuh snack atau makanan berat, bisa menghubungi ibu dukuh. Beliau nanti beserta ibu-ibu PKK dan pokdarwis akan bersedia membuatkan. Harga juga terjangkau, bisa nego lah.


Jika Agan Sista tak membawa makanan pun tak perlu khawatir. Di sekitar obyek wisata ini, tepatnya di samping lapangan parkir, terdapat deretan warung. Walaupun tempat wisata, harga di warung warung ini relatif murah, Gansist. Langganan ane sih di warung Pak Timbul tadi.


Untuk fasilitas ibadah, ada sebuah musholla. Untuk menunjang MCK, ada pula kamar mandi dan WC di Klangon, yang terbagi di tiga titik.



Bila Agan Sista mau mengadakan acara menginap tanpa tenda, bisa juga. Karena, di tempat ini juga disediakan sebuah ruang pertemuan. Ruang ini berupa sebuah rumah berlantai plester/semen. Cukup luas sih, bisa menampung lima puluhan orang kok.



Ruang Serba Guna


Nah, sekarang, akses transportasi nih, GanSist. Klangon dapat ditempuh dengan motor maupun mobil. Tersedia parkir area yang cukup luas juga loh. Dari arah Jogja/ Solo, kita bisa naik/ambil arah utara. Bila dari Jogja ambil kiri, dari Solo ambil kanan. Pas di sebelah barat Candi Prambanan. Ikuti saja jalan tersebut, sampai ketemu perempatan Jambon. Lalu naik lagi, ikuti jalan aspal sampai ketemu makam Mbah Maridjan. Setelah itu naik sedikit lagi, sampailah kita di Klangon. Dari kota Jogja, perjalanan bisa ditempuh sekitar 30-45 menit.


Oh iya, suhu di sini cukup dingin. Siapkan pakaian hangat bila agan sista tak tahan dingin, ya! Satu lagi, jangan ke sini terlalu sore, karena biasanya setelah ashar kabut akan turun dan menutupi pandangan. Sayang, 'kan?



Ini sekitar jam 3 sore, Gansist. Kabut udah lumaayn tebel



Yang terakhir, HTM. Dulu, masuk kawasan wisata ini free, hanya membayar biaya parkir saja. Tapi sekarang, sudah ada retribusi masuknya, GanSist. Gak mahal kok, hanya 3.000/orang! Dengan 3000, kita sudah bisa menikmati keindahan alam Klangon! Keren kan? Biaya parkir 2.000 untuk motor, dan 5.000 untuk mobil. Sedangkan untuk camping, kita cukup bayar 10.000 saja. Murah, 'kan?

Jika ke Jogja, jangan lupa kemari ya.

Sumber:
1. Opini pribadi
2. Dokumentasi pribadi
3. di sini
4. Di sini
5. di sini

Sekian trit ini. Semoga bermanfaat.

Jogja, 9 Maret 2020

Dari ane, yang sudah lama sekali tak menginjakkan kaki di Klangon, kangen camping euyyy ....
kiyazm
Faridara
mentarisfr
mentarisfr dan 23 lainnya memberi reputasi
24
2.2K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Yogyakarta
YogyakartaKASKUS Official
3.5KThread1.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.