Bgssusanto88Avatar border
TS
Bgssusanto88
Kuntilanak Merah Kalimantan Barat 2
Hallo agan & sista.

Lagi pada sehat walafiat semua kan ? Di trhead kali ini ane bakal lanjutin thread yang sebelumnya.
Yang ini nih, Kuntilanak Merah Kalimantan Barat

Kalau gansist belum tahu awal ceritanya bisa klik yang biru itu ya😆




Yang mengisahkan Lono yang melihat sosok akstral Kuntilanak merah penghuni hutan kalimantan barat.Oke, langsung aja deh !!


kuntilanak merah penghuni hutan kalimantan barat 2


"Hemmm... hemmm... hemmm..." Lono hanya bisa mengerang ketakutan, tubuhnya yang dari tadi tak bisa dia gerakkan karena saking takutnya membuat kepalanya masih tetap menghadap kuntilanak merah yang berada di pelepah pohon kelapa itu. Lono berkomat-kamit di dalam hati berdo'a dan membaca ayat-ayat suci, berharap demit rambut panjang itu segera menghilang.

Harapan Lono tak seperti apa yang terjadi, kuntilanak tak kunjung pergi dan menghilang. Tubuh Lono basah kuyup, keringat dingin dan gerimis yang tak kunjung reda membasahi seluruh bagian tubuhnya. Hampir setengah jam Lono berdiri tanpa bisa menggerakkan tubuhnya. Tiba-tiba seseorang datang dari depan tempat Lono berdiri.

"Ade ape jang ? Dari tadi aku melihati kau tang sian ja, tak ade gerak sama sekali." Kata seorang bapak-bapak yang belum begitu tua dengan bahaya melayu, yang berarti (ada apa nak ? Dari tadi kulihat kamu di situ, cuma berdiri saja.)

Seketika ketegangan Lono ambyar, Lono menoleh ke arah pria setengah tua itu. Dan kembali melihat ke arah kuntilanak merah yang duduk di pelepah pohon kelapa tadi.

"Hahhhh..." Lono terkejut dan terdiam sesaat, kuntilanak yang tadi dia lihat tiba-tiba sudah tidak ada.

" kenape jang ?"

"Adak ak pak, tadi teh ade kuntilanak tang sian, bapak datang lalu hilang." (Enggak pak, tadi ada kuntilanak disitu, bapak datang terus hilang.) Kata Lono memberi penjelasan.

Bapak yang belum begitu tua ini adalah pak Udin warga pribumi tetangga Lono. Sedangkan Lono seorang perantau yang belum lama tinggal di desa Daun Ijo. Jarak rumah Lono dan pak Udin sekitar 150 meter.

"Hati-hati jang, di kampung ini kalau senja atau habis maghrib usah keluar rumah. Pintu rumah juga ditutup ja." Kata pak Udin.

"Lho memangnya kenape pak ?" Tanya Lono.

"Jam-jam segitu suke ade kuntilanak menampakkan diri" kata pak Udin dengan logat melanyu.

"Oooo.... aku nggak tahu pak, liat demit juga baru sekali ini."

"Sebaiknye kau di rumah ku ja, macam yang sudah-sudah, kalau udah ketemu gian teh bise di ikuti semalaman jang e" ajak pak Udin yang menggunakan bahasa melayunya yang maksudnya ( sebaiknya kamu di rumahku saja, seperti yang sudah pernah terjadi, kalau sudah ketemu begitu bisa di ikuti semalaman nak).

"Memangnya kalau di ikuti terus gimana pak" tanya Lono.

"Ya terserah maunye die, kau nin masih lajang jang e, kalau die mau kau jadi lakinye gimane ? Yum kerumah ku ja." kata pak Udin (ya terserah maunya dia, kamu ini masih lajang nak, kalau dia mau kamu jadi suaminye gimana ? Yuk kerumahku saja).

"Hiiihhhh...., serem ya pak Udin, aku ikut pak Udin ajalah." Ujar Lono ketakutan.

Lono belum tahu apa yang sudah menjadi kebiasaan warga sekitarnya, maklum Lono baru 3 minggu bermukim di desa Daun ijo, tentunya Lono masih belum tahu banyak tentang desa ini dan apa yang baru saja dia alami adalah pengalaman pertamanya melihat hantu. Karena ini yang pengalaman pertamanya, dia menjadi sangat khawatir dengan apa yang akan dia alami setelah mendengarkan apa yang sudah di ceritakan pak Udin.

Sambil berjalan menuju rumah pak Udin yang tidak jauh dari tempatnya melihat kuntilanak, Lono dan pak Udin menyambung pembicaraan mereka mengenai kuntilanak merah dan apa yang sudah pernah terjadi di desa Daun ijo.

Setelah sampai di halaman rumah pak Udin tiba tiba saja suara menakutkan terdengar.

"wihhh...ih ih ih ih..." Lono langsung mendekat pada pak Udin dan berharap pak Udin bisa melindunginya.

Pak Udin pun segera menarik tangan Lono dan mengajaknya masuk ke dalam rumah. Kemudian setelah Lono berada di dalam rumah, pak Udin kembali keluar. Lono yang sedang di dalam mendengar pak Udin sedang berkata pada kuntilanak itu.
"Heiiii... pergi kau setan jangan ganggu, jangan lagi mengganggu" begitu kata pak Udin, kayak lagunya Alam emoticon-Hammer2.

"Wihhh ihih ihih..." Kuntilanak itu bukannya pergi, malah terdengar oleh Lono dari dalam rumah, kuntilanak itu seperti terbang kesana kesini sambil tertawa dengan suara khasnya. Lono semakin gemetaran mendengar semua itu. Keringat dingin bercucuran membasahi baju dan celana dalamnya. Sedang pak Udin masih berteriak-teriak mengusir kuntilanak itu. Tak lama suara pak Udin dan suara mbak kunti itupun sudah tak terdengar, lalu Lono membuka pintu dan keluar menghampiri pak Udin.

