Hi dude, disini gw akan bicarakan tentang kreator bocah, yups...lo tau lah kalau bocah itu bisa dirange anak SD atau SMP. Sorry bahasa gw kali ini ga formal karena tujuan gw buat edukasi kalian yang masih merasa bocah.

Baik itu lo membuat konten video, tulisan, suara atau podcast, musik dan seni lainnya.Otomatis ketika karya lo di publish ke publik lewat platform digital yang banyak berserakan di dunia maya. Maka konten lo akan mendapatkan koment, baik yang menyanjung maupun yang menghina.



Karya lo bisa dikatakan 'sampah', atau ada juga yang ingin mematahkan semangatmu dalam membuat konten. Tak jarang juga yang personal insult, ini yang berbahaya. Mungkin di era gw dulu, ketika haters lebih banyak daripada support otomatis gw akan berenti menulis cuy.

Kritikan terhadap bocah menurut gw adalah hal yang memalukan, tapi gw lahir disaat Pak Tino Sidin masih ada semua karya dianggap bagus walau gw tau karya bocah itu tentu saja standard bahkan bisa dikatakan "Jelek" tapi mereka tetap support agar mental tidak tersungkur.



Lo bayangin, umur lo masih bocah bikin konten seadanya. Alat digital yang dipakai juga kualitas murah, bahkan buat para penulis pemula referensi bacaan hanya sekelas naruto. Otomatis tulisan lo ga jauh-jauh dari tema Jejepangan. Atau kiblat lo K-Pop maka genre musik lo ga jauh-jauh dari itu. Apalagi youtuber bocil sekarang kiblatnya ke Atta Halilintar, maka kata-kata "Ashiap" lebih familiar.

Namanya juga bocah, mereka belajar dengan apa yang dia lihat dan dengar. Tapi itu semua proses, sayang kalau ada yang langsung mencela. Gw tahu haters mungkin lebih hebat daripada bocah pemula, tapi apa lo bisa menjamin 10 tahun kedepan bocah yang lo cela akan tetap seperti ini? Sedangkan lo sendiri? Tak pernah berkarya karena sibuk untuk menghina.



Pertanyaannya apakah lo para kreator bocah ketika dewasa pasti konten lo bakalan bagus? Belum tentu juga my bro, semua butuh proses pedang akan tajam karena diasah terus menerus, begitu juga keahlian kita ketika membuat sebuah karya. Tidak ada kesuksesan yang instant, semua ada perjuangannya. Belajar dan terus belajar, lo akan stop belajar ketika nafas lo udah ga ada. Selama lo masih bisa menghirup oksigen, diri lo masih bisa berkarya.

Tak perduli umur lo berapa, karya tetaplah sebuah karya dude. Walau itu semua not easy, lo taulah dunia kreator ini macam politik saja penuh dengan intrik.



Apalagi kalau lo lihat di dunia karya, mereka para kreator juga bersaing baik itu yang bersaing secara sehat namun banyak juga dengan cara yang kotor. Kritik dan saran memang diperlukan, tapi buat gw lo harus jadi diri lo sendiri dan terus belajar optimalkan apa yang lo bisa. Kalau mentok, kolaborasilah my bro biar kreasi loh makin keren.

Sebuah kritik buat gw akan menghambat jalan lo dalam berkarya! WTF contoh gampang lo suka nulis tapi lo masih lemah di PUEBI, EYD, tanda baca dan lainnya di dunia literasi. Apa lo langsung down! Come on dude, kalau tema tulisan lo bagus bahkan banyak disuka orang maka karya lo akan ada yang ngedit biasanya dibilang tukang editor.



Yeah, ini bisnis my bro kalau lo belum ahli namun punya something dari otak lo yang bisa bermanfaat. Dalam dunia bisnis lo bisa mempekerjakan para ahli, sama-sama untung, sama-sama senang dan yang terpenting lo adalah Bosnya ya toh!

Simplenya untuk sebuah contoh, ada konten youtube dengan konsep keren berkualitas namun tak dieksekusi dengan baik, apalagi nama channel mulai terkenal maka disini untuk meningkatkan prestise lo bisa bikin channel yang hebat dan lebih menarik. Disini lo harus pikirin tentang edit video, pengambilan gambar oleh kamera, lighting yang oke dan yang lainnya dan lo ga usah lakuin itu sendiri. Setidaknya lo bisa bagi-bagi rezeki dengan mereka yang support konten lo agar lebih keren dan disuka banyak orang.



Walau lo mungkin bisa lakuin itu sendirian, tapi sukses bersama lebih indah daripada sendiri. Bukan begitu my bro? Kecuali lo seniman yang idealist.

Salam, gw c4punk see u next thread dude.