"Sudah pergi pak ?" Tanya Lono pada pak Udin dengan gemetaran, khawatir kuntilanak akan muncul kembali.

"Sudah jang tapi bise gak die balik gik, sebaiknye kau menginap saja di rumahku. Usah tiduk dirumah seorang dulu." Dengan logat melayunya pak Udin berkata pada Lono (sudah nak tapi bisa juga dia balik lagi, jangan tidur dirumah sendiri dulu.)

Pak Udin mungkin kasihan dengan keadaan Lono, sudahlah orang baru, tidak punya saudara di desa Daun Ijo ini. Setelah menyarankan untuk menginap dirumahnya, pak Udin lalu masuk ke kamar dan membuka lemari mencari sarung dan baju ganti untuk Lono.

"Nih jang biar adak kedinginan bajunye ganti dulu !" Kata pak Udin menyuruh mengganti baju pada Lono.

"Oh iya pak, terima kasih banyak ya pak !" Sahut Lono dan segera mengganti pakaiannya yang telah basah kuyup oleh gerimis dan keringat dinginnya.

"Aku masuk kamar dulu ya jang" pamit pak Udin mau tidur.

"Iya pak, silakan"

Lono masih belum bisa tidur, dia hanya duduk saja dan tolah toleh, kayak anak kucing kehilangan induknyaemoticon-Blue Guy Bata (S). Lono berharap kejadian ini tidak terulang lagi, bagi Lono bertemu mbak kunti sangatlah menakutkan. Lono yang belum lama menginjak tanah Kalimantan yang penuh kemistisannya ini, sebelumnya tak pernah berfikir akan mengalami kejadian ini. Setelah hampir 1 jam ber plonga plongo Lono pun mulai mengantuk. Lono kemudian membersihkan kursi panjang yang terbuat dari menjalin dan merebahkan tubuhnya hingga tertidur berselimut sarung.

Sekitar tengah malam, tiba-tiba seorang wanita cantik membangunkan Lono yang sedang tertidur di kursi.

"Pak... pak... bangun, kok tidur di kursi ! Ape adak dingin e pak ?" Kata seorang wanita cantik itu membangunkan Lono, dalam keadaan penerangan yang redup. Karena listrik memang sedang mati dan hanya menggunakan pelita sebagai pengganti lampu.

"Emmmmm... iya" sahut Lono setengah sadar.

Lono yang dalam posisi melungker di dalam sarung kemudian membuka matanya dan membalikkan badan ke arah wanita cantik itu.

"Haahhhh..., ampunnnnn" sontak Lono berkata pada wanita cantik itu. Lono mengira wanita itu adalah mbak kunti yang tadi menakutinya.

"Lhooo..., kamu siapa kok tidur disini ?" Tanya wanita itu kaget melihat Lono yang ia kira pak Udin yang sedang ketiduran di kursi.

"Ohhh... maaf kak, saya kira mbak kunti hehehe, saya Lono kak tadi disuruh pak Udin menginap disini." Kata Lono yang berangsur menghilang ketakutannya karena liat cewek cakep di depannya, dan yang jelas bukan mbak kunti.

"Ooo begitu, aku kira siapa ! Maaf tak ganggu tidurnya mas."

"Nggak apa-apa kok kak, maaf kalau boleh tahu kakak ini siapanya pak Udin ya ? Maaf baru liat sekali ini soalnya hhehehe..."

"Aku anaknya, baru tadi sore nyampe rumah. Aku pulangnya sebulan sekali, makanya mas nggak pernah lihat saya. Mas orang baru ya ?"

"Iya kak, baru 3 minggu disini. Oh iya nama kakak siapa ?"

"Aku julia mas, manggilnya lia aja ya!"

"Iya... Lia... !!" Sahut Lono yang kegirangan di ajak ngobrol cewek cantik.

Beberapa menit Lono dan Julia mengobrol, akhirnya Julia pun berpamitan.

"Ya udah, aku tinggal dulu ya mas Lono."

"Iya ... iya... silahkan kalau Lia mau istirahat."

Liapun berjalan meninggalkan Lono, sedangkan Lono senyum-senyum sendiri sambil berkata dalam hati (wahhh... cantik juga anak pak Udin, besok-besok bisa sering main kesini nih, siapa tahu kecantol hahhahaha...)

Setelah Lia meninggalkan Lono, kemudian Lono kembali berbaring dan memejamkan matanya hingga tertidur. Di tengah Lono yang sudah tertidur, pak Udin bangun dari tempat tidurnya dan berjalan keluar ke ruang tamu untuk melihat Lono. Pak Udin pun tercengang melihat Lono yang sedang tidur di kursi.

"Hahhh... tadi kayak ada orang mengobrol, siapa ya ? Kayak suara Lono tapi sama siapa ya yang dia ajak mengobrol ?" Dalam hati pak Udin berkata dengan penuh rasa penasaran.

👇
lanjutkan membaca

Kalau Gansist suka baca ? Bisa juga mampir disini
*naik sepeda ala jaman dulu, gansist termasuk nggak ?

*gema malam takbir idul fitri di sudut kota ketapang

*mengenang ramadhan yang lalu

Jangan lupa emoticon-Toast& emoticon-Rate 5 Star ya !!

Makasih

Picture : di sini
Opini pribadi
Diubah oleh Bgssusanto88 24-06-2020 17:17
mmuji1575
halomoan68
axxis2sixx
axxis2sixx dan 11 lainnya memberi reputasi
12
6.2K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.5KThread•41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.